Victor Albert Sebastian pengusaha muda terkaya kembali ke negara asalnya.
Victor anak pengusaha terkaya di indonesia kembali setelah lima belas tahun.
Saham PT. Karya Bersama salah satu perusahaan Garmet di indonesia di beli oleh Sebastian Group.
"Victor bisa anda jelaskan kenapa anda membeli perusahaan yang sudah hampir paillit tersebut?"
"Apakah ada maksud dan tujuan itu karena Sebastian ingin melebarkan sayap di bidang Garmet?"
"Apakah ada alasan lain anda pulang setelah anda bertekad tidak akan pulang?"
Puluhan wartawan awak media cetak dan online mengerumuni Victor yang kepulangannya mendadak. Hal ini tentu saja membuat semua perusahaan raksasa di indonesia menjadi takut apalagi Victor terkenal dengan konsultan bisnis dan negosiator yang handal sekali.
Victor pun berhenti dan menatap kamera lurus. Ia pun mengeluarkan smirknya.
"Aku ingin membasmi kuman-kuman di sekitar dunia bisnis sehingga hanya bisnis yang berkembang yang bisa bertahan."
Clara mematikan siaran berita yang menampilkan victor disana. Ia pun membanting remote tv nya. Ia pun memandang lurus.
Victor Albert Sebastian
Nama yang pernah mengisi hatinya dan menghiasi harinya. Namun nama itu juga yang harus ia hindari dan harus ia lupakan. Sudah lima belas tahun nama itu sudah ia lupakan namun kemarin secara nyata pria itu berdiri dihadapan dirinya. Ada rasa benci di hati Clara ketika melihat pria yang sudah menyakiti dirinya itu, pria yang ia pikir akan menjadi cinta terakhirnya meskipun ia menyadari jaman dulu masih dikenal cinta monyet.
Masih jelas terasa diingatannya pria itu selalu menjaganya disaat keluarganya begitu tidak adil terhadap hidupnya dan juga dia harus berusaha menghidupi dirinya sendiri walaupun dirinya lahir di keluarga yang berada. Pria itu membawa sejuta kebahagian untuknya, semua orang bahkan berebut untuk berada di posisinya yang mana Victor adalah pangeran di sekolahnya. Namun semua itu harus kandas karena pengkhianatan yang dilakukan Victor di depan matanya dan juga masalah keluarganya.
Dirinya memutuskan untuk mengakhiri hubungan itu secara sepihak dengan mengatakan hal yang menyakitkan untuk victor, ia tidak peduli tentang hal-hal lain yang dibicarakan oleh orang lain. Setelah ia putus, clara memutuskan berhenti sekolah. Lebih baik ia tidak dalam satu lingkungan dengan Victor.
"Kenapa kau harus muncul." Guman Clara.
Pagi harinya Clara menghela nafasnya kasar. Setelah pengusirannya dua hari yang lalu dari perusahaan yang selama hampir sembilan tahun ia geluti namun berakhir dengan ketidak adilan. Dirinya pun kini berdiri di depan perusahaan itu yang sedang ada pekerjaan pencopotan billboard nama perusahaan itu. Ia pun melihat direkturnya lama tampak sedang melihat proses penurunan itu dengan raut yang tidak bisa diartikan.
"Selamat pagi pak." Sapa Clara.
Pria yang sudah senja itu melihat siapa yang menyapanya. Ia pun lalu tersenyum dan membalas sapaan Clara itu.
"Pagi Clara. Sedang apa kau disini?" Tanyanya
"Saya ingin mengambil barang-barang saya." Jawabnya lembut. Pria tua itu mengernyitkan keningnya yang sudah berkerut. Clara tersenyum dan membenarkan tas slempanganya itu.
"Mulai dua hari yang lalu saya diberhentikan." Ucapnya. Pria itu kaget mendengar hal tersebut, pasalnya Clara sudah banyak membantu perusahaannya.
"Kenapa? Apa yang terjadi? Saya akan bilang kepada pak Victor." Ucapnya tak terima.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIED MY EX
Teen Fiction#cerita kedua semoga terhibur "Kau dulu memang tipeku tapi sekarang bukan." ucap Victor "Kau pikir kau tipeku? Tidak sama sekali." Clara memandang jijik pria yang pernah bersamanya dulu. "Jadi?" "Apa? Tidak mau." "good! besok kita nikah." putus...