BAB 1

538 12 0
                                    

'Find a good and responsible man first before you have a baby.'

Itulah sebaris kalimat yang pernah Nico ucapkan tiga tahun lalu, tepat saat kelahiran Angelo, keponakannya. Kalimat yang terus menghantui dan membebani Alexa, terlebih ketika ia memasuki usia tiga puluh tahun.

Ingin rasanya Alexa mengabaikan kalimat itu, tapi tidak bisa. Kerabat terdekat, kolega, bahkan sahabatnya—Kayla dan Devina—selalu memberi tatapan yang mengatakan 'time is running out!'. Bahkan, mereka tak segan melontarkan pertanyaan keramat yang membuat kata-kata Nico terus terngiang di kepalanya.

'Kapan punya pacar? Kapan tunangan? Kapan menikah?'

Ughh! Alexa lelah mendengar rentetan pertanyaan itu. Ia tak mengerti mengapa orang-orang ingin sekali mencampuri setiap keputusan yang ia ambil dalam kehidupannya. Yeah, mungkin mereka pikir itu adalah cara yang lumrah untuk menunjukkan besarnya kepedulian serta perhatian mereka. Tidak! Mereka sama sekali tidak peduli. Mereka hanya ingin mencampuri kehidupanku, tukas Alexa kesal.

Semua orang tahu, Alexa bukanlah wanita yang suka dikendalikan. Ia adalah wanita yang bebas. Ini adalah kehidupannya. Tak seorang pun berhak mengatur apa yang ia inginkan dan bagaimana cara menjalaninya. Ini adalah dunianya. Dirinyalah yang bertanggung jawab sepenuhnya atas setiap keputusan yang ia ambil di kemudian hari, bukan orang lain!

Semua orang juga tahu bagaimana ambisiusnya Alexa. Ia menyukai tantangan, terlebih yang mampu membakar semangat dan gairahnya. Ia tak akan membiarkan satu pun halangan berusaha menghambat kesuksesan yang akan ia raih. Bahkan, Alexa tak ambil pusing dengan status single yang ia sandang dan tetap fokus mengembangkan perusahaan rekaman yang dirintisnya dua tahun yang lalu. Cadence Records.

Kerja keras dan tak mengandalkan bantuan dari siapa pun, itulah prinsip Alexa. Selama merintis Cadence Records, ia selalu mengandalkan ketajaman telinga serta instingnya akan warna-warna dalam musik. Ia juga terus mengasah kelihaian serta ketangkasannya dalam mencari bibit-bibit unggul yang tak pernah dilirik oleh siapa pun, lalu membentuknya menjadi bintang terkenal.

Dua tahun berlalu, Alexa akhirnya berhasil membawa Cadence Records melesat menembus persaingan ketat dunia permusikan. Bahkan, menelurkan beberapa penyanyi berbakat yang patut diperhitungkan di kancah dunia hiburan. Bisa dikatakan, Alexa hampir mencapai puncak tangga kesuksesan. Sayangnya, julukan 'wanita es' masih terus melekat pada dirinya.

Bagaimana tidak? Alexa dikenal suka menolak lamaran pria-pria yang berusaha menikahinya, bahkan mengempaskan mereka begitu saja setelah menjalin hubungan selama beberapa bulan dan sama sekali tak peduli dengan perasaan para pria itu. Alexa tidak ingin terikat, tidak ingin jatuh cinta. Alexa hanya ingin menjalani hidup sesuai keinginannya. That's it!

Lagi pula, kenapa aku tidak boleh mengambil keputusan demi kebahagiaanku sendiri? Kenapa orang harus mengomentari pilihan hidupku? Apakah setiap keputusan yang kuambil harus mendapat persetujuan dari mereka? Kenapa aku tidak boleh menjalani hidup seperti yang kuinginkan? Dan, kenapa setiap wanita terus dihantui oleh pertambahan usia seakan hidup kami akan berakhir besok? Kenapa?

Alexa adalah wanita yang mandiri. Ia tidak suka menggantungkan hidupnya pada siapa pun. Siapa pun! Terlebih kepada pria. Lalu, kenapa aku harus memiliki pria di sisiku kalau aku bisa melakukan semuanya sendiri? pikir Alexa setiap kali orang menyuruhnya untuk mencari pasangan.

"Apa kau tidak menginginkan seorang anak?" tanya Devina beberapa bulan lalu ketika mereka sedang asyik minum kopi di kafe langganan.

Oh, tentu saja Alexa menginginkan seorang anak lahir dari rahimnya. Namun, bukan berarti ia harus terpaksa menikah dan memiliki suami. Alexa sudah bertekad untuk tidak memiliki pasangan yang berusaha mengendalikan setiap kegiatan dan tindakannya.

Crazy Of You (21+) - The "C" Series No. 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang