PERMULAAN

17 6 0
                                    

        "Apa sih, ribut ribut" gerutu Xavie sembari berjalan ke arah teman temannya.

Hingga akhirnya netranya tertuju pada Artha dan Maichel yang tengah berpelukan, lebih tepatnya Maichel yang memeluk Artha.

"Maichel, kenapa?" Tanyanya bingung, jujur Xavie sudah mempunyai perasaan buruk dengan hal ini.

"Gak tau-" belum sempat Tian menjelaskan semuanyanya, Maichel kembali menyonor bibir Artha dengan nafsu. Yang membuatnya terkejut.

"Anjirlah!!" Kejut Xavie.

Lagi lagi, Naren kembali berteriak histeris saat melihat adegan yang tak wajar di hadapannya "Huaa~ mata Naren gak lagi suciii"

Xavie tersadar dari keterkejutannya, saat mengingat ramuan yang ia ciptakan beberapa saat yang lalu.

"Tunggu? Jangan jangan, Maichel minum susu yang ada di kulkas?!" Monolog Xavie terhadap dirinya, lalu beranjak ke arah kulkas dapur, dan jreng yang benar saja, ternyata Maichel memang meminum ramuannya.

"Goblok!!" Maki Xavie, Semuanya lantas menoleh apa yang di nistakan Xavie saat ini?.

"Kenapa Vie?" Tanya Renzo.

Menghela nafas panjang terlebih dahulu sebelum menjelaskan semuanya "Maic, minum ramuan cinta gue" jelasnya begitu singkat padat dan jelas.

Seakan kena serangan jantung mendadak, semuanya kompak memegang dada mereka masing masing.
Dengan modal melapaskan istigfar. Udah kayak gini baru inget tuhan.

'Thor, bisa diem dulu gak?' -Renzo

'Eh kalau author diem, cerita kalian gak aka  selesai" -Author

'Eh iya ya" -Renzo

Oke lanjut

"Ngapain juga, lo bikin ramuan aneh aneh Viee!!" Geram Farist, jujur Farist saat ini sudah sangat gemas dengan Xavie, jika boleh di izinkan dia ingin menamplok wajah tampan Xavie dengan wajan gosong. Ihhhh arist baik banget dehh.

"Sorry, yang minta buatin tuh ramuan, Artha bukan kehendak gue, jadi yang salah Artha dong" bela Xavie terhadap dirinya.

"Udah gak usah berantem" tengah Renzo "ada ramuan pengembalinya gak?" Tanya Renzo, saat ini ia benar benar berharap semoga ramuan penhembalinya ada. Berdo'a aja ya zo.

Pertanyaan yang di lontarkan Renzo membuat Xavie gelagapan "kalo itu, gue gak buat" pupus sudah harapan yang telah di bangun Renzo.

Seakan terkena hantaman batu yang kuat, rasanya Renzo ingin menghilang saja dari dunia ini "goblok, kenapa gak lo buat anjingk!!" Makinya terhadap Xavie. Ih enzo bahasanya.

'Gue udah terlalu sabar, thor' -Renzo

Selama mereka sibuk berdebat, tak ada lagi yang menyadari bahwa Artha dan Maichel sudah menghilang.

Mereka baru sadar saat mendengar suara teriakan yang berasal dari lantai dua "ARGHTTT... BERHENTI KALLL!!" sudah bisa di tebak bahwa itu Artha. Ihhh ata di apain ya sama ikal? Author jadi kepo dehhh.

"Artha?!" Kejut mereka. Tanpa berpikir banyak tentang apa yang terjadi pada Artha, mareka langsung bergegas menuju lantai dua, di mana sumber suara itu berasal.

Dan benar suara teriakan itu berasal dari kamar Artha dan Maichel "KALLL, CUKUP!! AH~" pinta Artha.

"Shut up baby, just enjoy it" lirih Maichel dengan suara pelan.

'Anjir mereka ngapain?' Monolog Renzo dalam batinnya.

"Wehhh, mereka ngapain cuyy?" Tanya Tian, lantaran mereka mendengar suara desah*n dari kamar Artha dan Maichel.

Death Note [7 suffering bodies]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang