Chapter 1

956 44 15
                                    

Pesta itu berhasil digelar di sebuah kawasan elit, sang penyelenggara adalah sang Presdir dari perusahaan musik ternama RQ. Choi Seungcheol, seorang pria sempurna yg memiliki segalanya. Harta, kesuksesan, istri yg lembut, dan seorang putra yg tampan.

Satu hal yg selalu menjadi perbincangan masyarakat, betapa harmonis nya hubungan mereka. Seungcheol dan Jeonghan total menjadi pusat perhatian, selalu membuat siapa pun iri untuk kehidupan mereka yang sempurna

Pasutri itu tengah menggenggam masing-masing gelas wine ditangan mereka, tersenyum ramah kepada semua orang sembari berbincang hangat, lengan suaminya bertengger dengan manis di pinggang sangat istri


Mingyu melihat hal itu dari atas, menatap tajam bagaimana lengan kurang ajar papanya yg menyentuh miliknya

Pemuda itu membuang nafas kasar, rasa marah dan muak itu bercampur menjadi satu

Ia muak

Muak dengan segala kondisi yg harus ia hadapi

Ia muak ketika dunia mengharuskannya menjadi putra dari orang itu. Orang yg dengan mudah membolak-balikan perasaannya




"Dimana putramu?"

Jisoo mulai bertanya, merasa penasaran dengan sosok yg biasanya tidak pernah absen untuk ikut berada di sisi Jeonghan

"Aku rasa dia sedang bersama temannya, kau tahu kan? Anak muda itu sama sekali tidak menyukai acara orang tua seperti ini"

Jisoo terkekeh, ia membenarkan pernyataan Jeonghan. Kenyataannya ia juga sangat sulit untuk mengajak Soonyoung ikut bersamanya. Membiarkan anak itu ke tempat dancer, tempat yg sangat ia sukai

Jihoon datang dengan Wenjun, di sepanjang jalan keduanya tampak cekcok entah memperebutkan hal apa. Hingga tidak sadar, Jihoon menabrak punggung Seungcheol di depannya, membuat minuman ditangannya tumpah mengotori setelan Seungcheol yg mahal

Pria kecil itu berjalan mundur, tampak terkejut dengan apa yg sudah tidak sengaja ia perbuat

"Yeobo"
Jeonghan dan yg lainnya pun terkejut. Istrinya tau betul bagaimana Seungcheol sangat menyukai setelan ini, setelan yg dirancang oleh seseorang yg sangat ia gemari

"M-maafkan aku" Jihoon merasa tidak bisa mengatakan apa pun lagi. Ia merasa tidak enak, menunduk dalam, pria itu menunggu Seungcheol untuk memarahinya



"Tidak apa, ini hanya pakaian"

Jihoon memandang Seungcheol terkejut, pasalnya ia juga mengetahui bagaimana Jeonghan mempersiapkan setelan ini, memesan untuk waktu yg lama tanpa memberi tahu suaminya

Ia melirik Jeonghan, takut takut jika sahabatnya itu akan merasa kecewa terhadap dirinya. Namun apa yg ia dapatkan justru adalah senyum manis dari pria itu, berbisik dengan lembut Jeonghan mengatakan bahwa itu tidak masalah

"Boleh aku membawanya? Aku akan bertanggung jawab untuk ini"

Dan meskipun keduanya mengatakan bahwa hal itu sama sekali tidak masalah, Jihoon tetap merasa harus menghukum dirinya. Ia merasa harus bertanggung jawab atas apa yg tidak sengaja lakukan, maka dari itu ia sangat menunggu apa yg akan Seungcheol putuskan pada akhirnya

Wenjun menyenggol lengan Jihoon, mengkode bahwa seharusnya ia bersyukur dan tidak perlu menawarkan apa pun. Demi Tuhan, bahkan untuk sebuah perawatan baju itu pun pasti akan sangat mahal

Wenjun dan Jisoo meringis memikirkan hal itu

"Baiklah"










Mingyu turun ke bawah, menemui Jeonghan yg sedang bersama teman-temannya. Pemuda itu baru mau turun ketika ia mendapati Jeonghan sendirian tanpa sang papa disisinya. Alasannya karena ia sangat takut kelepasan menyakiti Seungcheol, dan Jeonghan akan sangat tidak menyukai hal itu. Karena bagi Jeonghan membangun sebuah citra adalah hal utama yg harus dilakukan

HOMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang