DEATH NOTE #4

30 11 1
                                    

WARNING‼️

•no copy⚠️🚫⚠️
•hasil pemikiran sendiri.
•masih pemula jadi wajar kalo ceritanya gak nyambung.
•nerima saran kalian!!!
•typo di setiap bab, tegor aja authornya.

HAPPY READING ALL...
___________________________

Olimpiade fisika yang sebentar lagi akan berlangsung di gold star school, sudah banyak persiapan yang telah di lakukan para murid yang mengikuti olimpiade.

Terutama Farist yang kebetulan menjadi salah satu kadidat dari gold star school. Sebenarnya tidak heran sih kalo farist menjadi salah satu kadidat yang mengikuti olimpiade. Dia juga toh orangnya pintar.

Persiapan sudah dia mulai dari sekarang "Bagaimana Farist, kamu sudah mengertikan?" Tanya bu Kania lembut. Selaku guru pembimbing Farist.

"Hm, saya mengerti buk"

Mendengar jawaban Farist bu Kania lantas tersenyum.
"Ibu tau kamu pasti mengerti. ya sudah kalo gitu kamu istirahat dulu, nanti kita lanjutkan pembelajaran" ucap bu kania yang hanya di balas anggukan dari Farist.

"Ya sudah buk, kalo gitu saya permisi" pamit Farist dengan sopan.

"Tentu, silahkan" suruh bu Kania dan selang beberapa detik Farist pun kelauar dari ruangan bu Kania.

Sepanjang koridor menuju kelas, Farist masih senantiasa memandangi buku fisikanya. Hingga akhirnya netranya tertuju pada jam tangan Richard mille yang terpasang manis di pergelangan tangannya. Aduhhhh holang kaya mah beda.

Pukul menunjukkan jam 12.47 'Iyan udah makan belum ya?' Begitulah isi pikiran Farist.

Baru saja kakinya menginjakkan lantai kelas 10¹. Farist tak mendapati sosok Tian di dalam kelas, netra hitam pekat itu hanya menangkap ke5 sahabatnya tapi tak dengan Tian. hal itu semakin membuatnya bertanya tanya di mana tian?.

Hingga akhirnya Farist pun berjalan menuju ke5 sahabatnya.
"Mana Tian?" Tanyanya to the point.

"Tian... dia sakit Rist" jawab Renzo

"Sakit?" Beo Farist "Tian sakit apaan?"

"Tadi dia pingsan, kata bu wardah maag dia kambuh" Kini Xavie yang ikut bersuara. Yang di tambah anggukan dari Naren.

Dan jawaban yang di lontarkan Xavie semakin membuat Farist terkejut "maag dia kambuh?, sekarang Tian di mana?"

"Di UKS. tadi kami mau nemenin dia, tapi kata Tian dia gak mau di temenin"

Tanpa berlama lama lagi Farist pun langsung bergegas menuju UKS yang terletak di lantai 1 gedung

(^.^)

Sementara di dalam UKS. Tian hanya dapat terbaring di ranjang UKS, sembari meringis kesakitan sementara tangannya sedari tadi hanya mampu meremas pelan perutnya yang saat ini benar benar terasa sakit. Bahkan makanan yang sempat di belikan Renzo tak sama sekali di sentuhnya.

Tak lama kemudian ada seseorang yang mendoprak pintu UKS. Farist. Remaja berprestasi tersebut terlihat sangat khawatir saat melihat keadaan Tian.

"Rist..." Lirih Tian saat netranya menangkap sosok Farist yang baru saja masuk ke dalam UKS.

"Kok bisa sakit sih Yan?..." Tanya Farist khawatir, lalu duduk di kursi yang berada di samping ranjang UKS.

Death Note [7 suffering bodies]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang