Hari-hari berlalu dengan Ashel yang terus waspada dan Adel yang semakin frustrasi.Kecurigaan Ashel semakin mendalam, sementara Adel terus berjuang dengan rahasia yang dia simpan.
Setiap kali mereka bertemu, suasana semakin tegang, meskipun mereka berusaha mempertahankan hubungan baik.
Suatu sore, Ashel mengajak Adel ke taman kampus lagi. Kali ini, Ashel ingin sekali mengetahui kebenaran. Dia sudah bosan dengan perasaan penasaran yang menggantung, kemunculan adel yang tiba tiba dan rahasia aldo.
Mereka duduk di bangku favorit Ashel dan Aldo seperti biasa, menikmati sore yang cerah. Adel tampak gelisah, mungkin karena dia tahu saatnya telah tiba.
"Shel, ada sesuatu yang pengen aku ceritain ke kamu" suaranya bergetar sedikit menarik nafas dalam
Ashel mengangguk, menatap Adel dengan tatapan yang penuh rasa ingin tahu dan curiga.
"Ngomong aja del. Aku bakal dengerin"A del menarik napas panjang, matanya berkaca-kaca
Mereka sama sama tau, sedang di batas sama sama ragu dan tak ingin bicara. Namun jika tidak di selesaikan semua nya akan tetap sama.
"Shel, aku tahu kamu curiga sama aku. Ada alasan kenapa aku tahu banyak tentang kamu dan Aldo."Ashel diam, menunggu penjelasan yang selama ini dia nanti-nantikan
Matanya terpaku seakan moment inilah yang dia tunggu dan mengganjal dalam pikirannya selama beberapa waktu.
"Aku... sebenarnya Aldo" suaranya bergetar menandakan kegugupan yang tidak bisa dia tahan
Sorot matanya membeku pada satu titik yaitu wajah ashel yang berubah menjadi merah padam.
"Aku ga tahu gimana bisa terjadi, tapi setelah kecelakaan itu, aku terbangun dalam tubuh Adel."Ashel tertegun entah kenapa dia merasakan kemarahan yang luar biasa ini
Perasaan kesal dan sakit merasa di permainkan.
"Apasih! Ga masuk akal banget del ga usah bercanda, ga lucu"Adel menatap Ashel dengan penuh ketulusan
Namun ashel memandang dia dengan tatapan geram dan frustasi, entah adel yang gila atau dia yang justru mulai gila.
"Shel, aku tahu ini sulit banget buat kamu percaya. Tapi ingat semua detail yang hanya Aldo yang tahu? Tentang sushi, matcha, dan kalung itu? Itu semua karena aku adalah Aldo. Aku ga tahu gimana jelasinnya, tapi aku mohon kamu percaya sama aku"Ashel merasa campuran antara kemarahan dan kebingungan
Mereka sama sama sedang di ambang frustasi, semua nya terasa menyedihkan.
Ashel pergi begitu saja dia merasa omong kosong ini terlalu berlebihan, entah siapa adel dan bagaimana dia datang ke kehidupannya dia sudah tidak peduli.
Triakan menggelegar adel yang terus memanggil namanya di hiraukan nya begitu saja.
"Aku tau kamu pasti bakal gini shel" Dia mulai menyesali seharusnya tidak secepat itu dia memberitahukan kebenaran
Nasi pun sudah menjadi bubur mereka kembali menjadi dua orang asing, ashel cenderung membenci adel. Karna baginya adel adalah orang jahat yang mempermainkan kematian sahabatnya.
"Shel dengerin aku.. " Ini adalah kesekian kali adel di abaikan saat dia memohon untuk bicara pada ashel
"Stop ganggu gua del" Asing, adel merasa tatapan itu tak seteduh saat mereka masih berteman
"Aku bakal buktiin shel" Walaupun ragu dia merasa dia harus melakukan itu
Ashel masih mengabaikan nya, baginya adel hanyalah orang gila yang mengarang cerita.
Aneh padahal dia terlihat begitu kaya, apa kepentingan pria itu sehingga membuat skenario tentang dirinya dan aldo.
"Aku ga punya alasan lain selain kamu shel" Kakinya terhenti mendengar kalimat keputusasaan itu
"Aku cuma punya kamu" Tangisan yang membuat ashel goyah dan terasa seperti sangat tulus
Ashel menghela nafasnya panjang, seluruh pertanyaan menggerogoti otaknya saat ini.
"Aku kasih kamu 5 menit buat jelasin maksud kamu datang ke kehidupan aku" Ashel menarik pria itu kedalam mobilnya
Hawa dingin ac mobil itu menyusuk ke kulit masing masing, entah hati mereka juga mungkin mulai membeku.
"Aku gatau shel setelah dipukulin ayah aku ngerasa ada di atas awan, bingung. Tiba tiba bangun di tubuh adel. Aku kaget waktu mami sama papi meluk aku. Tapi aneh aku inget mereka seakan ingatan aku sama adel kecampur jadi satu" Cerita menggantung itu harus berhenti ketika ashel tiba tiba ingin keluar
"Aku muak denger dongeng kamu" Dia masih tidak percaya
Namun tangan adel kekeh untuk menariknya kembali masuk.
"Dengerin dulu aku mohon" Tatapan itu menjebak ashel untuk tetap tinggal sesaat
"Waktu kecil kamu pernah cium pipi aku di rumah pohon, kamu pernah nyembunyiin aku di dalam mesin cuci karna ayah mau mukulin aku, kita pernah kabur ke cibubur cuma buat makan es puding, dan aku tau tanda lahir kamu ada di pantat sebelah kanan" Ashel melotot dengan setiap detail yang adel berikan
Tidak mungkin orang lain mengetahui hal itu, tidak mungkin aldo menceritakan semua nya. Apa adel adalah stalker ? Tapi apa tujuan pria ini ?
* hati hati shel si adel nanti nerkam loh
KAMU SEDANG MEMBACA
Welcome to Life (Delshel)
FanfictionTuhan selalu memiliki cara untuk membuat hambanya sadar, namun setiap kesempatan juga berasal dari keputusan nya. Adel bahkan tidak mengerti apa itu bahagia jika tidak memiliki ashel. Namun bagaimana diaenggapai dunia jika itu bukan dirinya, bagai...