Prolog : Kamu Alasan Aku Ada

243 30 0
                                    

| Prolog |

Picture : Askar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Picture : Askar

•••

Ketukan sepatu tak beraturan berasal dari pria berkaca mata yang sedang duduk tak sabaran di kursi bandar udara yang semakin memadat itu tak seberapa kacaunya dibandingkan degup jantungnya sendiri kali ini. Kemeja garis-garis yang tak disetrika rapi, celana kain hitam panjang dan sepatu ketsnya yang usang, siap menemani Askar bertempur hari ini.

"Itu! Itu! Bhumi Baya!" teriakan para penggemar membuat Askar sontak berdiri bersama ratusan penggemar lain yang menunggu di bandar udara.

DSLR dengan lensa panjang-panjang dan ponsel-ponsel yang terangkat di seluruh penjuru pintu kedatangan tak ada yang mau mengalah saat sang superstar yang baru kembali dari liburan setelah tour dunianya melewati blokade yang telah dibuat puluhan security.

"Bhumi Baya!! Ganendra!!"

Satu. Dua. Tiga. Sebelas. Dua puluh bahkan sampai ratusan tombol shutter Askar tekan agar tak ketinggalan sedikitpun momen Bhumi Baya yang ada di depan matanya. Entah ada berapa banyak foto yang telah penggemar berkaca mata itu ambil setiap kali idolanya melambai, tersenyum, menyapa penggemar, atau berbicara dengan Ganendra Willian, sang mantan rekan drama yang turut ikut dalam konser dunianya, lagi.

Entah apa hubungan kedua orang itu sejujurnya, ada terlalu banyak spekulasi di sana sini walaupun Bhumi dan Ganendra selalu menekankan kalau mereka hanya teman, sahabat, partner in crime untuk satu sama lain. Tidak lebih. Walaupun kiranya dalam dunia entertaiment tersebut ada banyak yang mengatakan bahwa mereka memiliki hubungan yang jauh dari apa yang mereka tunjukan.

Tapi yang bisa Askar pastikan, Bhumi Bayanya memang telah sejatuh itu. Ganendra mungkin telah menjadi pusat dunianya sejak lama. Mungkin saat-saat mereka sibuk beradu ekting bersama, atau setelah hari-hari yang dihabiskan ketika drama mereka sukses besar dan diundang ke sana sini. Mungkin juga ketika mereka mengadakan fanmeeting dunia setahun belakangan, saat Ganendra sesekali mengikuti Bhumi dalam tour solonya seperti sekarang, juga ketika mereka tak lagi asing kepada satu sama lain saat menjelaskan bahwa mereka sudah ditahap saling memahami tanpa perlu saling bicara. Semua gerak-gerik dan ungkapan-ungkapan itu telah menjadi penjelas bahwa Bhumi Baya yang menjadi alasan Askar hidup sejak sepuluh tahun belakangan, telah menemukan poros hidupnya sendiri.

Askar selalu bahagia atas perjalanan hidup Bhumi Bayanya. Seperti refleksi hidupnya sendiri yang tak pernah mudah setelah ia hidup mandiri sejak kedua orang tuanya meninggal dunia diusianya yang ke-sebelas tahun.

Namun ketika beberapa bulan kemudian Ganendra Willian dikabarkan memiliki kekasih tersebar di seluruh dunia, harapan-harapan Askar tentang kebahagiaan Bhumi Baya lenyap seketika.

Karena bukan Bhumi Bayanya disana, karena bukan pria manis baik hati yang selalu mendahulukan penggemarnya, yang kerap menganggungkan pribadi partner in crimenya yang bergandengan tangan dengan si sempurna Ganendra Willian. Melainkan Vanessa Maheswara, wanita yang sayangnya berkolaborasi dalam lagu Anticipation Bhumi Baya bulan lalu.

"They don't see what happened behind the scene."

Bhumi Baya tahu penggemarnya bertanya-tanya, dia tahu keributan di seluruh dunia maya pasti terjadi. Postingan foto terakhir di instagram dengan caption yang ambigu itu, entah bermaksud untuk menjelaskan bahwa keduanya sejak awal hanya bersandiwara, atau Ganendra memang bukan orang yang sama lagi seperti Ganendra yang Bhumi Baya dan para penggemarnya kenal di masa-masa lalu.

Tapi Bhumi Baya masih orang yang sama di hari-hari setelahnya. Masih pria baik hati, perhatian, usil, menyenangkan, pria manis yang selalu membuat orang-orang disekelilingnya menyukainya, yang terus beraktivitas seperti biasa, di samping pekerjaannya yang tampak makin padat dari sebelumnya.

Askar tahu Bhumi Baya tidak baik-baik saja. Coping mechanismnya memaksanya untuk terus bergerak agar ia tidak memikirkan hal yang tak perlu difikirkan. Tournya terus berjalan, setiap pemberhentian selalu diakhiri dengan ledakan penggemar, trending dimana-mana, syuting filmnya terselesaikan, album barunya keluar, Bhumi Baya sempat datang ke konser Cassiopeia Atmaja yang digemarinya, bersenang-senang bersama sahabat non selebriti, menikmati hidupnya sendiri seolah tak pernah terjadi ledakkan hidup apapun.

Setiap hari selalu ada Bhumi Baya di tiap media sosial yang Askar buka. Sampai suatu hari Bhumi Baya tiba-tiba menghilang setelah mengucapkan terima kasih kepada penggemarnya dan meminta maaf karena ia memutuskan untuk berhenti dari dunia entertaiment.

Dunia Askar hancur lebur. Hari itu ia sibuk memilah foto-foto Bhumi Baya yang Askar ambil beberapa bulan belakangan, menyadari bahwa senyum sang idola tak selebar biasanya, sinar matanya tak secerah biasanya, kadang gurat sedih terlihat jelas disana. Tanda-tanda yang tak Askar sadari selama ini karena Bhumi Baya pandai berpura-pura.

Bhumi Baya yang Askar kenal sepuluh tahun belakangan telah menghilang. Ada banyak spekulasi yang beredar tentang alasan-alasan Bhumi Baya mengakhiri kehidupan gemerlap yang dicintainya. Tentang keluarganya yang sudah sangat berkecukupan jadi ia harus melanjutkan usaha keluarganya, cita-citanya melanjutkan study di luar negeri, Ganendra Willian, sampai kabar bahwa Bhumi Baya tengah sakit keras.

Askar tidak bisa menerima bahwa Bhumi Baya yang selalu mengatakan untuk tidak pernah berhenti berusaha memutuskan menyerahkan mimpinya. Jadi karena itu ia akan mencari pria itu kemanapun dan mengatakan kepadanya bahwa mimpinya tidak boleh terkubur, karena masih banyak lagi yang belum sempat Bhumi Baya capai.

•••

Dipublish 3 Mei 2024.
©cleorazane

LONSDALEITE [ChanBaek]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang