the best revenge is to make
yourself better🪷
RUMAH SAKIT HARAPAN
📆 Jakarta, 22 September 2019Rumah sakit. Salah satu tempat yang paling tidak disukai oleh gadis berkaus navy sejak kecil. Alasannya, karena dia pernah dirawat hampir 2 minggu di sana, menemani kedua orangtuanya ketika sekarat lalu menjemput ajal di depan mata dia, dan sekarang.. tempat itu akan kembali meninggalkan rasa kebencian di hatinya. Dia harus pergi ke sana untuk mengantar kepergian sang sahabat. Dinar Aurora.
"Selesai" perempuan berjas dokter menyelesaikan pekerjaan di pelipis pasiennya
"Sementara kamu istirahat di sini ya, nenek yang mengantar kamu sedang mengurus administrasi dan menghubungi pihak panti asuhan tempat kamu tinggal. Sepertinya mereka saling kenal. Dia akan menjemputmu, juga mengantar jenazah Dinar ke tempat peristirahatan"
Dia tak menanggapi apa-apa. Matanya hanya menatap kosong ke sembarang arah dengan tangan meremas kuat rok yang ia kenakan. Dia masih belum percaya dengan kejadian yang merengut nyawa sahabatnya, semua seperti mimpi. Padahal tadi siang mereka masih bercengkerama di panti asuhan, lalu saudara kembarnya—
"Dokter" panggilan tersebut mengalihkan pandangan si dokter dari dokumen di atas meja
"Boleh saya ke toilet sebentar?"
Dokter cantik bertag name Hana menganggukan kepala. "Tentu. Di samping ruangan ini, belok kiri. Mau dokter temani?"
"Engga usah dok, makasih. Saya bisa sendiri" sahut si gadis
Perlahan, ia turun dari brankar, berjalan keluar menyusuri lorong panjang yang dipenuhi oleh dokter, serta perawat.
"Hei Tya, bagaimana keadaan gadis yang tadi kau tangani? Apa dia baik-baik saja?"
"Maksudmu gadis yang menjadi korban tabrak lari?"
"Iya. Aahh aku sangat berharap dia bisa selamat setelah operasi, meski dokter Paula bilang kemungkinannya sangat kecil"
"Aku juga berharap seperti itu tapi Tuhan berkendak lain, Lu. Dia sudah dipindahkan ke ruang rawat jenazah untuk dimandikan"
"Ya Tuhan"
"Dia gadis yang kuat. Bahkan didetik terakhir hidupnya, ia masih sempat menyampaikan pesan untuk saudara dia yang juga menjadi korban kecelakaan. Sayang aku tidak melihat wajahnya, padahal jika saudara gadis itu mau, aku bisa merawat dan menjadikan dia adik sambung"
"Tentu saja, dia pasti sendirian sekarang. Aku dengar keluarganya juga meninggal saat kecelakaan dua tahun lalu, Tya"
"Malang sekali"
Gadis berkaus navy terus berjalan tanpa memperdulikan pembicaraan suster-suster yang baru saja keluar dari toilet perempuan. Dia menunduk saja, tidak menyapa atau tersenyum pada mereka, padahal mereka sedari tadi memperhatikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I AM YOU BUT NOT
FanfictionAda satu waktu ketika Karina tidak mengenali dirinya. Diri yang dikenal memiliki pribadi tenang dengan mulut pedas dalam setiap pembicaraan, seketika dapat berubah menjadi gadis lugu nan pendiam, lalu menjadi dingin dengan aura mengintimidasi banyak...