Oline pulang lebih cepat dari biasanya. Dia dipulangkan dan mendapatkan skors dua hari. Oline memasuki rumahnya tanpa mengetuk pintu, dia menemukan sang ayahnya sedang menonton televisi. Tidak seperti biasanya, ayah oline ada berada di rumah.
Oline sudah terbiasa tinggal dirumah seorang diri, hanya ditemani oleh pembantunya, buk alyn. Semenjak serasa hampa, dia tidak merasakan kasih sayang kedua orang tuanya lagi.
"kenapa kamu sudah pulang?" tanya Daniel, ayah oline.
Namun, oline seolah-olah tidak mendengar perkataan nyaa"Ayah nanya sama kamu. Alleza oline immanuel!!" bentak ayahnya, kini oline menatap ayahnya.
"Gak enak kan di kacangin? Gak enak kan digituin? Itu yang saya rasakan selama ini" kata oline santai, dia langsung memasuki kamarnya
"Alleza! Ayah gak pernah ngajarin kamu gak sopan kayak gitu!" bentak ayahnya, sesampai ayahnya memanggil nya dengan nama depannya.
Namun oline pura-pura tidak mendengarnya.
Dia memasang earphone nya ke telinga, lalu memejamkan mata, menikmati lagu yang kini sedang ia dengarkan•••
Erine mengikuti ekskul menyanyi, walau kebanyakan murid perempuan di sekolahnya memilih ekskul cheers, dia memang suka melantunkan lagu sejak kecil.
Hanya ada belasan orang di ruangan musik, mereka terlihat sedang menyanyi, mengobrol, dan memainkan ponsel nya selagi menunggu kak alga, pelatih ekskul, datang
Semua berhenti dari kegiatannya masing-masing ketika kak alga datang, tanpa membuang waktu kak alga langsung memetik keyboard nya
"Kita mulai ya" ucap kak alga
Kak alga pun mulai memainkan keyboard nya, mengiringi nyanyian mereka, mengisi ruangan tersebut. Pemanas vokal kali ini diisi dengan menyanyikan beberapa lagu daerah. Setelah itu, mereka beristirahat.Skip jam pulang
•
•Latihan pun selesai. Kak alga pamit pulang duluan, sedangkan yang lain ada yang sudah pulang ada yang masih nongkrong sebentar di ruangan musik
Erine berencana untuk langsung pulang saja ke rumah
"Erine" panggil vaira saat erine sedang bejalan keluar dari ruang musik. Erine pun berhenti, lalu berbalik arah menghadap orang yang memanggilnya
"Lu erine kan?" tanya vaira yang kini sudah berhadapan dengan erine.
"Iya, kenapa?" tanya erine
"Kita ngomongnya di kafe deket sini aja gimana? Biar enak"
"Boleh-boleh"
Mereka berdua pun pergi ke kafe yang deket, letaknya tidak jauh dari sekolahnya, sehingga mereka sampai ke sana dengan cepat, tidak memakan waktu banyak,
Kafenya lumayan sepi, namun memiliki suasana yang enak dan lumayan, dekorasi kafenya sangat kekinian. Mereka duduk di pojok dekat jendela, tempat yang paling nyaman
𝙎𝙠𝙞𝙥--
"Rine, kok lu bisa kenal oline?" tanya vaira tiba-tiba
"Hah, awalnya tuh gue ngeliat dia nyerang kalfie gitu, terus ya dia bermasalah mulu sama anak kelas 12A"
Jawab erine sambil menikmati minumannya
KAMU SEDANG MEMBACA
can we Finally Unite || ORINE
Novela Juveniloline dan erine terlibat kisah cinta, kisah mereka berawal dari sebuah hukuman yang membuat mereka menjadi dekat dan mempersatukan mereka. tapi, tidak ada cinta yang diraih dengan mudah, kisah cinta mereka di uji dengan kehadiran orang ketiga. lalu...