Bagian 10 : Strangers Bagian Tiga

120 22 2
                                    

| Bagian 10 |

Picture : Cassiopeia & Bhumi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Picture : Cassiopeia & Bhumi

•••

Sejak tadi sejujurnya Cass belum berniat tidur. Dia sengaja menunggu Bhumi kembali ke kamar dan tidur dengan nyaman di kasurnya sendiri. Double bed itu tak seberapa jauh, tapi Cass masih bisa melihat jelas punggung kecil Bhumi di balik kegelapan kamar yang hanya diterangi sinar rembulan.

Sesekali pergerakan pria bersurai coklat lembut itu tampak di mata Cass. Tidurnya tidak nyaman, Bhumi tampak kedinginan jadi Cass berinisiatif meninggikan angka pendingin ruangan. Lalu setelah bermenit-menit kemudian Bhumi terlelap dengan nyenyak di balik selimut tebalnya, anak itu justru mengigau hingga bulir keringat menetes di dahinya.

"Maaf. Maaf. Tolong.." igauan acak yang tak tahu asal usulnya. Membuat Cass bertanya-tanya apa yang sedang dilalui Bhumi Baya di alam mimpinya.

Mengalahkan akal sehatnya dan melupakan bahwa ada kamera yang terpasang di ruangan ini, Cass beranjak mendekati ranjang Bhumi. Duduk di sana dan mulai mengusap kepala yang lebih muda dengan lembut. "Bhumi.. Bhumi. It's okay. Everything's good. Don't need to worry, Bhumi. I'm here."

Kerutan di dahi Bhumi perlahan menghilang, nafasnya terdengar jauh lebih tenang dari sebelumnya, tak ada igauan yang membuatnya hampir menangis lagi. Perubahan yang membuat Cass menghela nafas lega walau sorot matanya masih begitu khawatir.

Bhumi, semoga semua mimpi buruk itu hanya sebatas bunga tidur yang akan hilang seiring waktu berlalu ya?

Mimpi-mimpi buruk ku.
Juga mimpi-mimpi buruk mu.

Aku akan berusaha untuk mewujudkan harapan-harapan baik yang kamu miliki, supaya ketakutan itu nggak akan pernah jadi kenyataan.

•••

Cara Bermain :
Spin The Wheel dimainkan oleh tiap peserta dengan memutar roda yang disediakan. Pemain akan mendapatkan satu genre lagu yang harus dinyanyikan di salah satu tempat dari tiga lokasi berbeda. Lokasi dipilih secara acak melalui delapan kartu yang tersedia di meja.

Pemain yang meraih tempat pertama di game sebelumnya memiliki keuntungan dapat menukar genre dan lokasi perform milik peserta lain.


"Jeyden, rock! Lokasinya di bundaran ibukota!" Shane berteriak dari lantai atas seiring langkah Jeyden yang kembali turun ke lantai bawah dengan cengiran dan kartu bergambar Bundaran Biru di ibukota distrik Vitrus miliknya.

"Kaiden di bundaran juga ya! R&B soul."

"Atlas Negara musical! Ini kurang tahu comparenya benar atau nggak, tapi dia perform di taman safari!" Shane melambai-lambaikan kartu pilihan Atlas dengan raut cengonya. Atlas hanya bisa menerima dengan lapang dada, sedangkan yang lain sibuk menggodanya dengan berbagai hal seperti lagu teater musikal Atlas nanti akan menjadi hiburan mahal bagi satwa-satwa di taman safari.

LONSDALEITE (ChanBaek)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang