Dari atas motor, Galaksi memperhatikan Tari tengah membuka kaitan lengan jaket yang mengikat pinggangnya untuk menutupi rok. Tari juga membuka helm dan menyerahkannya kepada Galaksi.
"Makasih, Kak." Ujar Tari. Ia berbalik hendak masuk, tapi Galaksi menahan pergelangan tangan gadis itu. "Ada apa, Kak?""Gelangnya jangan dilepas ya."
Tari melirik gelang yang tengah dikenakannya. Tanpa ragu, Tari mengangguk. "Pasti."
Baru saja Galaksi hendak memasang helm-nya, seorang gadis menghampiri mereka. Menginterupsi Galaksi yang mau meninggalkan rumah Tari.
"Kak Galaksi." Panggil Tania riang.
Galaksi mengernyit tak suka. Apa lagi saat melihat Tari terlihat bingung dan resah setelah kedatangan Si Belang ini. Bisa ditebak, pasti karena surat itu.
"Kak, Kakak udah baca surat cinta dari aku? Aku titipin suratnya ke Tari. Jadi jawabannya gimana?" tanya Tania tanpa basa-basi.
Percayalah, saat ini Galaksi ingin menggosok wajah Tania menggunakan sikat WC. Ia paling risih dengan perempuan dengan ekspresi sok imut begitu. Tari saja yang menurut Galaksi sangat imut tidak seperti Si Belang ini.
"Oh, jelas gue tolak." Balas Galaksi singkat, padat, dan jelas.
Ekspresi riang Tania berubah drastis, yang tersisa hanya kekecewaan di sana. Hatinya juga panas, ia menahan malu dan marah karena untuk pertama kalinya ditolak.
"Kak Galaksi yakin? Kakak udah denger tentang aku dari Tari? Aku... aku nggak ngecewain kok. Kalo Kakak terima aku, Kakak nggak bakalan malu."
Galaksi memutar bola matanya jengah. "Untung lo sodaranya Tari, kalau engga udah habis lo sama gue." Ujar Galaksi.
"Kenapa Kakak nolak aku? Apa yang kurang dari aku?"
"Pertama, lo itu belang kek zebra cross. Kedua, lo itu bukan tipe gue. Gue Galaksi Seavey, ya kali pacarin zebra cross. Ketiga, kalo kita pacaran terus jalan dan lewatin zebra cross, gue bingung mana pacar gue mana zebra cross. Keempat, gue pacarnya Tari Arsila. Ya tepos sih kayak triplek, tapi lebih oke dari pada lo yang kayak zebra cross." Oceh Galaksi panjang lebar. Ia bahkan sengaja mengulang kata zebra cross untuk menyindir Tania. Tapi sepertinya Tania tidak sadar itu.
"Zebra cross? Pacarnya Tari? Maksudnya apa? Kakak pacaran sama Tari?" Tania melirik Tari tajam, "Kamu nikung?" tanya Tania sedikit menghardik.
Tari hendak menjawab, tapi Galaksi menyambar. "Kita pacaran sebelum lo kasih surat. Harusnya lo itu ngerasa bersalah. Bisa-bisanya lo mau jadi pelakor sodara sendiri? Untung aja gue setia dan sadar mana berlian mana tai." Dibumbui dengan sedikit kebohongan perihal hari jadian mereka, Galaksi lancar menusuk perasaan Tania dengan ucapannya.
Semakin geram Tania dibuatnya. Tangannya mengepal. Tari yang diam saja membuat Tania ingin mencakar wajah sepupunya itu. "Awas kamu, Tari." Ancam Tania menunjuk Tari.
"Tania, aku bisa jelasin."
Tania pergi dari depan pagar rumah Tari. Gadis itu pulang dengan air mata yang mengambang di pelupuk mata. Tania marah, ia malu, perasaannya sedang tidak baik.
Galaksi tersenyum menang. Puas sekali ia memaki Si Belang itu.
"Kak Galaksi jangan gitu ke Tania. Dia tuh suka cepu, Kak. Mana suka nambah-nambahin cerita." Ujar Tari.
"Biar cepet kelar. Males gue urusan sama Tamia."
"Tania kak, bukan Tamia."
"Gue lebih nyaman panggil si zebra cross Tamia."
![](https://img.wattpad.com/cover/366912397-288-k452380.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Galaksi: Extraordinary Love
Teen Fiction"Gue terima surat cinta lo." "Hah? Kak! Tapi surat itu dari...." "Hari ini kita jadian. Lo sama gue pacaran," tegas Galaksi seraya menampilkan smirk andalannya. *** Berawal dari kesalahpahaman surat cinta, Tari dipaksa menjadi kekasih seorang Galaks...