˚⊹₊⚝˖ִ ݁ 𖥔.·.𖥔 ݁ ˖ִ ࣪⚝₊ ⊹˚
𖥔
𖥔
𖥔
•••••••"Selamat Yang Mulia Raja,"
"Panggil aku Taki saja. Jabatan tinggi seperti itu, aku masih belum pantas menerimanya," tolak Taki dengan hormat.
"Baiklah Taki," jawab mereka semuanya.
"Kak Sunghoon, meskipun jabatan Raja kita sama. Tapi kau tetap senior ku. Aku mohon bantuan mu kedepannya," ujar Taki dengan hormat.
Raja Sunghoon tersenyum teduh sembari menepuk pundak Taki, "Taki, kau tak perlu sungkan kepadaku. Aku akan mendukungmu. Bukan aku saja, kami semua akan mendukungmu," ujarnya.
Taki tersenyum sambil memperhatikan teman-temannya. Ya, mereka yang telah membantu Taki untuk kembali maju. Mereka jugalah yang membantu Taki membalaskan dendam kedua orang tuanya.
"Yang Mulia Raja, Pangeran," ujar Seungcheol yang kini telah diangkat sebagai Prajurit Kerajaan.
"Ada apa, Paman?" tanya Taki.
"Rakyat diluar ingin mengucapkan selamat untuk Yang Mulia," ujar Seungcheol.
"Baiklah, Pangeran, ayo kita keluar," ajak Kei sambil merangkul Taki.
Dengan tawa dan semangat, mereka semua keluar Kerajaan dan menyapa rakyat Takayama.
"Kak. Kau benar. Suasana disini memang sangat damai," ujar Harua.
"Tentu saja. Takayama memang sangat terkenal dengan kedamaiannya," jawab Raja Sunghoon sambil mengelus kepala adiknya.
"Bukan itu saja kak. Lihat pemandangan disini juga sangat asri. Sangat indah sekali," ujar Jo menambahkan.
"Kau benar,"
"Yang Mulia Raja, selamat atas penobatan mu," ujar rakyat disana.
"Panggil aku Pangeran saja. Jabatan Raja masih terlalu berat untuk anak kecil seperti ku," lagi-lagi Taki menolak panggilan itu dengan hormat.
"Baiklah Pangeran,"
"Meskipun kami dipimpin Pangeran. Aku yakin Kerajaan ini akan semakin damai," ujar rakyat lain.
Mereka bertepuk tangan sambil tersenyum bahagia. Akhirnya setelah beberapa bulan dibawah pimpinan Hisoka, mereka bisa kembali bebas. Awan hitam itu telah meninggalkan jauh Kerajaan Takayama.
"Pangeran ini untukmu," ujar seorang anak kecil yang memberikan bunga untuk Taki.
"Pangeran, tolong diterima. Anakku sangat bangga padamu," ujar sang Ibu anak itu.
"Tentu saja. Aku sangat menyukainya," Taki sedikit menunduk untuk menerima bunga itu dan mengobrol dengan anak kecil tadi.
"Kau sangat hebat. Terimakasih," ujar Taki sambil tersenyum manis.
Anak itu kembali tersenyum dan berlari menuju Ibunya. Ia sangat senang Pangeran menerima pemberiannya.
"Pangeran, kami ingin menunjukkanmu seseorang," ujar mereka.
Raja Sunghoon, Kei, dan yang lain tersenyum mendengar ucapan mereka. Ya, mereka tahu sosok seseorang itu.
"Eung? Siapa?" tanya Taki penasaran.
Heeseung membawa satu orang laki-laki. Ia tak jauh berbeda dengan Taki. Anak itu hanya menunduk penuh rasa bersalah.
Atas paksaan rakyat Takayama, akhirnya ia memberanikan untuk menunjukkan diri pada Taki.
"Pangeran, dia adalah Yuma. Kami sangat berterima kasih pada Yuma karena sudah membantu kami," ujar Heeseung mewakili yang lain.
"Kau benar. Pangeran, Yuma sangat membantu kami. Ku harap kau memaafkan nya," ujar rakyat lain menambahkan.
![](https://img.wattpad.com/cover/367504705-288-k136428.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKAYAMA'S || Taki &TEAM [✓]
FanfictionDi suatu daerah, berdirilah sebuah kerajaan bernama Kerajaan Takayama. Kerajaan yang sangat damai dengan Raja yang memimpin dengan bijaksana berhasil membuat seluruh wilayahnya hidup dengan aman. Namun, suatu hari pasukan Bulan Hitam datang dan men...