Chapter 7

17 3 0
                                    

Club Pecinta Ketos Mulut Naga

Giovanni

Lama banget nggak uploadfoto Kak Galaksi.

Jangan lupa save buat jimat mimpi indah

Admin group mengirim foto Galaksi di group penggemar yang diam-diam mereka buat. Kebetulan beberapa teman Sekelas Tari adalah salah satu anggota di group itu.

"Ganteng banget Kak Galaksi." Puji teman Tari yang duduk di seberang bangkunya. Kebetulan Tari mendengar ucapannya.

Kalau mereka sibuk dengan memuji Galaksi, Tari sibuk mengatur detak jantungnya yang sedang berdisko. Bagaimana tidak berdisko kalau saat ini Galaksi salah paham akan dirinya. Lagi, bagaimana ia mengatakannya kepada Tania kalau ia jadian dengan Galaksi karena salah paham akan surat cinta dari Tania.

Tari semakin kepikiran. Di lain sisi ia senang Galaksi mencabut jeratan hutang yang ia punya. Galaksi juga bilang kalau ia akan berhenti membuat Tari menjadi asisten. Itu beberapa keuntungannya.

Sedangkan kesialan yang akan Tari terima kalau ia diam saja mengenai surat Tania. Pertama, Tania akan mengamuk padanya dan mengadu sana-sini terutama kepada orang tua Tari, tentu saja dengan sedikit drama dan tambahan cerita. Kedua, ia takut pacaran dengan Galaksi. Ketiga, kasta mereka jauh berbeda dan Tari sadar setelah ia diajak ke rumah Galaksi weekend kemarin.

Pikiran Tari berkabut. Jika diibaratkan, saat ini pikiran Tari seperti benang kusut.

"Tari." Panggil Tresa menepuk pundak Tari.

Tari langsung tersadar dari lamunannya karena berpikir terlalu keras, ia menatap Tresa dengan wajah cengo.

"Lo kenapa bengong? Nggak mau ganti baju olahraga? Jam ketiga 'kan olahraga." Ujar Tresa.

Langsung Tari menggeleng seraya menepuk kedua pipinya keras-keras agar ia sadar.

"Tari, lo kenapa? Sakit?" Alana ikut khawatir. Ia mengecek suhu tubuh Tari dengan menempelkan punggung tangannya pada kening Tari.

"Aku gapapa. Udah yuk ganti baju."

Kesialan apa lagi ini?! Teriak Tari dalam hati.

Di lapangan, kelas Tari harus bergabung dengan kelas senior mereka karena guru olahraga kelas senior sedang absen dikarenakan sakit. Alhasil tugasnya diserahkan kepada guru olahraga Tari.

Takdir memang lucu dan suka mempermainkan alur hidup manusia. Karena kebetulan sekali kelas senior yang bergabung dengan kelas Tari untuk pelajaran olahraga bersama adalah kelas Galaksi.

Kelas Tari dan kelas Galaksi berkumpul melingkar menjadi satu mendengar materi singkat dari guru olahraga. Galaksi yang kebetulan posisinya lumayan dekat dengan Tari, tak berhenti menatapnya. Sedangkan Tari yang ditatap berpura-pura tidak sadar dengan memperhatikan guru olahraga yang mengoceh secara manggut-manggut. Padahal Tari tidak paham apa yang dijelaskan. Memang, rata-rata siswi di sekolah tidak banyak paham masalah pelajaran penjaskes.

Setelah materi singkat yang dijelaskan oleh guru olah raga. Siswa senior dan junior disuruh bertanding basket. Sedangkan siswi sebagai penonton.

Galaksi serta kedua temannya tentu ikut ke dalam tim. Para siswi junior sudah teriak-teriak memberikan support kepada tim senior, membuat kesal tim junior karena teman sekelas mereka lebih mendukung lawan mereka.

"Biasalah, good looking diutamakan. Keadilan bagi seluruh warga good looking." Sindir Arya. Teman sekelas Tari yang berteriak kesal ke bangku penonton di mana tempat teman sekelas cewek berteriak kepada Galaksi dan teman-temannya.

Galaksi: Extraordinary Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang