chapter 22.

590 50 1
                                    

📸📸


Tepat pukul sembilan pagi Haechan terbangun dari tidurnya.

Melihat kearah samping tempat dimana Renjun tidur semalam. Kosong.

Aroma masakan mulai masuk ke indra penciumannya.

Dengan langkah yang masih agak sedikit sempoyongan, ia bawa langkahnya mengikuti aroma masakan enak tersebut.

Dihadapannya Renjun tengah berdiri didepan kompor lengkap dengan apron kuning yang melekat ditubuhnya.

"Ren,"

Yang dipanggil menoleh, "ohh udah bangun, cuci muka dulu sana. Masakannya dikit lagi jadi" Ucapnya lalu melanjutkan kegiatan memasaknya.

Haechan yang diberi perintah langsung saja pergi berlalu ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya agar lebih segar.

Selang beberapa menit berada di kamar mandi, Haechan keluar dengan keadaan lebih segar.

Bertepatan dengan Renjun yang baru saja menyelesaikan masakannya.

"Udah?" Haechan mengangguk. "Duduk sini makan."

"Wahh, ini lo yang masak?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Wahh, ini lo yang masak?"

Renjun menyipitkan matanya sinis, "Ada lo liat bude Wiwit berkeliaran disini?"

"Lah iya, bude Wiwit nggak masuk?" Tanya Haechan ketika ia baru sadar tak melihat bude Wiwit di apartemennya.

Renjun menggeleng dengan mulut yang sibuk mengunyah.

"Lo ada jadwal hari ini?" Tanya Haechan setelah menelan makanan dalam mulutnya.

"Enggak, kenapa?"

"Mau jalan nggak?"

"Gak capek lo baru balik dah jalan-jalan?"

"Itu hadiah gue."

"Minta yang lain."

Haechan terdiam, memikirkan hadiah yang selalu Renjun kasih ketika ia menang lomba.

Kesempatan tidak datang dua kali, pikirnya.

"Hahh gue nggak bisa mikir."

"Yaudah sih, ntar aja."

"Tapi gue beneran mau jalan, kita nonton gitu atau belanja bareng kek."

Renjun menatapnya dengan tenang, "yakin mau itu aja? gamau yang lain? yakin nggak nyesel?"

Haechan duduk dengan gelisah. "Yaudah nanti aja gue pikirin."

"Trus lo mau ngapain hari ini?" Tanya Haechan pada suaminya yang dengan santai mengunyah makanannya.

Renjun berhenti sejenak dari kegiatan mengunyahnya, "mau rebahan aja, nggak ada jadwal gue hari ini." mulutnya kembali mengunyah.

"Bareng yaa, hehehe"

Renjun memutar matanya malas meladeni sang suami.

🏹🏹

LOVE SHOT [ʜʏᴜᴄᴋʀᴇɴ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang