Bab 6. LILIN MERAH

763 94 11
                                    

PO Prisoner of The Heart sudah dibuka s/d tgl 05 Mei 2024 ya.

Harga khusus PO 40 rb. Jumlah words > 55 K

Form pemesanan ada di profile saya. Terima kasih! ^^

.

.

.

Disc : Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Genre : Fantasy, Romance, Enemy to Lover, Adult, Kingdom

Rated : M+

Warning : OOC, gender switch

Catatan : Fanfiksi ini terinspirasai dari novel Cina berjudul Feng Huo Hong Xiao

.

.

.

Warning : Bab ini mengandung adegan mature!

.

.

.

Nyonya Mikoto pergi ke Kuil Emas sebelum matahari terbit di ufuk timur. Dia membakar dupa dan berdoa khusyuk di sana. Selain untuk mendoakan kemenangan putranya atas musuh-musuh mereka, Mikoto juga mendoakan agar pernikahan Sasuke dan putri bungsu keluarga Terumi berjalan lancar.

Permusuhan di antara keluarga mereka sudah berlangsung terlalu lama. Mikoto lelah jika harus kembali melihat kedua keluarga kembali berperang dengan alasan dendam masa lalu.

Berdiri dari tempatnya berlutut, Mikoto dibantu oleh pelayan wanitanya yang bernama Rin untuk berdiri. Gaun hanfu berwarna biru tuanya dibordir indah dengan benang perak, bermotif daun teratai.

Saat kembali ke kediamannya, matahari sudah melebihi kepala. Mikoto turun dari kereta kuda, ujung matanya yang jernih melirik seekor kuda tunggangan berwarna cokelat terparkir di halaman rumahnya.

Seorang pelayan muda datang tergopoh-gopoh. "Nyonya, Kepala Pelayan mengirim utusan dari pos perbatasan."

Mikoto tidak menjawab. Dituntun oleh Rin, dia memasuki ruang utama di mana utusan menunggu di sana.

"Nyonya!" Utusan yang dikirim oleh Teuchi berusia sekitar dua puluh tahunan. Pria itu memberi salam penuh hormat saat Mikoto duduk di kursi kayu.

Sudah lima tahun dia mengabdi untuk keluarga Uchiha dan seringkali pergi bersama Teuchi jika mendapat tugas dari nyonya mereka. Mengeluarkan sebuah surat dari dalam tas kulitnya, pria muda itu lalu mundur dua langkah dan menunggu.

Ekspresi Mikoto berubah sengit setelah selesai membaca laporan yang dikirim oleh Teuchi kepadanya. Mikoto segera berdiri, memerintahkan utusan yang dikirim Teuchi untuk menunggu sementara dirinya pergi ke kamar, menulis surat kepada Sasuke.

Sembari berjalan menuju kamar, Mikoto memerintahkan Rin untuk mengeluarkan semua perlengkapan pernikahan yang sudah disiapkan sebelumnya. Rin mengangguk, memanggil beberapa pelayan dia segera menyiapkan semua keperluan pernikahan dan mengumpulkannya di teras paviliun utama.

Setelah selesai, Mikoto menyerahkan surat kepada utusan dan memerintahkan rombongan yang membawa semua persiapan upacara pernikahan untuk segera pergi ke pos perbatasan. Di antara rombongan, dia pun mengirim seorang mak comblang untuk memimpin upacara pernikahan.

Mikoto berdiri di teras kediaman utamanya hingga rombongan keluar dari pintu gerbang utama. Wanita paruh baya itu masih menyimpan kesalnya kepada Sasuke.

"Nyonya, marquess pasti marah besar melihat rombongan yang Anda kirim." Rin terlihat resah. Dia berdiri di samping kiri sang nyonya, gelisah.

Mikoto tidak langsung menjawab. Wanita paruh baya itu mengembuskan napas panjang lalu meminta dibawa kembali masuk ke dalam ruang kerjanya. "Anak itu harus berani bertanggung jawab. Aku tidak mendidiknya menjadi seorang bajingan. Dia sudah berani mengambil kesucian calon istrinya, karena itu dia tidak bisa melarikan diri dari kewajibannya.

Prisoner of The Heart - SasuFemNaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang