DEATH NOTE #11

17 7 2
                                    

WARNING‼️

•no copy⚠️🚫⚠️
•hasil pemikiran sendiri.
•masih pemula jadi wajar kalo ceritanya gak nyambung.
•nerima saran kalian!!!
•typo di setiap bab, tegor aja authornya.

HAPPY READING ALL...
___________________________

2 minggu berlalu.

Setelah mereka kembali bertegur sapa di UKS 2 minggu yang lalu, kini Tian juga memutuskan untuk ikut tinggal di rumah Maichel.

Kini apa yang mereka harapkan dari dulu terwujud, suatu kebahagiaan, ketenangan, tanpa adanya fisik dan mental yang harus di korbankan.

Saat ini sudah terlihat 7 pemuda tengah berada di ruang tamu minimalis, sibuk dengan kegiatan masing masing tentunya.

"Eh, black card sama gold card gue di blokir" ucap Maichel memulai pembicaraan.

Mendengar ucapan Maichel barusan ternyata berdampak besar pada Artha, saat Maichel menyebutkan bahwa kedua cardnya di blokir, berhasil membuatnya tersedak air minum.

"Uhuk, lo serius Kal?" Tanyanya, jujur yang saat ini paling syok adalah Artha. Mendengar pertanyaan dari Artha, Maichel lantas menganggukkan kepalanya pertanda iya.

"Oh my god, terus kita poya poyanya kayak apa sekarang?" Tanyanya frustasi, jika card milik Maichel di blokir, lantas bagaimana cara Artha poya poya. Agak laen emang si ata.

Pertanyaan yang kali ini di lontarkan oleh Artha membuat Maichel tersenyum, membuat semua yang berada di sana bingung akan tingkah Maichel.

Plak

Jentikan jari yang tepat sekali berada di dahi Artha, dan pelakunya adalah Xavie "bisa bisanya lo masih mikirin poya poya di situasi kayak gini" ucap Xavie tak habis pikir dengan otak Artha, yang hanya memikirkan poya poya sahaja.

"Its... auh" Artha hanya dapat meringis sembari memegangi dahinya yang sudah ada bekas kemerahan yang baru saja di berikan Xavie.

"Tenang Ta, lo masih bisa poya poya kok" Ucapa Maichel dengan di iringi merangkul bahu Artha.

Artha bingung, bagaimana bisa ia poya poya kalau card Maichel saja sudah di blokir "loh, kan card lo di blokir?" Tanyanya bingung.

"Hahaha, yang di blokir tuh card yang udah kosong jadi percuma" ucap Maichel setelah tertawa terbahak bahak.

"Card kosong?" Beo mereka.

Maichel hanya mengangguk "sini ya gue kasih saran, kalo mau kabur dari rumah sambil bawak card-" jeda Maichel "isi card nya langsung di habisin, di tarik semua, sebelum di blokir sama ortu" sambung Maichel. Nih ges dapat saran dari ikal.

"Wihhh, pintar juga ya lo" puji Farist.

"Makanya ini di pake, bukan buat pajangan doang" ucap Maichel sembari menunjuk kepalanya.

"Jadi isinya udah lo cabut semua?" Tanya Renzo.

Maichel lantas mengangguk "udah" jawab Maichel seadanya.

"Wih... keren sih sahabat gue, gak sia sia ternyata gue mungut lo di tk waktu itu"

"Idihhh, sembarangan kalo ngomong" ucap Maichel tak terima. Lantaran Artha yang menyebutkan bahwa ia di pungut oleh Artha.

"Ya elah bercanda boy" ucap Artha lalu merangkul bahu Maichel.

"Oh, iya. Zo nanti malam kita makan apa ya?" Tanya Maichel yang kini beralih menatap juru dapur mereka, yaitu Renzo.

Death Note [7 suffering bodies]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang