Aleta menatap datar cowok yang menghalangin langkah nya, menatap gentala dingin, ya! Lelaki itu ialah gentala.
Menatap Aleta penuh puja, gentala memainkan lidah dalam rongga mulut nya. Ck ia tak habis pikir, kenapa Aleta semenarik ini! Rasanya ia ingin mengurungnya di masion nya."Minggir"
Aleta berkata dengan dingin.
Gentala tak menanggapi ucapan Aleta, ia terus menatap Aleta penuh arti.
Aleta geram cowok di depan nya selalu seenak jidat, rasanya ia ingin membunuh cowok sialan di depan nya.."minggir"
Aleta berucap sekali lagi, ia menatap Gentala lebih dingin dan tajam.
Gentala terkekeh. Melihat kekehan gentala penduduk kampus histeris, baru kali ini melihat seorang gentala atmajaya, tersenyum. Dan senyuman itu menambah kadar ketampanannya.Aleta menaikan satu alisnya.
"minggir"
Ucap yang ke 3 kalinya,asanya Aleta ingin mencakar cakar wajah gentala yang sialnya tampan."jangan berbicra dingin beby, aku ngak suka! "
Tekan gentala tajamTersenyum mengejek Aleta menatal gentala sinis.
"ngpain lo ngatur ngatur gue"
Ketus Aleta. Sedikit banyak bicara.Menatap Aleta lebih dingin gentala menarik pinggang Aleta,sehingga tubu mereka menempel.
"aku kamu beby jangan lo gue, aku ngak suka syang"
Aleta berbica di depan wajah cantik Aleta.
Aleta mendorong gentala kuat, sehingga membuat pelukan mereka terlepas, ia pergi sebelum pergi ia memberi jari tenga kepada Aleta."kelinci nakal"
Ucap gentala menatap kepergian Aleta.Tindakan gentala tadi menjadi trending topik di kampus..
Karna baru kali ini,melihat gentala pangeran kampus yang kaya raya, tertarik pada perempuan bahkan 3 sahabat gentala syok mendengar itu."gilak apakah kita baklan punya buk bos"
Pekik kevin heboh,saat melihat vidio dimana gental memeluk Aleta."selera gentala cewek badas ternyata"
Celetuk danzeel.Kevin menatap danzel sinis.
"mending selera gentala badas, sedang kah lo si cewek cabe bermulut pedas"Danzel tak menanggapi ucapan kevin ia hanya diam.
Danzel sangat mencintai seorang gadis, dimana gadis itu selalu berkata kotor dan pedas terhadapnya.
Danzel masi bisa menerima karna selama gadis itu tidak memiliki kekasi, danzel bisa diam.
Tapi bila ada yang mengambil gadisnya jangan harap danzel akan diam!
Karna gadisnya milik nya bukan milik orang lain.Sedangkah kenzi menatap dua teman nya yang masi berdebat.
Ia menggeleng pelan.
Mata nya menatap layar hp nya yang di mana ada foto seorang gadis cantik.
Mengusap foto itu penuh makna."mine"
***
Di tempat lain marisa mencak mencak tidak jelas, ia sangat mara dengan berita yang sedang trending itu.
Ya selama ini marisa menyukai gentala.
Ia dari dulu mengejar cowok itu, tapi tak perna di tanggapin."aduuu risaaa jangan mondar mandir dong, reva pusing taukkk"
Reva nerbicara dengan mulut terus mengunyah.Marisa tak menanggapin ucapn reva,ia masi memikirkan cara untu menindas Aleta.
Amel yang melihat marisa mara mara tidak jelas hanya bisa memutar bola mata nya jengah,"jangan cari masalah risa! Lo mau di cekik lagi"
Ucap amel jenga melihat kelakuan marisa, he! Marisa itu hanya tertarik bukan cinta kepa gentala. Jadi buang jauh" pikiran buruk itu.
Emng nya marisa mau di cekik lagi sama Aleta? Amel tidak mau udah cukup ia melihat ke brutalan Aleta.Marisa menatap amel tajam. Menunjuk wajah amel dengan telunjuknya.
"hhh gue ngak takut dengan cewek mamba itu! Gue akan tetap ganggu dia"
Marisa berkata dengan lirihAmel maju, ia memeluk marisa lembut.
"lo di apain keluarga lo risa... Jangan lampiasin masalah lo dengan orang lain"
Marisa menangis meraung raung di pelukan amel.
Ya marisa memiliki hidup yang sakit.
Ia memang anak orang kaya, tapi di rumah ia seperti tak di anggap ke dua orang tua nya lebih sayang ke anak seorang pembantu.
Dan ke dua abg nya juga seperti itu, hanya sepupu nya felix dan kedua orang tua felix yang menyayangin nya.
Bahkan Anak pembantu itu di beri kamar bagus, dimana kamar itu seharusnya milikk nya.Ya anak pungut itu ialah ana.
Gadis yang di buliy marisa, untuk mengelampiasin amarah nya pada gadis tak tau diri itu.
Ia waktu itu menyuru ana untu menemui Alet dan menyuru ana bilang ke Aleta untuk mengusap kepalanya.
Ia ingin melihat ana tersiksa tampa tangan nya.
Tapi tampa di duga Aleta mala mengusap nya.
Saat pulang marisa di hajar habis habisan dengan ayah nya. Di maki maki ibu nya, dan di hina dua abg nya.
Karna ana mefitna nya lagi.
Ia geram dengan anak pembantu yang pura pura polos itu.Reva berdiri dari duduk nya, menghampriri dua sahabanya. Dan memeluk merisa dengan sayang.
"reva ngak like ana! Dia jahatin marisa nya reva."
Marisa tersenyum tipis mendengar ucapan reva. Hanya reva lah gadis yang sudah di anggap berharga bagi marisa, sesudah amel.
***
Aleta menatap gentala yang duduk di sebelah bangkunya.
Ia sangat mara saat tau cowok itu pindah ke kelasnya.
Dan Aleta risih melihat pandangan gentala yang tak lepas darinya.Tak mau menanggapin hal yang tak penting, Aleta menelusupkan kepalanya di lipatan tangan nya.
Dan tertidur.Berberapa menit ke mudian Aleta tertidur, ia sangat mengantuk karna lembur.Aleta berkerja di sebuah kafe.
Gentala mengusap kepala Aleta dengan lembut,menyingkirkan helaian rambut dari wajjah Aleta.
Tersenyum senang wajah Aleta sangat cantik."miliku yang indah"
Gumam gentala.Lanjuttt
KAMU SEDANG MEMBACA
Aleta.
Short StoryAleta, gadis malang yang selalu di siksa ayah nya. gadis penuh luka dan hanya kegelapan di dalam hidup nya. gadis yang selalu berdoaa semoga ayah nya berubah tidak mabuk lagi atau pun berjudi, hidup dalam kemiskinan membuat aleta terpuruk kekerasa...