Prisoner of The Heart - SasuFemNaru

Bab 8. SERANGAN

Selamat sore, fitur DM di Wattpad sudah tidak tersedia ya.Jadi untuk pertanyaan, dll kalian bisa DM instagram saya : at fuyutsukihikari

Atau untuk yang sudah punya nomor whatsapp saya, bisa via whatsapp aja.

PDF Prisoner of The Heart sudah saya kirim. 

Mohon maaf menunggu lama. 

Mohon maaf juga untuk segala kekurangannya. Happy reading! 

Terima kasih untuk dukungan kalian selama ini. ^^

.

.

.

Disc : Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Genre : Fantasy, Romance, Enemy to Lover, Adult, Kingdom

Rated : M+

Warning : OOC, gender switch

Catatan : Fanfiksi ini terinspirasai dari novel Cina berjudul Feng Huo Hong Xiao

.

.

.

Kelompok yang menyerang rombongan Naruto merupakan sekelompok bandit dari Konoha. Mereka melarikan diri, melewati perbatasan lewat jalur selatan yang sepi setelah berhasil menyelamatkan narapidana mati.

Selama bertahun-tahun mereka merongrong keamanan Konoha, merampok para pedagang di sepanjang jalur sutra dan tidak ragu membunuh semua korban-korbannya hingga akhirnya pasukan yang dipimpin oleh Kakashi berhasil menangkap pemimpin bandit dan mengirimnya ke Konoha untuk diadili. Namun, siapa yang menyangka jika kelompok itu bisa menyelamatkan anggotanya dari prajurit pengawal ibu kota.

Tayuya menjerit setelah tempat persembunyiannya dihujani oleh puluhan anak panah. Kedua mata wanita itu membesar mendapati Naruko menjadikan tubuhnya untuk melindungi Tayuya yang bersujud di atas tanah karena takut.

Saat mendongak, Tayuya mendapati ekspresi Naruto sangat dingin. Dia tidak membantah ketika tangannya ditarik paksa oleh Naruto untuk menghindari serbuan anak panah yang kembali menukik ke arah mereka.

Naruto dan Tayuya terpaksa keluar dari tempat persembunyian mereka. Keduanya berlari sekuat tenaga untuk menghindari kejaran bandit yang kini memburu. Suara tawa terdengar keras di belakang punggung kedua wanita itu, napas keduanya memburu. Walau rasa takut menguasai, Naruto memaksa Tayuya untuk terus berlari bersamanya.

Masuk ke dalam hutan, keduanya masih berlari. Suara anjing berburu terdengar di belakang. Rapatnya hutan yang mereka masuki akan menyulitkan kuda para bandit untuk bergerak. Namun, keduanya masih belum bisa bernapas lega karena musuh melepaskan beberapa anjing berburu.

"Nyonya, apa kita akan mati?" Tayuya menangis saat bertanya. Kedua kakinya terasa sakit luar biasa karena terus berlari dan tidak jarang menginjak duri semak-semak yang mereka lewati.

Naruto tidak menjawab. Dia tidak memiliki waktu untuk menjawab saat ini. Naruto juga tidak menoleh walau suara anjing berburu terdengar semakin keras di belakang punggung mereka.

Keduanya masih terus berlari saat mendengar suara aliran air sungai tidak jauh dari tempat mereka saat ini. Kedua pupil Naruto melebar, mendapati ada sekelompok prajurit tengah berkemah di seberang aliran sungai.

"Tolong kami!" Suara Naruto mengagetkan puluhan prajurit yang tengah istirahat di seberang sungai. Seorang pria berteriak, memerintahkan anak buahnya bersiap untuk bertempur. Menggunakan kesempatan yang ada, Naruto menarik Tayuya masuk ke dalam aliran sungai.