Kau melihat ku berdarah, parah
Tapi pijakmu tak berganti arah
Tujumu telah berubah
Tak ada lagi kata "kita"
Melainkan kata "patah"Apakah aku terlalu bodoh?
Menikmati tawamu,
walau hanya semu
Ataukah aku terlalu lengah?
Hingga membiarkan hatiku patah
Oleh luka yang mungkin,
Tak ada penawarnya..
![](https://img.wattpad.com/cover/324815249-288-k640066.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Penikmat Luka
Poesíahanya berisi sebuah untaian aksara yang hanya mampu ku tulis tanpa pernah berani ku ungkapkan secara lantang