🐺: 03

34 11 10
                                    

˚⊹₊⚝˖ִ ݁ 𖥔.·.𖥔 ݁ ˖ִ ࣪⚝₊ ⊹˚
𖥔
𖥔
𖥔
•••••••

"Pagi Pangeran, kau harus bangun,"

"Hoam.. Maki, aku sudah bangun,"

"Kalau begitu berdirilah. Jangan berbaring dikasurmu,"

"Aku tak berbaring,"

"Pangeran. Aku disamping mu,"

Taki berjengit kaget. Ia lupa membolehkan Maki untuk masuk kedalam kamarnya. Jika begini ia tak bisa mengelabui Maki lagi.

"Hehe aku..

"Pangeran kau harus bangun pagi. Semua menunggumu," jawab Maki lembut.

"Menunggu ku? Untuk apa?" tanya Taki sambil duduk di kasurnya.

"Raja Sunghoon dan kedua adiknya akan pulang hari ini. Kau lupa lagi?" ucap Maki.

"Astaga, kau benar. Aku harus segera bersiap,"

Taki segera berlari untuk bersiap-siap meninggalkan Maki yang hanya tersenyum pasrah.

"Pangeran kau harus berubah," ucapnya sambil menggelengkan kepalanya.

"Pangeran aku tunggu diluar," sambungnya.

"Baik Maki!"

Maki keluar dari kamar Pangeran dan menunggu disamping pintu. Sesekali ia mengecek Pangeran sudah siap atau belum.

Setelah siap, Taki segera berjalan cepat menuju arah gerbang. Tempat dimana mereka berpisah.

"Berhati-hatilah dijalan. Jaga adikmu," ujar Raja Fuma kepada Pangeran Camil.

"Baik Yang Mulia. Aku akan selalu menjaga adikku," jawab Pangeran Camil.

"Anak yang pintar," ujar Raja Fuma sambil mengelus kepala kedua anak temannya itu.

"Kak Jo! Harua!" teriak Taki sambil setengah berlari. Terlihat Maki mengikutinya dibelakang.

"Pangeran sudah ku bilang jangan berlari," ujar Maki.

Namun Taki tak menghiraukannya dan mendekati kedua Pangeran kakak beradik itu.

"Kalian sudah mau pulang?" tanya Taki sedih.

"Eung! Kakak harus menjaga Kerajaan," Pangeran Ruslan mengangguk dengan penuh semangat.

"Taki, Kakak pamit yaa. Kerajaan butuh kakak," Raja Sunghoon mendekat dan mengelus pelan kepala Taki.

Bagaimana pun ia juga masih muda dan Taki adalah salah satu teman adik-adiknya.

"Oke, kalian hati-hati. Taki bakal tunggu kalian main lagi kesini," ujar Taki sambil tersenyum lebar.

"Kami bakal sering kesini," ujar Raja Sunghoon.

"Pangeran kemari," ujar Permaisuri Luna.

Taki mendekat kearah Ibu nya setelah memberikan pelukan perpisahan singkat ke mereka.

TAKAYAMA'S || Taki &TEAM [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang