10. Tentang Rasa

49 6 0
                                    


ARUNIKA

Kisah Pertama Dari Kota Kelahiran

School life

Long-Short story

Semi romance

Mix POV

Sorry for typo and Happy reading

°
°
°











Arunika terus mengerjakan soalnya dengan perasaan gelisah, ia tengah berusaha fokus mengerjakan soal-soal latihan untuk ujian kenaikan kelas namun pikiran tidak bisa tenang

Entah mengapa ia terus merasakan perasaan marah entah karena apa, hal itu membuat Arunika lebih lama mengerjakan soal dibandingkan biasanya. Hal itu semakin membuatnya Frustasi hingga tanpa sadar ia menggigit kukunya hingga terluka

"Aww" ringisnya saat jarinya ikut tergigit

Arunika menatap jemarinya, ia menyadari bahwa belakang ia sering menggigiti kukunya hingga melukai beberapa jari. Hal itu membuatnya sedikit gelisah, sebagai anak IPA yang banyak mempelajari Biologi hal ini jelas bukan sesuatu yang bisa dianggap biasa untuk nya

Menurut sudut pandang psikologi, arunika menyadari ada yang berubah dari dirinya. Ia mudah panik dan stress belakangan ini hingga tanpa sadar dirinya mulai menunjukkan gejala anxiety ringan

"Aku harus tenang, aku gak boleh biarin perasaan ini ganggu belajar ku" ucapnya mencoba mengatur nafas guna menenangkan diri

Arunika membuka laci belajarnya dan mengeluarkan plaster yang ia simpan, dengan telaten ia mulai membalut beberapa jarinya yang terluka agar lukanya tertutup










°

°

°










Hari ini ujian kenaikan kelas dimulai, Arunika dan anak kelasnya mulai sibuk dengan soal masing-masing hingga kelas benar-benar menjadi sepi

Semua anak fokus pada lembar soal dan jawaban mereka, namun lagi-lagi tanpa sadar Arunika mulai menggigit kukunya yang bahkan baru sembuh dari luka sebelumnya

"Aww" ringis Arunika membuat seisi kelas menoleh ke arahnya

"Runi, kamu kenapa? Ada masalah?" Tanya Bu Tari yang menjadi pengawas ujian

"Gapapa kok Bu, maaf" ucap Arunika segera menutupi jarinya yang berdarah

Karena tak ingin menimbulkan kecurigaan, Arunika yang kebetulan sudah selesai mengerjakan soal ujiannya kini memilih mengumpulkan jawabannya yang izin ke toilet untuk mengobati lukanya











Arunika menatap pantulan dirinya di cermin wastafel, ia merasa semakin aneh dengan dirinya sendiri yang sekarang menjadi lebih sering gelisah dan susah fokus

Entah darimana awalnya namun sekarang hampir semua jarinya penuh dengan luka, bahkan tak ada satupun jari yang memiliki kuku sedikit lebih panjang padahal dulu Arunika suka memanjangkan kuku jarinya untuk di cat ketika ia sedang berhalangan

"Aku ini kenapa" lirihnya dengan tatapan lurus, pikirannya menjadi Kacar karena terus terbayang dengan wajah kecewa Baskara yang mana hal itu juga terdapat pada Aksara

"Apa aku sedang merasa bersalah?" Tanya Arunika entah pada siapa "tapi kenapa? Bukankah apa yang ku lakukan bukan kesalahan?" Lanjutkan merasa frustasi


























💌Arunika💌: Kisah Pertama Dari Kota Kelahiran (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang