14. Luka Arunika

30 3 0
                                    


ARUNIKA

Kisah Pertama Dari Kota Kelahiran

School life

Long-Short story

Semi romance

Mix POV

Sorry for typo and Happy reading

°
°
°
















Arunika hanya diam dengan wajah pucat dan tatapan kosong selama acara pemakaman sang Uti, semua rekan kerja Bapak, para pelanggan Ibu, dan teman-teman sekolahnya turut hadir dalam acara pemakaman ini

Acara pemakaman yang begitu ramai tak serta merta membuat Arunika merasa lebih baik, hatinya tetap hancur dan separuh jiwanya benar-benar terasa kosong. Kehilangan Uti disaat ia masih dalam guncangan emosional setelah mengetahui kebenaran akan hubungan kedua orang tuanya benar-benar membuat Arunika seakan depresi menghadapi cobaan hidup yang terlalu kejam untuknya

Saat acara selesai, Mata Arunika tertuju pada satu orang yang benar-benar membuatnya merasa sangat tidak nyaman. Orang yang entah sama sepertinya atau tidak, yang jelas Arunika merasa tak nyaman melihat orang itu berada di sekitarnya









°

°

°









Arunika hanya duduk diam di sudut ruangan saat yang lain sibuk membacakan ayat suci untuk mendiang Uti, rasanya Arunika masih belum bisa menerima semua kenyataan ini

Dengan mata sembab dan tatapan kosong, Arunika sama sekali tak mau berinteraksi dengan siapapun. Bahkan Manda yang sedari tadi duduk di sampingnya sembari menggenggam erat tangannya sama sekali tak ia hiraukan

"Runi, udah dong. Kamu harus bisa ikhlas, kasian Uti kalau kamu nya terus kaya gini" lirih Manda berusaha menguatkan sahabatnya

"Kenapa harus Uti, Man? Dari milyaran orang yang ada di dunia ini, kenapa harus Uti?" Lirih Arunika dengan suara yang sangat serak dan lemah

"Kita gak bisa ngelawan takdir, Runi. Mungkin tuhan lebih sayang sama Uti mangkanya tuhan jemput Uti duluan" ucap Manda terus berusaha memberi pengertian untuk Arunika yang masih benar-benar terpukul

Arunika kembali menangis dengan nafas yang tersengal-sengal, tangannya gemetar menggenggam erat tangan Manda

"Runi, hey kamu gapapa? Runi, astaga tolong. Ini Runi kenapa?!" Seru Manda saat tiba-tiba tubuh Arunika merosot kearahnya dan mulai kejang-kejang

Dengan sigap Bapak yang ada di sana langsung menggendong Arunika untuk di bawa ke kamar dan diolesi minyak angin juga di kipasi agar tidak kesulitan mendapat oksigen

"Astaga Dek, kamu kenapa. Tolong jangan kaya gini, jangan buat ibu takut Dek" ucap Ibu menangis melihat kondisi Arunika

"Ibu yang sabar ya, Runi pasti baik-baik aja kok. Kita berdoa aja semoga Runi cepet sadar" ucap Manda memeluk Ibu Arunika untuk menenangkannya

"Ini gagal pernafasan, kita harus secepatnya bawa Arunika ke rumah sakit supaya dia bisa dapet pertolongan pertama" ucap Bapak karena Arunika tampak kesulitan bernafas dalam kondisi kejang yang belum mereda

"Aku bawa mobil om, pake mobil aku aja. Kebetulan mobil ku di depan jadi gak harus nyingkirin kendaraan lain dulu" ucap Baskara yang berdiri di ambang pintu

💌Arunika💌: Kisah Pertama Dari Kota Kelahiran (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang