Flashback
Jihoon terus memuntahkan segala isi perutnya, ini adalah ke tujuh kalinya ia muntah di pagi hari secara berturut-turut. Mengusap wajahnya kasar ia merasa kepalanya sangat pusing, belum lagi isi perutnya yg setiap kali terasa ditarik, dalam keadaan seperti ini ia hanya bisa duduk bersandar, menatap kosong lantai dingin yg menemani kesendiriannya
"Seungcheol-ah, aku memiliki kabar baik"
Hari itu hari dimana Seungcheol pergi terburu dari kampus Jeonghan, ia menemui Jihoon, pria itu baru ingat jika memiliki janji makan siang dengan kekasihnya ketika ia menunggu di kafetaria
"Oh, benarkah?"
"Kabar baik apa?"
"Apa kau berhasil menyelesaikan album baru?""Tidak, tidak, bukan itu" Jihoon terkekeh kecil, menatap Seungcheol malu-malu ia mengeluarkan benda kecil dari tas nya
"Aku hamil"
Jihoon mengepalkan lengan ketika ingatan itu kembali datang, ia menggigit bibirnya dalam, pria manis itu menengadah, menatap langit-langit berusaha untuk tidak menangis sama sekali
"Maaf, aku harus segera pulang. Kita bicarakan ini nanti"
"Hahhhhh" Jihoon mengeluarkan nafasnya kasar, ia terkekeh karena satu kalimat yg terus berputar di kepalanya. Pria itu, kenyatannya tidak pernah kembali menemuinya lagi. Bajingan itu membuatnya menunggu, menunggu untuk sesuatu yg sebenarnya sudah sangat jelas. Apa ini rasanya dibuang? Jihoon tertawa dengan sangat keras, bahkan ketika ia berusaha untuk menemui pria itu, Seungcheol terus menghindar, memberi batasan diantara mereka dengan sangat jelas
Sial
Kau bodoh Lee JihoonJihoon tiba-tiba tertawa dengan sangat keras ketika akhirnya balasan pesan itu datang, ia tertawa dengan menggenggam ponselnya erat, memeluk dirinya sendiri tanpa sadar ia menangis. Sejak kapan pria itu mengalihkan fokusnya kepada Jeonghan? Bukankah ia sendiri yg bilang bahwa ia sama sekali tidak mencintai istrinya sedikit pun? Lantas? Ada apa sekarang? Kenapa bajingan itu tiba-tiba menjadi begitu sulit seperti ini
Kau bodoh Lee Jihoon
Dia membodohi muJihoon menatap remeh ponselnya, anggap saja ia gila. Karena kali ini ia tidak akan berdiam diri lagi. Ia tidak akan menahan lagi segala sesuatu yang ia inginkan. Sudah cukup, sudah cukup ia terus mengalah hingga harus berada di posisi menyakitkan seperti ini. Kali ini ia akan sangat egois, entah untuk bajingan itu, atau untuk sahabatnya
"Tidak adil jika hanya aku yg merasa hancur bukan?"
Wonwoo duduk dengan gemetar di kakinya, beberapa kali mengedarkan pandangannya ke penjuru cafe tampaknya ia datang terlalu cepat. Ada rasa senang di hatinya ketika Jihoon, produser musik yg sangat ia kagumi selama ini tiba-tiba meminta waktunya secara pribadi. Namun di sisi lain, ada rasa kecewa yg ketara, terutama untuk dirinya sendiri. Fakta bahwa ia merasakan euphoria di saat seharusnya hal ini tidak terjadi, itu begitu melukai hatinya
KAMU SEDANG MEMBACA
HOME
RomanceHome menceritakan tentang konflik di sebuah keluarga yg manis Kehidupan rumah tangga Jeonghan dan Seungcheol semakin terlihat tidak baik-baik saja dikarenakan orang ketiga yg muncul diantara mereka