BAB 9

120 3 0
                                    

"Kita mau makan di mana Dave?" tanya Alexa ringan, sementara tangan dan mata tertuju pada layar ponsel, membalas pesan-pesan serta panggilan masuk yang tak sempat ia jawab.

Sejak pagi, seluruh perhatian Alexa terpusat pada prosesi rekaman lagu pertama yang juga merupakan lagu andalannya untuk album kedua Dave. Beruntung, semua berjalan lancar dan selesai sesuai jadwal. Alexa pun menyerahkan pada Gerald, orang kepercayaannya, untuk memoles rekaman tersebut agar menjadi lagu yang sempurna dan enak didengar, sementara ia pergi makan siang dengan Dave.

"Kita akan makan di tempat baru, Alexa. Aku juga baru tahu kalau ternyata ada restoran terkenal di area ini. Semalam, aku tidak sengaja melihat restoran ini masuk rekomendasi terbaik di TV," jawab Dave sembari memerhatikan barisan bangunan di pinggir jalan sebelum menoleh dan menatap Alexa dengan sorot hangat.

"Baiklah. Kuharap makanannya seenak yang diberitakan," sahut Alexa sambil lalu tanpa menoleh sedikit pun. Tiba-tiba, pesan masuk dari Nico mengalihkan perhatian Alexa dari pesan yang sedang ia baca. Penasaran, Alexa segera membuka pesan Nico dan membacanya.

'Apa kau sudah mempersiapkan acara peringatan untuk Mommy dan
Pappy seperti yang kita bicarakan waktu itu?
Kami akan tiba di Sydney hari Jumat ini.
Jangan beritahu Pappy.
Kami ingin memberi kejutan padanya.'

What!! Sial, bagaimana bisa aku melupakan hal sepenting ini! Alexa memaki dirinya dalam hati. Seperti tersambar petir, jemari Alexa gemetar panik saat membuka daftar kontak. Ia langsung mencari nama Sasha dan menghubunginya. Ia memang sudah pernah membicarakan rencana perhelatan ini pada Sasha sebulan yang lalu, tapi ia belum memberi tahu kapan pastinya acara tersebut akan dilaksanakan.

Semenjak acara pernikahan Nico dan Maira, Alexa memang semakin dekat dengan Sasha. Wanita itu sangat mandiri dan pekerja keras, sama seperti Alexa. Sasha merupakan sosok yang ceria, riang, santai, supel, hangat, dan sangat profesional dalam melaksanakan setiap pekerjaan. Meski terkadang wanita itu terkesan misterius dan suka menguarkan aura kejam serta menyeramkan, tapi Alexa tidak memusingkan hal tersebut karena ... setiap wanita punya rahasia. Benar, kan?

Di tengah kepanikan yang melanda, tingkat kesabaran Alexa mulai diuji ketika nada sambung nan memuakkan terdengar cukup lama di telinga. Harapan pun seolah menguap ketika Sasha tidak menjawab panggilannya. Tak menyerah, Alexa mencoba sekali lagi, dan langsung mengembuskan napas lega saat mendengar suara di balik ponsel.

"Hai, Alexa. Apa kabar?" sapa Sasha riang penuh semangat.

"Kabar baik, Sha," sahut Alexa disertai senyum lebar, "apa aku mengganggu waktumu?"

"Santai. Aku baru saja selesai menyusun rencana kegiatan salah satu gathering perusahaan. Ada apa, Alexa?"

Sasha terdengar seperti sedang melakukan aktivitas di seberang sana. Sementara di samping Alexa, Dave sesekali melirik dengan sorot penasaran. Menyadari sorot itu, Alexa mengedikkan salah satu alis, tanda bahwa ia tidak ingin diganggu. Mengerti isyarat tersebut, Dave mengeluarkan ponsel dari saku dan mulai berkutat dengan benda tersebut.

"Emm, begini, Sha. Kau masih ingat percakapan kita waktu itu tentang acara perayaan kecil untuk peringatan ulang tahun pernikahan Mommy dan Pappy?" tanya Alexa mencoba menyegarkan kembali ingatan wanita itu.

"Oh, tentu saja aku masih ingat," sahut Sasha cepat, "kenapa?"

"Perayaannya akan dilaksanakan hari Minggu, Sha. Ehmm, bisakah aku menyerahkan seluruh perencanaan acaranya padamu?" tanya Alexa hati-hati sambil berharap agar Sasha langsung menerima tugas ini.

"Hari Minggu ... minggu depan maksudmu? Apa kau tidak salah?" Suara Sasha terdengar sedikit lebih tinggi, kaget dengan permintaan dadakan itu.

"Maafkan aku, Sha. Kumohon. Hanya kau yang bisa kumintai bantuan," pinta Alexa memelas, "aku tidak mungkin mengatakan masalah ini pada Maira karena—"

Crazy Of You (21+) - The "C" Series No. 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang