the best revenge is to make
yourself better🪷
Perjalanan menuju rumah om Yudha terbilang cukup jauh bagi Kiran. Ia menghitung waktunya. Dari panti asuhan, setidaknya mobil mereka sudah melaju hampir 3 jam, melewati 5 lampu merah, dan berhektar-hektar perkebunan karet serta cokelat namun akhirnya mereka belum juga sampai. Memang dimana kedua orang itu tinggal? Antah berantah kah? Yang benar saja.
"Kamu capek sayang? Kok diem terus dari tadi" om Yudha melirik gadis di kursi bagian belakang
"O-oh engga om, Kiran lagi lihat pemandangan luar" sahutnya
"Kalau kamu capek, tidur aja. Perjalanan kita masih ada 1 jam dan jangan panggil om dong sayang. Mulai sekarang, kamu harus panggil om dengan sebutan papah, terus tante Sarah dengan sebutan mamah. Oke?"
Kiran tersenyum manis. "Iya.. Pa-pah"
"Good girl" puji om Yudha kemudian kembali fokus pada jalanan
Berbeda dengan om Yudha yang sesekali akan mengajak Kiran berbincang. Semenjak pergi dari panti asuhan, tante Sarah terus diam dan terlihat begitu muram.
"M-mah, mamah kenapa?" tanya Kiran ketika suara tante Sarah tak terdengar, padahal dia tidak tidur
Om Yudha ikut menoleh sekilas kearah istrinya. "Kepalamu pusing?"
"Tidak, hanya sedikit lelah karena perjalanan panjang" datar tante Sarah
"Mau berhenti dulu di rest area? Sepertinya kita masih ada waktu sebelum makan siang"
"Terserah. Aku ikut saja"
Kiran terdiam, tidak berani angkat bicara karena kondisi mood tante Sarah seperti sedang tidak bersahabat.
"Oke, kita istirahat 30 menit sembari makan. Sayang, kamu mau makan apa?" Laki-laki tengah baya tersebut memberikan buku menu setelah memutuskan makan disalah satu restoran di rest area
"Hm, apa ya? Bingung. Papah aja yang milih deh, Kiran suka semua makanan kok, engga ada alergi"
"Iya udah, papah pesenin nasi goreng seafood ya. Kamu sendiri mau apa?" om Yudha beralih pada tante Sarah yang mengambil buku menu Kiran
"Jus alpukat sama kentang goreng, aku engga terlalu lapar"
"Iya sudah, aku pesan dulu" ujar laki-laki itu meninggalkan meja nomor 20
"Mah, Kiran ke toilet sebentar"
"Hm" dengung Sarah tanpa mengalihkan pandangan dari ponselnya, membuat Kiran mau tak mau kembali diam lalu pergi dalam keheningan
Sekitar 10 menit kemudian, Kiran keluar dari salah satu bilik toilet, lantas membasuh tangannya, mengeringkan dengan tissue, membenahi baju sebentar sebelum keluar ketika merasa penampilannya sudah tidak berantakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I AM YOU BUT NOT
FanfictionAda satu waktu ketika Karina tidak mengenali dirinya. Diri yang dikenal memiliki pribadi tenang dengan mulut pedas dalam setiap pembicaraan, seketika dapat berubah menjadi gadis lugu nan pendiam, lalu menjadi dingin dengan aura mengintimidasi banyak...