Di saat mereka masih bingung dan gelisah, Adel menerima panggilan telepon dari nomor yang tidak dikenal. Suara di seberang terdengar dingin dan penuh intimidasi.
"Jika kamu tidak menuruti perintah kami, rahasia besar itu akan terungkap. Kamu tahu apa yang harus dilakukan" kata suara itu tanpa memberikan kesempatan bagi Adel untuk bertanya
Adel menutup telepon dan menatap Ashel dengan wajah cemas. "Acel, ini serius. Mereka tahu sesuatu yang aku ga inget, dan mereka mengancam untuk mengungkapkannya"
Ashel menggenggam tangan Adel erat-erat. "Kita harus mencari tahu siapa mereka dan apa yang sebenarnya terjadi"
Keesokan harinya, mereka memutuskan untuk mencari petunjuk tentang ancaman tersebut. Mereka mulai dengan mencari informasi di tempat kerja dan lingkungan lama Adel, mencoba mengingat kembali masa lalu yang mungkin bisa memberikan jawaban.
Namun, pencarian mereka tidak membuahkan hasil yang jelas. Mereka tidak menemukan petunjuk berarti hingga suatu hari, Adel menemukan catatan lama di laci meja kerjanya di kantor.
Catatan itu mengarah pada seorang pria bernama Amando dengan catatan yang sudah berupa remukan, berisi nama dan nomor telepon. setelah di telusuri banyak sekali bukti transfer yang dengan julah cukup besar mengarah ke pria ini.
"Siapa Amando ?" tanya Ashel sambil membaca catatan itu keningnya berkerut dan mencoba menganalisis semuanya
"gatau aku cel"Adel mengingat-ingat kembali namun merasa ingatanya sangat terbatas seakan kenangan itu buruk dan ingin dia lupakan
Adel mencoba menghubungi nomor yang tertera di kertas, namun suara dalam pnggilan itu terasa tak asing di telinganya.
"wahh tuan muda revadel akhirnya berani untuk tidak lari dari masalah ya" tawanya renyah dan terasa meremehkan
"sii.siaa....siapa kamu" adel terbata bata entah mengapa dia merasakan ketakutan yang besar dalam hatinya
"mau pura pura lupa ? permainan yang sangat buruk tuan muda" di sebrang sana suara sang pembicara terdengar kesal sekali
"saya ga inget kamu siapa" kali ini dia lebih luga karna merasa sudahmuak juga
"kalau ga segera kamu kirim orang tua mu akan tau keberadaan kembaran mu tuan muda bodoh, dan selamat berbagi harta kepadanya" telepon itu di matikan sepihak dan meninggalkan tanda tanya besar
siapa dia ? apa tujuan nya ? dan kembaran ? adel punya saudara ? semua ingatan tentang ini seakan lenyap di telan kegelapan. namun lamunan nya buyar saat mendapat chat dari nomor asing.
"transfer kesini 05******** jika tidak kamu tau akibatnya" apa ini sebenanya namun adel tak mau tenggelam dalam permainan mereka
dia mendiami semua ancaman, berharap petunjuk datang lebih cepat dia sudah mulai lelah di ganggu sian dan malam.
"Selamat siang revadel" tatapan yang sulit di artikan
siang ini adel kembali diganggu oleh orang yang dia tak kenal, dia mengabaikan orang itu dan terus berjalan menuju keruangan kerjanya. namun pria itu terus mengikutinya dan tak ada reaksi dari karyawan nya seakan pria itu sering berkunjung kesini.
"mau pura pura lupa ya" seringai kebencian itu di iringi tarikan yang cukup kuat ketika mereka sudah benar benar sampai di ruangan adel
"siapa kamu? " dia menatap frustasi pria asing itu
"mau main lupa ingatan kah tuan revadel ? baik akan aku ikuti gaya mu" dia menduduk kan adel dia kursi
"aku amando. dan aku tau semua rahasia busuk mu" dia duduk di kursi yang tepat berada di depan adel
"kamu ingat ? ayah ku yang menculik kembaran mu saat bayi dan membuangnya dan sialnya anak bodoh itu hidup" siapa yang dia maksud dan apa sebenarnya niat dia mungkin uang
"aku tidak bisa menunggu untuk waktu yang lama, kirimkan uang itu segera atau orang tua mu akan tau semua yang kau sembunyikan" amando pergi meninggalkan adel begitu saja
"ayahnya..." adel langsung mencari tau siapa pria itu
dia adalah amando putra tunggal dari feno aryanto. lawan bisnis gracio sejak dulu. dia sangat membenci kesuksesan gracio itu yang adel ingat. dan ternyata dia punya kembaran.
"siapa ? anak yang di buang ? aku ? " dia merujuk ke dirinya sendiri
tentang kenapa dia di tubuh adel dan kenapa semua bisa terjadi, apa mungkin dia adalah kembaran adel yang asli ?
*GR lu do mau jadi kembaran anak orang kaya komen donggg
KAMU SEDANG MEMBACA
Welcome to Life (Delshel)
FanfictionTuhan selalu memiliki cara untuk membuat hambanya sadar, namun setiap kesempatan juga berasal dari keputusan nya. Adel bahkan tidak mengerti apa itu bahagia jika tidak memiliki ashel. Namun bagaimana diaenggapai dunia jika itu bukan dirinya, bagai...