Pulang sekolah, Galaksi menghampiri kelas Tari yang kebetulan sedang tidak ada guru.
Galaksi mengintip dari jendela, kelas gaduh, sedangkan Tari malah tidur dengan posisi duduk dan meletakkan kepalanya di atas meja. Karena tidak ada guru, Galaksi nyelonong masuk. Seketika membuat kelas yang awalnya bising menjadi hening. Semua mata tertuju pada Galaksi sang Ketua Osis yang tiba-tiba masuk tanpa diundang seperti Jelangkung.
"Kelas kalian nggak ada guru?" tanya Galaksi pada siswa yang duduk di meja paling depan dekat pintu masuk.
"I—iya, Kak."
Galaksi melihat jam tangannya. Bel pulang kurang sepuluh menit lagi. "Udah sana kalian pulang!" Suruh Galaksi.
"Takut, Kak. Nanti dimarahin kalau ketahuan guru."
"Oh jadi lebih takut sama guru dibanding gue?" tanya Galaksi menantang.
"B—bukan gitu juga, Kak."
"Udah kalian pulang aja. Nanti kalo ditanyain bilang aja disuruh gue. Cepetan! Tapi jangan gaduh. Cewek gue bangun nanti." Ujar Galaksi menahan suaranya agar tidak berteriak.
Sekelas saling melirik satu sama lain. Meski tidak tahu siapa cewek yang dimaksud, mereka sudah bergegas untuk keluar dari kelas.
Tresa dan Alana yang mau membangunkan Tari ditunjuk oleh Galaksi. Galaksi menunjuk sudah seperti mau mengajak tawuran. Tresa dan Alana sampai mengangkat kedua tangannya.
"Ngapain kalian bangunin cewek gue? Biarin!" peringat Galaksi pada dua sahabat Tari itu.
Sekelas terkejut massal terutama para penggemar Galaksi, Myra dan teman-temannya. Yang mereka tahu, Tari adalah asisten Galaksi karena insiden jam tangan rusak itu. Sejak kapan kata asisten berubah menjadi kata cewek? Mereka bertanya-tanya.
"Cewek, Kak? Siapa cewek Kakak?" tanya Myra.
Pertanyaan Myra membuat salah satu temannya menyikutnya untuk menyadarkan apa yang sedang Myra lakukan. Meski mengagumi Galaksi, mereka masih takut pada cowok itu. Dan Myra malah bertanya seolah tak terima Galaksi punya cewek dengan tanda kutip pacar.
"Tari Arsila. Si lemot yang sekarang lagi tidur. Jadi lo pada jangan berisik dan ganggu tidur cewek gue. Udah sana pulang. Cepet!"
Tanpa menunggu Galaksi berucap dua kali, mereka semua keluar dan meninggalkan kelas.
Banyak yang menggerutu, banyak yang kesal terutama kepada Tari. Apalagi Myra yang terkenal begitu mengidolakan Galaksi. Ia cemburu setengah mati.
Myra mendekati Tresa dan Alana. Ia sengaja menabrak bahu dua teman Tari itu. "Temen lo ternyata gatel juga ya? Pake pelet apa tuh sampe Kak Galaksi kecantol sama dia?" damprat Myra.
"Maksud lo apa, Ra?" tanya Tresa tidak terima.
Teman Myra, Yuna dan Alesa menahan lengan teman mereka. "Udah, Ra. Yuk pergi aja."
Alana mengelus pundak Tresa yang tampak emosi. "Udah, Sa."
"Kesel aja, Na. Pake nuduh Tari gitu. Ya gue tahu dia kaget Kak Galaksi yang dia idamkan itu jadian sama Tari. Tapi nggak gitu juga kali! Pake ngatain Tari segala!"
"Sabar, Tresa. Orang kayak gitu gak usah diladenin."
"Lagian Tari kok nggak kasih tahu kita kalau dia sama Kak Galaksi jadian?" dumel Tresa.
"Nanti kita tanya langsung aja sama Tari. Mungkin dia punya alasan kenapa nggak bilang kita."
Tresa mengangguk. Ya, setidaknya ia tidak mau menyimpulkan sebelum dengar langsung dari mulut sahabat mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/366912397-288-k452380.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Galaksi: Extraordinary Love
Jugendliteratur"Gue terima surat cinta lo." "Hah? Kak! Tapi surat itu dari...." "Hari ini kita jadian. Lo sama gue pacaran," tegas Galaksi seraya menampilkan smirk andalannya. *** Berawal dari kesalahpahaman surat cinta, Tari dipaksa menjadi kekasih seorang Galaks...