RAMUAN CINTA

14 7 0
                                    

Setelah kegiatan yang cukup melelahkan yang terjadai pada Renzo hari ini, pasalnya ia harus menjadi penengah di antar Artha dan Maichel yang sempat berkelahi.

Lantaran Maichel yang tak sengaja menabrak Cleo -bebek Artha- hingga tewas mengenaskan.

Setelah perdebatan yang cukup panjang serta menguras energi, kini Renzo bisa menyelesaikan perselisihan di antara mereka. Walau masih diem dieman. Padahal Renzo sendiri capek dari pulang sekolah.

Dengan kasar kini Renzo mulai membaringkan tubuhnya di atas kasur miliknya "Huh~ capek banget" keluhnya dengan tangan kanan yang ia jadikan bantalan.

"Jam berapa ya?" Monolognya lalu meraih benda pipih yang ada di dalam almamater sekolahnya "16.56, tidur bentar, nanti jam 17.30 bangun"

Perlahan lahan kini Renzo mulai terlelap di alam mimpi, untuk sekarang dia benar benar lelah menghadapi hari ini.

Kini pukul sudah menunjukkan jam 17.45 waktu sudah lebih dari target yang di tentukan Renzo.

"Hoamm, jam berapa?" Monolog Renzo dengan dirinya sendiri, lalu mulai meraih ponselnya yang berada di samping tempat tidur "Hah?!" Kejut Renzo saat melihat jam yang tertera di layar ponselnya.

Dengan tergesa gesa dia mulai beranjak dari kasur lalu mulai berlari menuruni tangga, Renzo menghentikan langkahnya saat mendengar suara berisik dari dapur.

"Tunggu?" Tanya Renzo saat melihat keadaan di dapur "mereka?" Tambahnya, ya saat ini teman temannya yang sudah berada di dapur, berperang dengan alat alat dapur.

"Woi, tolol bukan kayak gitu ege!" Maki Farist terhadap Artha yang salah dalam memotong sayur.

"Idih, mana gue tau" gerutu Artha tak terima.

"Eh, apinya jangan lupa di matiin"

"Huaaa, Ata ini kayak gimana?"

"Eh, tuan muda, jangan banyak tingkah"

"Aviee, pedess..."

"Ya allah Aren jangan banyak ulah, ngapain juga lo cicip tuh cabe"

"Yan... lo motongnya kegedean"

"Lebih besar lebih enak"

Perdebatan demi perdebatan terjadi di dalam dapur tersebut, Renzo hanya dapat tertawa saat melihat tingkah teman temannya.

"Hah, Renzo?" Kejut Naren yang menyadari keberadaan Renzo, semuanya sepontan menoleh.

"Wih, anjir kapan lo bangun?!" Tanya Artha.

"Hehe, kalian ngapain?" Tanya Renzo balik.

"Dari kapan lo di sana?" Selidik Artha.

"Barusan kok" jawab Renzo seadanya.

"Jreng, kami masak" pamer Tian sembari menunjukkan makanan yang mereka buat.

"Jreng, kami masak" pamer Tian sembari menunjukkan makanan yang mereka buat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Death Note [7 suffering bodies]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang