"gue kira kemarin bercanda"
Jevano heran, apa yang sebenarnya memancing Gaviano ingin kembali menganggu murid sekolah. Bisa di bilang Gaviano dan antek-anteknya itu baru aja tobat dari kegiatan 'menggangu' anak murid lain
Ya gimana ga tobat, bapak mereka dateng udah kaya geng aja. Apalagi muka mereka udah sepet banget keliatan galaknya, di tambah bapaknya yang kecil-kecil tapi galaknya.. aduhai minta ampun deh Jevano yang badannya paling gede aja rasanya takut liat bapaknya Gaviano. Jevano rasanya kaya liat kecoa, kecil tapi sekalinya mode pesawat excited banget terbang ke arah korban
Bintang angkat tangan melihat Gaviano sibuk dengan ember kecil yang di isi air, di pasang tali terus di taruh di atas pintu. Kejahilan klasik, kalau ada yang buka pintu pasti ember nya langsung jatuh menimpa orang yang buka pintu. Apa gak langsung basah kuyup itu bajunya
"kalau bapak lo kesini gue ga ikut campur ya ngab, gila aja liat om Chiko dateng waktu itu ketar ketir gue. Pantes dia jadi inti Eagle, sangar coy"
Jevano mengangguk setuju, menurut informasi bapaknya ga ikut Eagle. Ayah Nathan punya geng sendiri, katanya juga dulu musuhan sama Eagle tapi udah damai karena alasan yang dia sendiri ga tau. Bukan cuma dia sendiri sebenarnya, Chiko yang statusnya leader aja ga tau
"Tapi gue masih penasaran sampai sekarang, Eagle kan geng turun temurun, terus siapa ketua Eagle angkatan ayah kita? kita di kasih tau ketua yang lain sebelum Kenzi tapi sama sekali ga di kasih tau pas angkatan ayah kita kan" Celetuk Bintang yang tiba-tiba bikin Jevano sama Kenzi ikut kepikiran
"iya juga ya, kalau Ace jelas lah itu punya ayah gue. Tapi ya, gue juga bingung gimana bisa geng nya ayah Nathan bisa damai sama Eagle. Ga ada sejarahnya, bahkan mereka ga cerita sama sekali tuh"
"Ah lo mah Jev, gue jadi ikut mikir. Kalau bukan om Chiko leader nya, terus bukan ayah David juga. Terus siapa? yakali Om Nathan merekap dua-duanya"
"Bener juga, Ayah waktu itu gue tanyain juga diem-- Ah udahlah! kenapa bahas geng? cabut ayok lah, gue mau mancing target gue kesini"
Gaviano menyeringai membayangkan targetnya yang bakal masuk ke kamar mandi terus ember itu jatoh dan boom! air nya jatuh semua. Pasti bajunya jadi basah semua
ah bayangin ini rasanya ga sabar Gaviano, pengen buru-buru ajak orang yang di target kesini
***
"Heh! Elo!! Woy bule!!" Gaviano berlari-lari kecil menghampiri tubuh tegap berwajah bule plek ketiplek beneran bule
Yang di panggil jelas heran, kayanya dia kenal aja enggak. Tiba-tiba di panggil, apalagi kejadian di kantin tadi yang membuat Logan (murid bule yang di maksud Gaviano) merasa heran. Tapi dari kejadian itu juga, Logan jadi merasa harus jaga jarak sama murid aneh yang dia temui di kantin
auranya negatif kalau deket murid aneh itu, kan Logan jadi ngerasa ga enak takut tiba-tiba dia di jadiin tumbal pesugihan. Kan ga lucu dia baru aja sampai di negara ini langsung koid di jadiin tumbal
"ikut gue sebentar ayok" Gaviano menggapai tangan Logan menarik-narik tangannya
Tapi Logan tetap diam di tempat, ada apa tiba-tiba dia di suruh ikut. Jangan-jangan dia beneran mau di jadiin tumbal pesugihan? Tapi kayanya pikiran Logan berlebihan, cuma perasaan Logan udah ga enak pas murid aneh yang Logan ga tau namanya ini masih narik-narik tangannya
"kemana?"
"ikut aja lah!"
"aku ga bakal ikut kalau kamu ga ngasih tau mau ngapain"
"resek ah! ayo bantuin gue ngusir tikus di kamar mandi"
"kenapa harus aku? bukan petugas kebersihan sekolah?"
"Ah apaan dah lo rewel amat, buruan!!"
Karena Gaviano yang keliatan ngotot banget, Logan akhirnya pasrah tangannya di tarik. Dia serasa jadi korban penculikan di tarik paksa gini sama murid aneh ini, tapi ga cocok sih sebenernya. ngeliat postur tubuh mereka aja, harusnya Logan yang cocok nyulik Gaviano
kecil gitu badannya, sekali banting pasti pecah
"lo masuk duluan cepet, gue liat tikusnya di dalem"
"aku ga kenal kamu, kenapa kamu kesannya maksa aku gini?"
"cerewet banget jadi bule, buruan masuk!!"
Ini bisa di sebut pemaksaan ga sih? Logan makin ragu pas lihat murid aneh yang narik dia malah menyilangkan kedua tangannya sambil terus menatap dia tajam, kayanya kalau ini dunia milenium udah ada laser yang keluar di mata murid aneh ini. Harusnya kan ya, kalau murid aneh ini takut dia itu panik bukan malah berdiri songong maksa Logan
Logan cuma pegang knop pintunya aja, ga berani buka. Ragu sekaligus takut, demi apapun deh! perasaannya makin ga enak aja. Apa yang bakal terjadi kalau dia buka pintunya? Tikus lari kearahnya atau malah kecoa? Sampai akhirnya Logan menghilangkan segala pemikiran buruknya dan membuka pintu.
Saat membuka pintu itulah, Gaviano tersenyum lebar dan Logan mematung merasakan dingin nya air yang jatuh menimpa seluruh tubuhnya. Situasi macam apa ini? dia di jahilin atau bagaimana? Tapi kayanya emang di jahilin, makin yakin pas Logan balik badan, Gaviano tersenyum bahagia bahkan tertawa melihat kondisinya
"Kamu...." Andai aja ini Theo, Logan bakal marah besar mungkin bakal mukul Theo sekencang-kencangnya. Minimal juga harus ada barang yang kelempar ke arah Theo, tapi yang aneh kenapa Logan ga ngerasa marah? Justru Logan malah serasa pasrah, merasa miris sama diri sendiri malahan
Dia ga bisa marah, tapi kenapa? marah! marah! marah! Itu yang ada di pikiran Logan tapi percuma! Logan malah menatap sendu Gaviano
"Denger ini ya Arkenzo Logan Einstern Jangan harap di sekolah ini lo bakal tenang setelah dapet hadiah ini dari gue. Gue yakin lo bukan anak mama yang bakal pulang nangis-nangis ngadu kan? Masih banyak hal yang harus lo hadapin besok, mungkin lebih dari ini. Udah ya? di lanjut aja mandinya" Gaviano tertawa bahagia sembari keluar meninggalkan Logan yang termenung meratapi nasibnya
Tubuhnya benar-benar basah semua, ini baru hari pertama masuk sekolah kenapa tiba-tiba sekali Logan dapat kejutan kaya gini? Kayanya dia juga ga bikin masalah sama Gaviano sebelumnya. Logan bahkan belum tau nama anak aneh itu! Se enak jidat anak aneh itu bikin dia basah kuyup.
Logan marah, tapi bukan marah sama Gaviano. Dia marah kedirinya sendiri, kenapa dia diem aja? Dia biasanya bakal meledak marah-marah kenapa dia rasanya ga bisa marah di hadapan murid aneh itu
jangankan marah, Logan justru bahagia karena bisa berbicara dengan Gaviano. ya walaupun syok dikit habis di guyur air
***
"Loh Ken? kenapa pakai baju olahraga?"
Tepat sesuai apa yang Logan pikirkan, adiknya pasti bakal langsung menanyakan kenapa dengan dirinya. Jujur ya, Theo orangnya sangat sangat protektif terhadap Logan. Padahal Logan itu kakaknya, ya walaupun badannya lebih gede Theo, tapi sebagai kakak kan harusnya Logan yang protektif, lah ini sebaliknya
"pengen"
"Ken, ga usah bohong. Habis ngapain kamu? setau aku juga ga ada jadwal olahraga"
"ck, bawel mau pulang engga?"
"Ken!!!"
"Theo fucking shut up your mouth! let's go home, i'm tired"
"Sheehs, what's wrong with you?!"
Hanya tatapan tajam yang Theo dapat. Dia cuma bertanya kenapa Logan sensitif sekali sampai membentaknya. Theo jadi makin yakin ada yang tidak beres
Logan sendiri marah dengan Theo yang terlalu berisik ikut campur urusannya. Liat kan, dia bisa marah cuma karena Theo bertanya tapi kenapa dia tadi diam saja waktu di kamar mandi
KAMU SEDANG MEMBACA
who's he?
RandomLogan terkadang mengalami mimpi yang aneh sejak dirinya berusia 17 tahun. Mimpi yang terus menunjukkan dua anak laki-laki. Itu terjadi tidak setiap hari, namun semuanya berubah kala ayahnya mengajak keluarganya pindah ke Indonesia. Mimpi itu semaki...