Aleta menatap gentala dingin, lelaki gila ini selalu mengganggunya! Ck liat lah wajah menyebalkan lelaki gila ini.
"ahhh ayo lah beby, aku hanya ingin mengantar mu pulang. Its okeyyy aku nggak mintak bayaran kok"
Ucap gentala.Aleta menarik napas nya, dan menggembuskan nya pelan.
"gue pulang sendiri"
Aleta berbicara dengan dingin. Tak peduli gentala menatap nya tajam."aku kamu sayang! Ck bandel banget si kesayangan aku ini"
Ucap gentala mengedipkan matanya genit, ingat ya! Hanya pada aleta gentala seperti ini. Jadi sama yang lain tidak akan perna!"ayola tuan atmajaya, aku lelah"
Aleta akhitnya mengalah, ck lelaki di depn nya sangat susah di lawan.
Gentala menatap grmas aleta, rasa senang saaat Aleta menyebut aku untuk dirinya. Entahlah gentala tak perna sesenang ini tapi hanya pada gadisnya, gentala meresa bahagia."aku yang antar beby, enggak ada penolakan! "
Jawab gentala cepat, saat melihat aleta ingin perotes.
Aleta yang sudah lelah lun pasra, dan dengan senang hati gentala mengatarkan pujaan hati nya pulang.***
Di tempat lain seorang gadis menatap lelaki didepan nya terkejut."nggak mungkin, ini nggak mungkin. Kenapa lo...."
Gadis itu tak melanjutkan kata katanya, sangat terkejut dengan fakta itu."aku kembali sayang, maaf nggak jujur sama kamu. Aku akan buat mereka menyesal sudah menyia nyiakan kamu sayang"
Ucap lelaki itu, tampa pikir panjang ia memeluk sang gadis denga. Erat.
Membuat sang gadis menangis teraung raung."hikkkk..... Jahat.... Lo jahat.... Hiksss kemna aja lo! Gue menderita disini.... Nggak ada yang sayang sama gue.... Hikssa plissss jagan tinggalin aku hiks.... "
Sang gadis menangis, perasaan senang sedih dan kecewa menyatu, rasa ini ni sunggu membuat nya kacau."maaf sayang, tenang ada aku. Mereka nggak akan sakitin kamu sayang, plisss jngan kayak gini oke"
Sang lelaki menyentuh pipi gadisnya, menatap lembut mata gadis itu.
"sebentar lagi sayang, mereka akan menderita dan lo. Akan bebas"
***
Aleta menatap kalung di tangan nya, kalung yang selalu di simpan."bunda, leta selalu aimpan kalung ini. Kata bunda kalung ini pembawa keberuntungan. Tapi sampai sekarang itu tak perna terjadi"
Lirih aleta.Ia ingin hidup normal, layaknya gadis umunya, tapi entah lahhh semua seakan tak mendukung.
***
Marisa memasuki masion nya, dengan wajah ceria nya."dari mana lo, jam segini baru pulang"
Tanya alvin tajam, biar bagaimana pun marisa adik nya."palingan ngelonte"
Cetus albi sinis, ia asik menciumin rambut ana.Marisa menatap 2 abg nya datar, dan satu gadis yang memasang wajah polos asunya, kebetulan sang mama papa marisa sedang di luar kota.
"isss bang albi jangan gitu lah! Kasian marisa nya"
Ucap ana membela marisa."ck kamu jangan terlalu baik princes, dia itu jahat kamu nggak ingat"
Ucap albi memeluk ana dan memangkunya gemas. Ana nya ini sunggu baik hu!"ya kan jangan ngomong gitu"
Ucap ana lagi, ia paling senang di pangku dan di peluk albi, di banding alvin. Karna albi terlalu memanjakan nya."yaaa tapiii kan nggak ada cewek pulang malam, liat kamu aja selalu di rumah sayang"
Jawab albi membela diri.Marisa menatap datar itu, ck abg nya sangat alay.
"jawab abg marisa dari mana lo"
Tanya alvin tajam."bukan urusan lo"
Ketus marisa dan pergi, alvin tak trima ia mengejar marisa."ihhhh marisaa kok ngomong gitu bang? "
Tanya ana sok polos, ia menatap albi intes."jangan di dengerin, sekarang kamu tidur sama abg, ngga bisa tidur kalok nggak meluk kamu princes"
Ucapan ambigu albi sebenarnya membuat ana agak merinding, ia memng suka di manja dan di peluk sayang albi, tapi akhir akhir ini, albi sering melakukan hal aneh.mengajak nya tidur berdua, tidak melakukan apa apa hanya tidur saja. Cuman ana agak aneh saja. Apalgi albi tau ana hanya pura pura polos? Tapi entah lah ana pusing."emmm tapi ana"
"jangan nolak sayang, abg nggak akan bongkar kalok kamu nggak nolak hmm"
Albi berkata sambil membopong tubu mungil ana dan membawa nya kekamar.Jangan perotes dengan cerita aku, baca ayo, yang nggak suka ya bodo amat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aleta.
Short StoryAleta, gadis malang yang selalu di siksa ayah nya. gadis penuh luka dan hanya kegelapan di dalam hidup nya. gadis yang selalu berdoaa semoga ayah nya berubah tidak mabuk lagi atau pun berjudi, hidup dalam kemiskinan membuat aleta terpuruk kekerasa...