BAB 3

48 8 0
                                    

"Ada apa ini?" tanya Ted kaget melihat kamar hotel yang berantakan.

"Aku tidak bisa, Ted. Aku tidak bisa menikah dengannya," ucap wanita itu sambil menangis kencang di pinggir tempat tidur.

"Kamu sudah memutuskannya, Na. Kamu tidak bisa mundur sekarang," jelas Ted berusaha tenang sambil melangkah mendekat.

"Tapi bagaimana denganmu?" tanya Na sedih. Ted duduk di samping Na yang menatapnya dengan tatapan ragu bercampur sedih.

"Kenapa denganku? Aku baik-baik saja, kamu tahu itu. Aku baik-baik saja," ucap Ted lembut sebelum memeluk Na erat.

"Aku baik-baik saja, Na. Kamu tidak perlu khawatir," ulang Ted seraya mengusap punggung Na, mencoba menenangkan. Tetapi tangisan Na semakin kuat, membuat perasaan Ted sangat terluka.

"Kamu mencintaiku. Dan ... sepertinya aku membodohi diriku selama ini, Ted. Aku ... aku juga mencintaimu. Aku tidak bisa menikah dengan Rico. Ini semua salahku!" jelas Na kesal dan geram pada dirinya sendiri.

Ted terdiam mendengar ucapan Na. Ia tidak tahu apa yang Na pikirkan, namun ungkapan perasaan itu malah membuat Ted semakin terluka. Ia mencintai Na sejak lama. Na adalah cinta pertamanya. Ia pernah memberanikan diri mengungkapkan perasaannya beberapa tahun lalu, tetapi Na menolaknya karena hanya menganggapnya sebagai seorang kakak.

Perasaannya hancur saat itu, tetapi tidak sehancur saat ia mendengar bahwa Na menerima lamaran Rico. Beberapa kali ia masih mencoba melamar Na. Bahkan bulan lalu saat Na mengantarkan undangan padanya, Ted mencoba peruntungannya sekali lagi, tetapi tetap saja Na lebih memilih Rico. Ted tidak mengerti apa yang membuat Na lebih memilih Rico, padahal ia dan Rico sama-sama memiliki kekayaan yang melimpah. Ted juga merasa bahwa rasa cintanya pada Na lebih besar daripada Rico.

Perlahan-lahan, ia berusaha menerima dan mencoba merelakan Na. Namun saat ini, saat di mana ia mulai bisa mengubur perasaan itu, Na malah mengungkapkan perasaan padanya. Kenapa baru sekarang? batin Ted bingung.

"Aku mencintaimu, Ted. Aku tidak bisa hidup tanpamu," ungkap Na lirih. Ted hanya terdiam sementara pikirannya melayang entah ke mana.

"Ted," rengek Na seperti seorang anak kecil yang manja, "aku mencintaimu. Kamu dengar? Aku mencintaimu dan tidak mau menikah dengan Rico."

Ted melepaskan pelukannya dan menatap Na dalam-dalam.

"Mengapa kamu baru mengatakannya sekarang, Na?" tanya Ted sedikit tegas sambil terus mengunci mata Na yang berlinangan air mata.

"Aku tidak bisa hidup tanpamu, Ted. Aku takut ... hanya kamu yang bisa mengerti aku. A-aku mencintaimu. Aku tidak ingin kamu pergi dari hidupku," jelas Na sedikit gelagapan. Ted beranjak dari tempat tidur dan menatap Na yang bingung melihat reaksinya

"Ted," panggil Na pelan.

"Kamu tidak mencintaiku, Na. Kamu mencintai Rico," ucap Ted tegas.

"Tapi aku benar-benar mencintaimu, Ted," jelas Na dengan nada memohon. Ted menggeleng, mengerti apa yang sebenarnya terjadi.

"Aku mencintaimu melebihi diriku sendiri. Namun, saat aku mulai bisa merelakanmu, kamu malah berniat menarikku kembali. Aku tidak ingin merasakan sakit itu lagi, Na. Aku sudah cukup terpuruk akan penolakanmu dan sekarang aku sadar bahwa mencintai bukan harus memiliki. Aku memang mencintaimu, tapi aku sudah merelakanmu.

"Aku tahu apa yang kamu rasakan saat ini, Na. Kamu tidak mencintaiku, kamu hanya takut kehilanganku. Takut kehilangan perhatian dan cintaku. Aku mengerti itu, Na, tapi percayalah kalau kamu tidak akan kehilangan diriku. Aku akan tetap hadir dalam hidupmu, memerhatikan dan menyayangimu seperti dulu.

A Stolen Heart (21+) - The 'A' Series No. 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang