LOVE SHOT [ʜʏᴜᴄᴋʀᴇɴ]✔

chapter 32.

📸📸

Lomba telah selesai dari satu jam yang lalu. Setelah berpamitan pada yang lain, Haechan dengan segera pergi ketempat yang sudah Renjun beri tau sebelumnya.

Sekarang ia telah sampai di depan pintu kamar nomor 236 hotel NeoDream.

Haechan berguman pelan sebelum akhirnya memencet bel. "Sampe gue dikerjain, beneran gue gantung si Renjun."

Ting Tong!

Klik

Haechan memundurkan langkahnya ketika pintu terbuka, tapi tak ada yang keluar menyambutnya.

Keningnya menyerit bingung.

kalo gue masuk trus ternyata gue disekap gimana?

Dengan berani tapi tidak berani, Haechan langkahkan kakinya perlahan masuk kedalam kamar tersebut.

Baru beberapa langkah, kamar itu langsung gelap. Lampunya dipadamkan secara tiba-tiba yang mana membuat Haechan kalang kabut mengambil ponselnya nya dalam kantong.

Belum sempat ponselnya ia keluarkan, tangannya tiba-tiba disentuh oleh seseorang. "Hai ganteng~"

"AAAAAAAAAAAAA!!!"

Tubuhnya jatuh terduduk diatas lantai.

Renjun tertawa setengah mati, ekspresi Haechan yang kaget membuatnya tidak bisa untuk tidak tertawa saat ini.

Bahkan senter yang sedari tadi Renjun pegang, jatuh begitu saja.

Renjun nyalakan lampu dan kembali tertawa melihat Haechan.

Haechan hanya diam menetralkan degup jantungnya yang kaget, ditambah Renjun yang saat ini masih duduk dilantai sembari terus tertawa hampir dua menit itu.

Renjun menghapus air matanya yang keluar saking kencangnya ia tertawa. "Aduh anjir, perut gue keram banget sialan."

"Udah?"

"Hah? udah apa?"

"Udah ketawanya?"

"Aduh anjir jangan diingetin lagi, gue jadi mau-mph!"

Perkataan Renjun harus tiba-tiba berhenti ketika sesuatu yang kenyal ia rasakan kini menempel pada bibirnya.

Secara perlahan Haechan mulai menggerakan bibirnya. Tangan kanan nya menahan tengkuk leher Renjun, sedangkan tangan kirinya sudah bertengger manis di pinggang si cantik.

Renjun yang awalnya masih terkejut, lama-lama mulai rileks dan menikmati apa yang Haechan lakukan padanya.

🏹🏹