DEATH NOTE #8

19 7 0
                                    

WARNING‼️

•no copy⚠️🚫⚠️
•hasil pemikiran sendiri.
•masih pemula jadi wajar kalo ceritanya gak nyambung.
•nerima saran kalian!!!
•typo di setiap bab, tegor aja authornya.

HAPPY READING ALL...
___________________________

      Sekarang pukul sudah nenunjukkan jam 03.00 pagi, saat ini Xavie sudah sadar.

"Udah jam 03.00 pagi, kita pamit pulang ya" izin Renzo terhadap Xavie "nanti pulang sekolah kita bakal ke sini lagi kok"

"Thank's ya, and sorry udah ngerepotin kalian semua" ucap Xavie.

"Ya elah santai aja Vie, kayak sama siapa aja Lo" balas Artha, Xavie hanya tersenyum merespon ucapan Artha.

Saat mereka baru saja ingin keluar dari ruang rawat Xavie, Maichel teringat sesuatu.
"Oh iya, Naren?" Tanya Maichel, karna remaja tersebut masih senantiasa tertidur pulas di atas sofa. Capek banget ya ren? Sama author juga.

Xavie menoleh ke arah Naren yang masih terlelap "Biarin, bilang aja nanti sama pak Bimo kalau Naren lagi sakit"

Mereka pun mengangguk serempak "oke, kalau kita duluan ya" Ucap Renzo sembari melambaikan tangannya.

"Hm, hati hati ya" pesan Xavie.

(^.^)

      Setelah mobil BMW Maichel mulai menjauh dari perkarangan panti, kini Renzo mulai mengendap ngendap untuk memasuki panti. Karna akan terjadi hal fatal jika ia ketahuan keluar panti malam malam tanpa adanya izin.

Panti cemerlang, tempat di mana Renzo tumbuh.

"Dari mana lo?" Ciduk Tio, -anak panti cemerlang- yang saat ini tengah berdiri di depan pintu kamar Renzo.

Renzo gelagapan saat melihat Tio di hadapannya "B-bukan urusan lo! Minggir gue mau masuk"

Dan di saat Renzo hendak melewati Tio, tiba tiba ada yang menarik tangannya "eitshh, urusan kita belum selesai, boy" ucap Tio sembari menunjukkan smirik anehnya.

Renzo ketakutan saat Tio mulai melihatnya dengan tatapan yang paling ia benci, tatapan di mana obsesi seseorang terlihat "lepasin gue!" Sentak Renzo lalu menghempaskan genggaman Tio terhadapnya.

Tio agak terkejut saat Renzo memperlakukannya seperti itu, sebelum akhirnya semirik aneh itu kembali terlihat "gue suka, lo" gumamnya lalu kembali menarik Renzo.

Bruk

Tio mendorong tubuh Renzo hingga membuatnya terhentak ke dindin "ahk..." ringisnya saat meresakan punggungnya yang begitu sakit. Tio hanya terkekeh saat melihat ekspresi Renzo.

Sembari menahan tangan Renzo di dinding, Tio mulai mendekatkan bibirnya pada telinga Renzo "Gue... suka... sama... lo..." ucap Tio tepat di samping telinga Renzo.
For you information Tio terobsesi terhadap Renzo, dari pertama ia menempati panti.

Bola mata Renzo membulat saat ia merasakan ada sesuatu yang menyentuh daun telinganya "Arghh. Lepas!" Teriak Renzo, berusaha melepaskan dirinya dari Tio.

"Shutt... shut up baby" ucap Tio sembari meletakkan jari tulunjuknya di bibir Renzo "I like you" tambahnya lalu mencium bibir Renzo.

Death Note [7 suffering bodies]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang