Welcome to Life 4

554 45 7
                                    

Dia menatap wanita yang dari tadi memeluknya erat, laki laki itu juga menangis melihatnya. Ada banyak sekali dokter dan perawat di ruangan yang sangat besar ini.

Wanita itu terus terusan memanggilnya adel, dia masih kebingungan siapa adel sebenarnya ? Kenapa dia di panggil adel ?

"Sayanggg mami kangen banget sama adel" Wanita itu terlihat elegan sepertinya mereka dari keluarga yang kaya raya

Penampilan bapak bapak itu juga sama, dengan pakaian mahal dan sepertinya barang yang melekat di tubuh mereka juga mahal.

Namun anehnya di dalam otaknya dia punya banyak memori tentang orang orang seakan pikiran nya menyatu dengan pikiran orang lain.

"Ini normal kok pak gracio, mungkin adel masih shock" Mereka masih heran karna adel tak kunjung menjawab

Bahkan pengawal yang menangis di ujung itu juga adel seperti mengenalnya. Dia heran merasa antara kenal dan tidak kenal.

"Revadel.. Tapi aku aldo" Tanya nya dalam hati

Saat dia memejamkan mata, ingatan orang yang bernama revadel itu berseliweran di otaknya. Pria tampan, kaya, dia bahkan tidak menjalankan hidup dengan baik, namun orang tua nya sangat mencintai dia.

"Apa karna aku udah mati jadi ngerasukin tubuh orang yang namanya adel ? Tapi gimana caranya keluar ?" Dia begitu penasaran sebenarnya apa yang terjadi

Beberapa hari pun dia masih dengan kondisi diam, merasa bingung dan takut untuk memulai. Dia pikir mungkin Tuhan memberi dia kesempatan untuk merasakan hidup seseorang sebelum dia benar benar pergi.

Dia pikir dia boleh merasuki tubuh adel sebentar saja. Dia suka ketika ibu adel memeluknya, dia suka keluarga itu.

"Minum" Kalimat pertamanya setelah dia berusaha mati matian tidak berusara

Shani menatapa itu riang, merasa putranya benar benar kembali.

"Adel jangan sakit lagi sayang, mami takut" Lagi dan lagi pelukan hangat itu

Mungkin ini adalah hal biasa bagi orang lain, namun bagi adel ini adalah sesuatu yang berharga. Perasaan di cintai oleh orang lain.

Dia merasa gembira ketika makan di suapi, ketika merasa di manjakan, walau tak terbiasa namun ini adalah kehidupan yang dia idam idamkan.

Ketika bercerimin dia kagum melihat wajah dan tubuhnya sendiri, tampan dan sangat gagah. Tapi dia sedikit mirip dengan pria ini. Hanya saja dulu aldo sangat gendut dan adel badan nya bagus, wajahnya mulus, dan pasti isi dompetnya lebih dari seratus.

"Del, papi udah beliin mobil yang kamu mau waktu itu, hadiah kamu udah sembuh" Pandangan teduh itu sangat adel impikan

Ayah yang sayang pada putranya, mungkin itu adalah pengharapan paling besar dalam hidupnya.

"Makasih pi" Dia ingat dia harus memanggil pria itu seperti itu

Mereka asing namun terasa sangat dekat, seakan dia rela melepaskan seisi dunia demi dua orang tua itu.

"Mami sayang banget sama kamu del" Peluknya sekali lagi

"Adel juga sayang mami" Shani melirik gracio tersenyum senang

"ADELL" triak seorang wanita cantik dari ambang pintu

Gracio dan shani menatap pasrah, perempuan itu langsung masuk dan merebut pelukan adel. Dia ingat nama perempuan itu marsha. Kekasihnya.

Dia menatap gracio dan shani bergantian, karna diotaknya hubungan mereka berdua tidak di restui. Marsha juga beberapa kali menyelingkuhinya, namun kenapa orang bernama adel itu bodoh sekali masih saja mau.

Ada sedikit kejahilan dalam pikiran adel, mungkin ini saatnya mempergunakan tubuh adel dengan baik dan benar.

"Lepasin" Dia mendorong marsha menjauh

Shani dan gracio pun ikut kaget karna mengingat betapa putranya begitu bucin dengan pacarnya itu.

"Kita putus" Kalimat yang membuat adel tertawa dalam hati

Seumur hidup dia tak pernah bisa membayangkan bisa bicara seperti itu, karna bahkan dia jarang memiliki teman dekat selain ashel.

Ngomong ngomong soal ashel bagaimana kabar wanita itu.

"Udah jangan terlalu di ratapin kasihan aldo" Lulu memberikan pundaknya untuk di senderi oleh adiknya itu

"Iya cel, udah aldo udah tenang di alam sana" Ucap olla

*yaiyalah tenang jadi anak orang kaya-author

"Tapi acel kangen bang" Sepertinya menangisi kepergian aldo adalah kegiatan nya setiap hari

Apalagi saat tau ayah dan abang aldo bisa bebas padahal telah membunuh sahabatnya itu.

"Sayang hukum di indonesia bisa di beli" Tangisnya pecah lagi

Seandainya dia orang berpengaruh maka dia sendiri yang akan menjebloskan keluarga adel ke penjara.

Sedangkan aldo orang yang dia tangisi sedang enak enakan mengerjai marsha.

"Silahkan pergi dari sini, saya muak liat kamu" Tatap nya tajam ke arah marsha yang muka nya memerah

"Awas kamu minta balikan aku ga akan mau" Marsha berbalik dan keluar ruangan dengan sedikit kaki yang di hentak kan

"Ga akan, yakali balikan sama bekas zee" Itu keluar begitu saja dari mulut nya

Terlintas perselingkuhan marsha dan zee di hotel yang justru milik adel. Kenapa justru pria itu bodoh dan memohon agar marsha kembali padanya.

"Del, kamu ga sakit lagi kan" Gracio mencoba mengecek suhu putra nya

"Akhirnya. Mami kan udah lama banget bilang ke kamu jangan sama dia" Shani mencium kening adel

"Kalau udah boleh pulang liburan yuk, kita bertiga" Mendengar kata liburan dia merasa aneh

Mana pernah dia merasakan yang namanya liburan, ini adalah kesempatan baik.

"Kemana ya yang seru" Gracio seakan berpikir

"Jepang" Sebagai wibu akut dia sangat memimpikan bisa ke jepang

"Yahh kan sering ke jepang, tapi yaudah gapapa deh karna kamu yang minta" Adel adalah orang paling beruntung di dunia ini

"Makasih pi" Dia menarik papinya kepelukan dan papinya itu hanya tertawa

"Akhirnya bisa ke jepang, dulu pengen banget pergi sama acel" Seketika dia teringat lagi dengan perempuan baik itu

"Dia apa kabar ya.. "


















*Kabar baik del ini bentar lagi nikah sama author

Welcome to Life (Delshel) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang