Ashel mencoba menahan rasa penasaran dan kecemasannya. Dia perlu mengetahui kebenaran di balik semua ini. Dengan tatapan serius, dia melanjutkan pertanyaannya.
"del selain kalung, kamu tahu ga, waktu itu Aldo pernah kehilangan sesuatu yang sangat berharga buat dia. Kamu tahu apa itu?"
Adel terdiam sejenak, mencoba mengingat-ingat kembali semua kenangan yang dia miliki sebagai Aldo. Setelah beberapa saat, dia mengangguk pelan.
"Ya tahu. jam tangan yang diberikan oleh ayahnya. karna itu dari ayah, walaupun karna abang ga mau jam itu akhirnya di kasih ke aku" Ashel terkejut mendengar jawaban ituHanya Aldo yang mengetahui hal tersebut. Dia mulai merasa bahwa ada sesuatu yang lebih besar dia mulai percaya dengan kegilaan ini
entah dongeng adel begitu meyakinkan atau dia yang mulai masuk ke zona halu yang adel ciptakan. tapi dia memang terasa seperti aldo. perasaan tidak pernah berbohong.
"jadi... kamu benar-benar Aldo?" tanyanya dengan suara gemetar dia mengigit bibirnya berusaha membawa kesadaran tetap bersamanya namun semua terasa begitu nyata setiap detail nya semua sama
"iyaa, acel, Aku aldo sahabat kamu, walaupun kamu bakal sulit percaya tapi aku bakal terus berusaha biar kamu percaya
Air mata mulai mengalir di pipi Ashel. Dia tidak bisa menahan emosi yang bercampur aduk dalam hatinya. Rasa rindu, kebingungan, kebahagiaan, semuanya menjadi satu. Dia memeluk Adel erat, merasakan kehangatan yang begitu familiar.
walaupun masih belum bisa percaya seratus persen namun hatinya mencair ketika merasa aldo benar benar disisnya lagi.
Mereka berdua terdiam dalam pelukan itu, membiarkan perasaan mereka saling menyelimuti. Di saat itu, tidak ada yang lebih penting selain cinta dan kebersamaan mereka.
Setelah beberapa saat, Ashel melepaskan pelukannya dan menatap Adel dengan mata yang masih berlinang air mata namun penuh dengan kebahagiaan.
"Aku masih ga percaya ini nyata. Tapi yang paling penting, kamu ada di sini sama aku sekarang." Adel tersenyum, merasa lega akhirnya bisa mengungkapkan kebenaran
"Ya, aku di sini, dan aku tidak akan pergi lagi." Hari-hari berikutnya, mereka terus menjalani kehidupan dengan kebahagiaan yang baru ditemukanHari-hari berikutnya, Ashel dan Adel menjalani kehidupan dengan kebahagiaan yang baru ditemukan. Mereka berusaha untuk merangkai kembali persahabatan dan cinta yang sempat hilang.
Namun, kebahagiaan mereka segera dihadapkan pada ujian ketika suatu hari, seorang wanita bernama Marsha muncul mengangangu adel seperti yang dia lakukan beberapa saat dulu."Hai, Adel. Lama ga ketemu" sapa Marsha dengan nada yang sangat akrab namun di balas adel dengan tatapan dingin
"Marsha, apa yang kamu lakukan di sini?" dalam setiap kalimatnya terdengar perasaan tidak suka dan merasa terganggu
"Aku hanya ingin melihat bagaimana kabarmu," jawab Marsha dengan senyum tipis dan bergelendot manja dengan adel dan menghiraukan keberadaan ashel
Marsha mengalihkan pandangannya kepada Ashel dan tersenyum penuh arti. "Oh, jadi kamu yang namanya Ashel? Menarik sekali" Rasa cemburu mulai merayapi hati Ashel entah bagaimana perempuan itu tau namanya
Setelah Marsha pergi, Ashel duduk kembali di sofa dengan perasaan yang campur aduk. Dia tahu bahwa Marsha adalah ancaman bagi hubungannya dengan Adel, dan dia tidak bisa mengabaikan perasaan cemburu yang mulai merayap di hatinya.
"Del, temen kamu aneh" tanya Ashel dengan suara pelan, mencoba menyembunyikan kecemasannya
"jadi kalau kamu beneran aldo artinya kamu suatu saat bakalan pergi dan adel bakal balik lagi ?" sebuat pertanyaan menyakitkan bagi ashel karna artinya dia akan kehilangan aldo selamanyaadel tersenyum ragu, tidak terasa air mata ashel mengalir begitu saja. walaupun dia masih dalam tahap curiga namun terasa sangat sakit baginya. adel merangkul ashel dengan erat dia juga tak dapat menjamin mereka akan terus bersama selamanya.
apakah begitu egois berharap adel tak pernah kembali ketubuhnya itu. namun harapan itu terus muncul di benak mereka berdua bagai dua doa paling serius yang bersatu menembus langit.
Tiba-tiba, ponsel Adel berdering. Sebuah pesan masuk dengan nada ancaman tentang rahasia besar. Adel membacanya dengan kening berkerut. "Rahasia besar apa maksudnya" gumamnya bingung baru kali ini dia merasa tak mengingat apapun tentang ini
Ashel menatapnya khawatir. "kenapa del ?"
Adel menyerahkan ponselnya kepada Ashel, menunjukkan pesan tersebut. "Liat ini. Aku ga inget apa rahasia besar yang mereka maksud"
Pesan itu berbunyi: "kabarnya kamu sudah sadar ya revadel jika tidak segera kirim sesuai kesepakatan maka semua akan tau rahasia besar itu"
Ashel merasa ada sesuatu yang tidak beres. "Siapa kirim? Dan apa maksudnya?" Adel menggeleng, merasa semakin bingung"Aku beneran ga inget" apa mungkin ini adalah alasan di balik mengapa adel belum kunjung kembali ke tubuhnya
ashel mulai gelisah merasa sangat takut jika perpisahan selamanya akan benar benar terjadi, walaupun semua masih abu abu namun setidaknya dia merasakan kehadiran aldo disini.
*ikhlasin aja kali shel si dudul mah cari yang baru
KAMU SEDANG MEMBACA
Welcome to Life (Delshel)
FanfictionTuhan selalu memiliki cara untuk membuat hambanya sadar, namun setiap kesempatan juga berasal dari keputusan nya. Adel bahkan tidak mengerti apa itu bahagia jika tidak memiliki ashel. Namun bagaimana diaenggapai dunia jika itu bukan dirinya, bagai...