WARNING‼️
•no copy⚠️🚫⚠️
•hasil pemikiran sendiri.
•masih pemula jadi wajar kalo ceritanya gak nyambung.
•nerima saran kalian!!!
•typo di setiap bab, tegor aja authornya.HAPPY READING ALL...
___________________________Pagi sudah menyapa hari ini. Saat ini di sebuah ruangan minimalis yang hanya terdapat terdapat kasur muatan satu orang, kipas angin, lemari baju, dan juga meja belajar.
Artha baru saja terbebas dari dunia mimpinya. Saat ini dia tengah beranjak berdiri dari kasurnya dan hendak berjalan ke luar kamar untuk menuju kamar mandi.
Baru saja menginjakkan lantai yang berada di luar kamarnya indra pendengarannya langsung di suguhi dengan berbagai makian.
Bukan untuknya, melainkan makian yang slalu terlontar dari, Gama dan Rosa -orang tua- Artha, saat tengah bertengkar.
"DASAR BAJINGAN!!" Maki Rosa "BISA BISANYA KAMU PULANG KE RUMAH SAMBIL BAWAK HUTANG!!"
Plak
Dan tak lama sebuah tangan kekar mendarat sempurna di pipi Rosa
"AKU GAK AKAN KAYAK GINI KALO ANAK ITU GAK LAHIR!!" Bentak Gama tak kalah beringas sembari menarik rambut Rosa kuat.
"Akht..." Ringisnya sembari memegangi tangan Gama
Sedangkan Artha lelaki itu masih senantiasa berada di kamar mandi. Bohong kalau saat ini dia tidak ingin menangis. Selalu saja tak pernah ada kedamaian di rumah ini.
Mati matian dirinya menahan air matanya yang ingin menerobos keluar. Dadanya sesak saat mengingat semua perkataan Gama saat dia masih kecil.
"Kamu bukan anak saya, kamu itu anak haram"
Saat itu Artha masih kecil jadi dia belum mengerti ucapan Gama, tapi seiringnya waktu akhirnya ia paham apa maksud ucapan Gama.
Dengan perasaan ragu Artha menekan knop pintu dan mulai berjalan keluar kamar mandi. Gama sudah tidak ada di rumah ini dia sudah pergi beberapa menit lalu.
Hanya ada Rosa yang saat ini tengah berada di ruang tamu.
"Dasar anak gak tau diri!"Ucapan Rosa barusan berhasil menghentikan langkah Artha. Ia hanya berdiri mematung mendengar apa yang akan di ucapkan Rosa selanjutnya.
"Lihat ini semua akibatmu!!" Sargahnya sembari menunjuk lebam yang tercetak di pipinya.
"Kenapa juga Aku harus lahirkanmu. Seharusnya waktu itu Aku menggugurkanmu dan bukan memperjuangkanmu"Dan benar saja. Rasanya hati Artha seperti di remas remas saat ini. Ucapan yang di lontarkan oleh seseorang yang telah melahirkannya benar benar menghancurkannya.
"Maaf ma..." Lirih Artha lalu beranjak menuju kamarnya.
Tapi lagi lagi ucapan Rosa menghentikan langkahnya.
"DASAR ANAK PEMBAWA SIAL!!!" Ucapnya berteriak.Deg
Sakit itulah rasa yang saat ini bergerumun di dadanya. Nafasnya mulai tercekat saat ini. Tapi sebisa mungkin Artha mengabaikan ucapan Rosa.
(^.^)
"YEAYH... MAKASIH AVIE..." Girang Naren saat menerima es krim rasa stroberi kesukaannya.
"Hm sama sama" Balas Xavie sembari tersenyum lalu mengacak rambut hitam Naren.
Melihat Naren tersenyum seperti ini sungguh membuatnya bahagia. Bagi Xavie, Naren adalah segalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Death Note [7 suffering bodies]
Mystery / ThrillerKematian? Adalah suatu hal yang sudah biasa dan pasti semua mahkkuk hidup akan mengalaminya. Tapi, bagaimana jika kematian tersebut di alami secara tak adil apakah hal itu masih bisa di sebut suatu hal biasa? Ya, itu lah yang mereka alami, kematian...