Chapter 3

517 37 16
                                    

"Mukamu itu kenapa ditekuk begitu?" Jisoo menghampiri Jeonghan di ruangan miliknya sendiri, pria itu juga mengajar di fakultas yg sama selama lebih dari 4 thn.

Menyodorkan kotak susu stroberi pria manis itu menyambutnya dengan hangat. Jeonghan meneguk susu itu dengan sekali tandas, akibat Mingyu yg membuat dirinya kesal ia menjadi kesulitan mengontrol diri

Jisoo yg mengerti dengan keadaan Jeonghan hanya bisa menepuk pundaknya pelan, berharap bahwa pesan emosional yg ia berikan akan sedikit mengurangi moodnya yg buruk

"Keluarkan saja Han keluarkan"




BRAK!!

"BAJINGAN SIALAN!!"

Jisoo tersentak begitu mendengar gebrakan meja di depannya, Jeonghan tiba-tiba mengumpat dengan suara yg tidak bisa dibilang kecil. Suaranya barusan hampir saja memecahkan gendang telinganya, ia terkejut, Jeonghan tidak seperti biasanya. Pria manis itu biasanya bisa mengontrol diri dengan sangat baik, dan hal ini total membuat Jisoo sedikit merinding hingga ia memutuskan untuk sedikit menjaga jarak dari Jeonghan yg tengah mengamuk

Sementara Jeonghan rasanya ia ingin menelan Mingyu hidup-hidup. Ia masih merasa kesal dengan perilaku anaknya di lorong tadi, mengacak rambut frustasi Jeonghan ingin sekali mencakar wajah so tampan anaknya itu. Dia pikir dia itu siapa? Bisa-bisanya anak sialan itu mengajak berkencan ibunya sendiri

'Dasar orang gila'

Nafasnya memburu, Jeonghan meremas kotak susu ditangannya dengan kuat, membuat kotak susu itu semakin tipis dan tidak berbentuk. Jisoo yg melihat itu hanya bisa menahan nafas, ia diam-diam meneguk ludah dengan kasar menyaksikan bagaimana Yoon Jeonghan yg tengah mengamuk. Wajahnya terlihat mengerikan, Jisoo bisa melihat bagaimana wujud iblis di diri Jeonghan sekarang















Wenjun memandang Jihoon dengan aneh, pria manis itu tidak biasanya memiliki mood yg super baik seperti ini. Semenjak ia datang menemuinya pagi ini, pria itu tidak henti-hentinya untuk tersenyum

"Kau-"
"Habis melakukan itu ya?"

Jihoon tersedak ludahnya sendiri, kenapa Wenjun bisa berpikiran seperti itu? Dan kenapa ia begitu tepat? Apa ia mengetahui hubungannya dengan Seungcheol?

"A-apa yg kau maksud?"

Jihoon bertanya dengan gugup, pria itu tiba-tiba menjadi tidak berani memandang Wenjun sedikit pun

"Benar"
"Dengan siapa?"
"Kenapa kau menyembunyikan kekasihmu itu dari kami?!"

Jihoon tergagap, ia bingung harus menjawab pertanyaan Wenjun seperti apa.

Yg penting baginya sekarang, meski Wenjun mengetahui ia berkencan, tapi pria manis itu tidak mengetahui mengenai perselingkuhannya dengan Seungcheol seperti yg ia takutkan

Ia belum siap untuk dibenci

Ia belum siap untuk di cap sebagai perusak rumah tangga orang lain

Ia belum siap untuk menghadapi kekecewaan Jeonghan terhadap dirinya

Pria manis itu meneguk ludah kasar, menatap Wenjun, Jihoon mencoba membalas temannya itu dengan sekenanya

"Lain kali-"
"Aku akan mengenalkannya"
















"Yg tadi itu nyokap lo kan?" tanya Seokmin terang-terangan. Pria itu menatap Mingyu dengan penasaran, pasalnya Jeonghan terlihat jauh lebih muda dibandingkan anaknya sendiri. Ia sama sekali tidak berbohong mengenai hal itu, ibu Mingyu tampak seperti remaja yg baru memasuki umur dua puluhan

HOMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang