Clara membuka helmnya, ia lalu tersenyum melihat orang yang mengantarnya pulang ke hotel.
"Thanks Martin! Seharusnya kau tidak usah mengantarku." Ucap Clara. Pria yang memanggilnya itu adalah Martin Raymond Sebastian sepupu dari Victor. Dirinya dipastikan lagi tidak akan pernah jauh dari keluarga Sebastian.
"Aku yang memaksa lagian hotel kita sama." Balas Martin.
"Ara!" Clara menoleh dan melihat Martin yang tersenyum padanya.
"Senang bertemu denganmu lagi."
"Aku masuk dulu." Ucap Clara yang tak menggubris ia pun langsung memasuki hotel disana meninggalkan Martin yang masih melihatnya.
"Kau semakin cantik Clara." Guman pria itu.
Clara membuka pintu kamar hotelnya, pandangan pertama yang ia lihat adalah gelap gulita. Pria itu pasti belum kembali bahkan mungkin tidak akan kembali. Tapi itu hal bagus untuk Clara karena sepertinya dia harus pergi yang sangat jauh dari kehidupan keluarga Sebastian.
"Go! Go! Semangat." Teriak Clara tiba-tiba. Akhir-akhir ini hidupnya berat sekali, ia tidak bisa me time untuk dirinya sendiri.
Keesokan paginya dirinya sedang menikmati sarapannya di hotel, banyak orang-orang yang melihat dirinya. Ia menjadi ingat pemberitahan itu, entah apa yang diinginkan oleh ibunya Victor, Marina memang dari dulu paling semangat menyatukan dirinya dan Victor. Mungkin dulu berhasil namun sekarang ia pastikan itu tidak akan berhasil.
"Seleramu masih sama." Ucap Martin yang muncul di hadapannya. Clara menghela nafasnya kasar, paginya hancur dengan muncul sebastian yang lain.
Martin lalu duduk di depan Clara dan meletakkan piringnya.
"Dulu kau sangat kurus dan hampir tidak pernah sarapan.""Pagiku masih tenang, martin. Jangan buat menjadi buruk."
Martin terkekeh dan menggigit sandwichnya, ia memandang Clara yang mengigit sandwichnya menghadap ke jendela restaurant.
"Dia dimana?" Tanya Martin.
Clara menghembuskan nafasnya kasar.
"Sejak kapan kalian bersama lagi?" Tanya Martin lagi.
Clara menghela nafasnya dan memandang Martin tajam.
"Bisa kau berhenti bicara? Aku dan dia tidak ada hubungan apapun dan jika kau pikir aku kembali padanya salah besar. Sudah ku katakan dari dulu aku tidak sudi untuk masuk lagi ke keluarga kalian." Clara melempar rotinya di dalam piring.
"Ara! Relax. Sorry! Maafkan aku." Ucap Martin yang mencegah clara untuk pergi.
Clara kembali duduk dan menatap Martin.
"Hari ini kau mau kemana?" Tanya Martin yang tanpa rasa bersalah.
"Aku ingin mengajakmu untuk keliling bali. Kau kan sangat menyukai pantai." Ucap Martin.
"Aku tidak tahu."
"Ayolah! Kita bersenang-senang seperti dulu." Martin memasang wajah memelasnya, ras sebastian satu ini kalau tidak di turutin akan terus memaksa.
"Baiklah psikopat." Ejek Clara. Martin terkekeh geli gadis di depannya masih ingat julukannya saat sekolah.
*******
Clara menghembuskan nafasnya sedari tadi dirinya tiba-tiba menggigil ria dan tenggorokkannya sakit, sepertinya ia salah makan tadi pagi. Ia terus menatap pintu itu berharap Victor datang menemaninya. Clara menggelengkan kepalanya nafasnya mulai memburu. Ia melihat tuan kanishiro sudah masuk bersama dengan rombongannya. Clara pun berdiri dan menetralisir suaranya, ia lalu berjabat tangan dengan tuan kanishiro.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIED MY EX
Teen Fiction#cerita kedua semoga terhibur "Kau dulu memang tipeku tapi sekarang bukan." ucap Victor "Kau pikir kau tipeku? Tidak sama sekali." Clara memandang jijik pria yang pernah bersamanya dulu. "Jadi?" "Apa? Tidak mau." "good! besok kita nikah." putus...