DEATH NOTE

14 4 0
                                    

Sudah 2 minggu lamanya, insident pembunuhan tersebut tak lagi terjadi, korban terakhir adalah Raneza.

Walau sudah 2 minggu berlalu tapi sekolah ini masih di liburkan, karna pihak polisi masih mengawasi tempat kejadian perkara atau TKP.

Tapi nihil, pencarian sama saja seperti sebelumnya tak ada satu pun barang bukti. Dapat di sebutkan bahwa pembunuh bukan orang sembarangan, terbukti dari beberapa kasus yang terjadi. Pihak kepolisian tak mendapatkan apa pun.

"Sekolah kita masih di liburin ya?" Tanya Renzo. Jujur dia sangat bosan sekarang, sudah 2 minggu ia kerjaan hanya berada di rumah.

"Polisi masih cari bukti" jawab Farist.

Ungkapan Farist justru membuat Artha geram. Tapi dia bukan geram dengan Farist, melainkan dengan polisi. Menurutnya ini sudah terlalu lama "anjirlah emang, masa ia cari bukti selama itu anjirr"

"Mana gue tau" sewot Farist.

"Udahlah... kan enak kalo libur kayak gini" tutur Maichel yang saat ini tengah rebahan, dengan paha Artha yang ia jadikan bantalan. Oh iya hubungan ata sama ikal udah membaiknya.

"Itu sih enaknya di lo!!" Sentak Artha. Sebenarnya Maichel mempunyai sifat malas yang sudah mendarah daging, jadi wajar saja jika dia sangat menikmati libur kali ini. Dan kadang, Maichel slalu berfikir semoga saja pembunuhan slalu terjadi agar libur di perpanjang. Agak laen emang si ikal.

Berbeda dengan Xavie, di saat ikal sangat menikmati libur kali ini. Walau pembunuhan yang kerap terjadi. Justru yang semakin tertekan saat libur adalah Xavie, lihatlah keadaannya saat ini, sungguh buruk.

Tak mendapat tugas dari sekolah membuat otak Xavie stres.

"Tuh, liat sono" lanjut Artha lalu menunjuk ke arah Xavie dengan dagunya. Yang di suruh melihat hanya Maichel, tetapi yang menoleh seluruhnya melihat apa yang di tunjuk Artha.

Sementara yang mereka lihat adalah Xavie yang tengah termenung dengan tatapan kosong, sungguh libur selama 2 minggu benar benar membuat otaknya frustasi. Karna akhir akhir ini Xavie memang lebih sering melamun.

"Woi bocah gak usah melamun" ucap Farist lalu melemparkan baantal sofa ke arah Xavie, dan tentu saja tepat sasaran.

"Eh?" Xavie yang terkejut hanya dapat plangak plengok.

Melihat ekspresi yang di berikan Xavie berhasil meledakkan tawa di ruang tamu tersebut "Hahaha, sumpah lo kayak orang tolol Vie" ledek Tian.

"Lo ngebengongin apaan dah?"

"Gue mau sekolah" cicit Xavie, terkadang teman temannya bingung dengan sifat Xavie yang berbeda sendiri. Di saat semua orang asik libur dan dia malah stres. Dan begitu pun sebaliknya.

"Gue heran dah, sama lo" ucap Maichel lalu mendudukkan dirinya yang sempat rebahan "orang pada seneng libur, lo malah stres" sambungnya lalu kembali merebahkan tubuhnya dengan paha Artha menjadi bantalan dan mulai mencari posisi nyamannya. Author heran deh ngapain duduk sih kal, kalo masih mau rebahan.

"Eh, pak Bimo ngechat di group" ucap Renzo mengambil itensi, dan jelas yang paling bersemngat adalah Xavie.

"Apa?" Tanyanya excited. Dari lubuk hati terdalam dia sudah berdo'a semoga itu chat pemberitahuan sekolah.

...

Group X¹ gold star

Pak Bimo
Assalamu'alaikum anak anak, bapak
Mau menginformasikan bahwa mulai besok senin 9 september. Kita akan memulai kegiatan KBM seperti biasa.
Hanya itu info dari bapak.

Death Note [7 suffering bodies]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang