BAGIAN 5 : THE REASONS

50 12 0
                                    

the best revenge is to makeyourself better

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

the best revenge is to make
yourself better

🪷

"Oke untuk pelajaran hari ini bapak akhiri, jangan lupa untuk tugas halaman 59 bisa kalian kumpulkan besok pagi"

"Baik pak, terima kasih"

Sekitar enam orang di ruang keluarga menyalami Pak Andy, sang guru privat, kemudian bersiap pergi ke kamar masing-masing guna beristirahat. Lusi dan Kiran yang ada di sana juga akan melakukan hal demikian setelah membereskan buku pelajaran di atas meja. Namun sebelum itu,

"Kak Kiran" panggilan anak berusia enam mengalihkan pandangan dua gadis tersebut

"Galih, kenapa?"

"Kakak dipanggil sama bunda, katanya suruh nemuin dia di ruang kerja" ujarnya

"Ya?" Kiran menoleh kearah Lusi yang mengernyit, namun hanya beberapa detik sebelum si gadis menyunggingkan senyum manis

"Ra, jangan-jangan—"

"Sshh. Aku engga mau terlalu berharap tentang hal itu. Makasih ya Galih udah ngasih tau kakak. Lusi, titip buku"

"Siap" Lusi mengacungkan jempolnya dan memperhatikan Kiran yang beranjak

"Emang kalau kak Kiran dipanggil ke ruang kerja bunda, artinya apa kak?" Galih bertanya dengan wajah polos

"Hm gimana ya" si gadis mengarahkan tangan ke puncak kepala anak laki-laki. "Sebenernya ada 2 artian. Yang pertama, kak Kiran dipanggil karena abis ngelakuin kesalahan, atau yang kedua, kak Kiran dipanggil karena dia jadi anak yang terpilih buat diadopsi. Galih sendiri tau kak Kiran selalu baik sama orang kan? Jadi kemungkinan arti yang benar adalah yang kedua"

"Oh, berarti nanti kak Kiran bakal punya orangtua ya kak?"

"Bisa jadi" Lusi menerawang jauh ke depan, ada rasa lega jika apa yang diperkirakannya adalah benar. Dia tidak mau Kiran merasa kesepian terlalu lama. "Kita main ke taman yuk tapi setelah kakak nyimpen tas kak Kiran di kamarnya"

"AYOO. Siapa yang sampe di taman duluan, dia yang menang~"

"Ya? Tapikan—aah Galih curang, masa kak Lusi ditinggal" Lusi mengejar langkah Galih menuju taman belakang, tak lupa ia menyimpan tasnya dan Kiran lebih dulu di kamar

Sementara di sisi lain, gadis yang tadi menjadi perbincangan tengah menahan gugup ketika berhadapan dengan bunda Rosa.

"Kenapa gugup begitu? Kamu engga ngelakuin kesalahan apapun, sayang. Harusnya kamu senang karena bunda panggil ke ruang kerja" lembut bunda Rosa sembari fokus pada berkas di depannya

"A-aku masih belum percaya, bun. Emang bener ada yang mau adopsi Kiran?"

Kepala wanita berjilbab biru mengangguk. "Mereka dari keluarga kamu"

I AM YOU BUT NOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang