BAB 15

79 2 0
                                    

Alexa duduk di belakang meja monitor bersama Gerald dan dua kru rekaman. Mereka sedang mendengarkan dengan saksama setiap nada yang dimainkan oleh keyboardis kepercayaannya ketika seseorang tergesa-gesa membuka pintu ruang rekaman. Alexa segera melemparkan tatapan sinis sarat teguran diiringi kening mengerut ke arah pintu, kesal karena ada yang mengusik konsentrasinya.

Rasa kesalnya pun makin bertambah saat melihat Dave yang datang terlambat. Pria itu berjanji akan tiba di studio tepat pukul 08.00. Nyatanya, saat jarum jam menunjukkan pukul 10.15, Dave baru muncul ketika sesi rekaman instrumen sudah hampir selesai.

Mengerti arti tatapan sinisnya, Dave bergegas menutup pintu, lalu berjalan mengendap-endap sambil tersenyum malu diiringi raut penyesalan. Pria itu berhenti di belakang kursinya dan bersandar di dinding, sementara Alexa kembali memusatkan perhatian pada keyboardis.

Setelah ini, ia masih memiliki dua janji temu dengan pihak radio serta menghadiri acara TV di mana Dave akan menjalani bincang-bincang singkat disusul dengan menyanyikan satu lagu sebagai penutup acara. Bukan hanya itu saja. Alexa masih harus menemui beberapa kandidat asisten yang sudah memiliki janji temu dengannya.

Alexa benar-benar harus mempekerjakan seorang asisten untuk membantu mengurus segala keperluan Dave, terlebih lagi karena selama seminggu ke depan pria itu akan menjalani pelatihan peran. Alexa memang memiliki dua orang kepercayaan, Gerald di bagian produksi rekaman, dan Linda khusus menangani penyaringan para penyanyi baru. Sedangkan Alexa berkonsentrasi mengawasi jalannya perusahaan. Meski setiap hasil produksi rekaman dan penerimaan para penyanyi tetap harus melewati persetujuannya, setidaknya Alexa merasa sangat terbantu dengan kehadiran Gerald dan Linda.

Alexa akui, kehadiran Dave sungguh menyita sebagian besar waktunya. Sejak awal, ia memang berniat meningkatkan karir pria itu dengan tangannya sendiri. Namun tak dipungkiri, semakin besar nama perusahaan, semakin banyak pula pekerjaannya.

Selain itu, Alexa juga masih harus menjalin kerja sama dengan beberapa promotor untuk mendanai konser Dave yang akan dilaksanakan beberapa bulan ke depan. Ia mulai kewalahan, bahkan hampir menggila. Kehadiran seorang asisten terpercaya adalah jalan keluar terbaik baginya. Oh, Tuhan. Semoga hari ini aku bisa mendapatkan asisten.

Akhirnya, rekaman selesai sebelum jam makan siang. Alexa berbincang sejenak dengan Gerald mengenai penyatuan seluruh instrumen agar esok hari Dave bisa segera menjalani rekaman. Setelah berbicara dengan Gerald, Alexa beranjak dari kursi dan mengangkat tas kerja yang ia letakkan di lantai, lalu meletakkannya di kursi kemudian mengeluarkan berkas yang ia terima dari Wade semalam.

"Tanda tangani kontrak kerja sama ini," pinta Alexa cepat, masih dengan tatapan sinis seperti sebelumnya. Ia menyodorkan berkas tersebut beserta pulpen pada Dave yang sedari tadi berdiri di belakangnya. Patuh, pria itu bergerak mendekat dan menerima berkas tersebut sambil menunjukkan raut bersalah, tapi Alexa sama sekali tidak peduli.

Tanpa banyak bertanya, Dave langsung menandatangani berkas itu, lalu mengembalikannya kepada Alexa. Masih menunjukkan sikap kesal karena Dave membuang-buang waktu dengan datang terlambat, Alexa memasukkan kembali kontrak kerja sama itu ke tas, lalu mengeluarkan naskah dan menyodorkannya pada Dave yang segera menerima dengan raut bingung.

"Itu naskah yang harus kamu pelajari. Kuharap kamu bisa menghafalnya sebelum latihan hari Jumat." Alexa berbicara cepat serta penuh penekanan sembari bersiap-siap untuk menghadiri janji makan siang dengan salah satu pimpinan radio ternama.

"Jumat? Kamu bercanda, Alexa? Aku hanya punya waktu dua hari untuk menghafal ini semua?"

"Tiga hari, kalau kamu mulai menghafalnya hari ini," timpal Alexa datar sambil menyunggingkan senyum palsu sekilas, lalu menenteng tas kerja dan beranjak dari hadapan Dave.

Crazy Of You (21+) - The "C" Series No. 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang