DEATH NOTE #2

38 18 3
                                    

WARNING‼️

•no copy⚠️🚫⚠️
•hasil pemikiran sendiri.
•masih pemula jadi wajar kalo ceritanya gak nyambung.
•nerima saran kalian!!!
•typo di setiap bab, tegor aja authornya.

HAPPY READING ALL...
___________________________

Setelah mengantar Artha ke rumah. Kini Maichel sudah menginjakkan kakinya di teras rumah megah. Rumah dengan nuansa cat putih dengan di dominasi warna gold menambahkan kesan mewah pada bangunan tersebut.

Dengan di iringi dua bodyguard di sisi kanan dan kiri Maichel. Hingga akhirnya pintu megah tersebut terbuka lebar.

Hal tersebut diiringi dengan banyaknya maid yang sudah berbaris rapi menyambut kedatangan tuan muda mereka.

Hingga akhirnya salah satu maid menghampiri Maichel dengan wajah panik.
"Permisi tuan muda. Maaf hamba lancang menghampiri tuan tanpa sopan" ucap maid tersebut dengan nada panik.

"Tuan besar dan Nyonya menunggu anda di ruang makan" Lanjutnya dengan kepala tertunduk.

Pernyataan yang di lontarka maid tersebut berhasil membuat mata Maichel membulat sempurna. Dengan di iringi degup jantungnya yang mulai tak setabil.

"Apa!?" Kejut Maichel. "Kapan mereka sampai?" Tanyan Maichel, susah payah ia menelan air ludahnya sendiri.

"Tuan besar dan Nyonya baru sampai, saat tuan mengantar tuan Artha" Jelas Sang maid

Dengan kasar Maichel mengacak rambutnya prustasi. "Arght..." Dapat di tebak bahwa kedatangan Wilyam dan Natasya -orang tua Maichel- hanya akan menimbulkan bencana.

Dengan langkah tergesa gesa Maichel berjalan ke arah ruang makan. Dan

Blus

Baru saja ia menginjakkan kaki di ruangan tersebut, tiba tiba sebuah pisau buah melesat di samping wajahnya yang mengakibatkan goresan tipis timbul di sana.

Deg

Nafas Maichel tiba tiba berhenti besamaan dengan deru jantung yang semakin melonjak. Dai takut benar benar takut dengan keadaan saat ini

"Bagus baru pulang sekarang!" Suara berat yang tiba tiba menembus pendengarannya.

"Dari mana saja. Udah puas jadi sopir?"

Maichel hanya menunduk sembari mengepalkan tangannya kuat kuat.

"M-maaf..." Lirih Maichel dengan wajah yang semakin di tekuk

Bugh

Satu bogem mentah mendarat sempurnya di rahang kekar Maichel, dengan di iringi aliran darah dari sudut bibir itu.

"DASAR ANAK GAK TAU DI UNTUNG!!! KAMU SEHARUSNYA SADAR DI MANA POSISI KAMU MAICHEL!!" Geram Wilyam dengan nada tinggi dengan di iringi menjambak rambut tebal Maichel

"M-maafin... Maichel Pa" Lirih Maichel Sembari memegangi rambutnya jujur kepalanya mulai pusing untuk saat ini.

Sementar Wilyam terus menjambak rambut Maichel kali ini lebih keras.
"MAU TARUH DI MANA WAJAH SAYA ATAS ULAH KAMU MAICHEL!!"

Bugh

Setelah mengatakan itu Wilyam langsung menghempas tubuh Maichel ke lantai dengan kasar. "Akh~"

Saat ini Maichel dapat merasakan sakit yang begitu nyeri pada sekijur tubuhnya, serta diiringi dengan sesak yang begitu menyeruak di dadanya.

"Kamu dengar ucapan saya, lakukan apapun yang saya perintahkan. Atau anak itu yang menanggung konsekuensinya" Ancam Wilyam sembari mencengkram rahang Maichel kuat.

Death Note [7 suffering bodies]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang