🐺: 12

27 9 10
                                    

˚⊹₊⚝˖ִ ݁ 𖥔.·.𖥔 ݁ ˖ִ ࣪⚝₊ ⊹˚
𖥔
𖥔
𖥔
•••••••

𖥔 ݁ ˖ִ ࣪⚝₊ ⊹˚𖥔𖥔𖥔•••••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hahahhhahha... Kerajaan ini milikku,"

"Kau benar, Yang Mulia,"

"Seon, kau telah berjasa. Aku akan menjadikanmu sebagai penasihat utamaku!"

"Terimakasih Yang Mulia,"

"Yang Mulia, ada beberapa penduduk yang mengamuk diluar!!" teriak anak buahnya menghancurkan suasana tenang mereka.

"Eargh kau urus saja! Jangan menggangguku! Jika tak bisa diurus, bunuh saja!" teriak Hisoka.

"Ba-baik Yang Mulia," anak buahnya menunduk ketakutan dan segera meninggalkan ruang tahta itu.

"Pengawal! Apa jasad Raja Fuma dan istrinya sudah kau buang?" tanya Hisoka.

"Sudah Yang Mulia," jawabnya dengan cepat.

"Itu bagus," jawab Hisoka senang.

Sementara diluar, anak buah Hisoka masih mencoba menghentikan amukan warga desa.

"Berani sekali kau menyerang Takayama! Raja Fuma sudah begitu banyak kebaikannya untuk kami! Kau tak berhak untuk menggantikannya!" teriak warga desa.

"Diam! Raja yang kalian sebut itu sudah tiada. Sekarang kalian dipimpin oleh Raja Hisoka. Kalian harus menurut!" ujar pengawal Hisoka.

"Cih! Aku tak sudi menurut pada orang jahat sepertimu! Lebih baik aku mati saja!" teriak Hoshi, salah satu pemilik toko yang sering dibantu Taki.

"Kalau itu mau mu,"

Swing

Jleb!

"Aaakhhh lariii!!"

"Ah dasar warga desa konyol! Apa salah nya menurut, jika tidak kalian akan kubunuh!"

"Aku tak akan sudi menunduk pada kalian lebih baik aku mati," ujar Jun, pemilik toko lainnya.

"Kalau begitu mati saja,"

Swing

Jleb!

"Dengar rakyat desa! Pemimpin baru Kerajaan Takayama adalah Yang Mulia Raja Hisoka. Jika kalian tak patuh, pedangku cukup tajam untuk memenggal kepala kalian satu persatu," ujar anak buah Hisoka.

Semua warga mulai ketakutan. Mereka kembali masuk kerumah masing-masing mencari keamanan.

"Ayah. Kapan kita bisa keluar dari sini?" tanya sang anak pada ayahnya.

"Jungwon, sayang. Ayah rasa kita tak bisa keluar. Pasukan kejam Hisoka itu pasti sudah berjaga diluar. Jangankan untuk kabur, untuk hidup saja kita kesusahan," jawab sang Ayah.

"Ayah, aku merindukan Raja Fuma. Pangeran Riki selalu berbuat baik pada kita. Mengapa nasib mereka sangat buruk hingga terjadi seperti ini?" tanya sang anak lagi.

TAKAYAMA'S || Taki &TEAM [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang