Bagian 12 : Benar-Benar Pamit

110 23 6
                                    

| Bagian 12 |

Picture : Zacchio

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Picture : Zacchio

•••

"Beneran lo ngeghosting Bhumi Baya setelah ngasih pengakuan cinta lo ke dia, Cass?" Zacchio melebarkan matanya besar-besar. Mengikuti langkah kaki Cass yang berlari semakin cepat di depannya.

Keduanya sedang mengitari komplek perumahan Zacc pagi-pagi sekali karena Cass mengeluh tubuhnya terasa tidak sehat karena jarang berolahraga belakangan ini.

"Gue nggak ngeghosting and it's not a love letter either, motherfucker."

"Woopp. But you did writing it with your heart, right? I bet you already pour your classic poetry kind of thing inside your brain to the Bumi Baya. Right?" tekan Zacc sekali lagi, membuat Cass mendengus keras.

"Shut up, common."

Cass akhirnya berhenti. Dengan peluh yang membasahi sekujur tubuhnya, ia mengambil tempat duduk di bangku yang tersedia di pinggir jalan setapak yang mereka lewati. Menyesap air minum yang ia bawa menggunakan tumblrnya sembari melirik Zacc yang menatapnya penasaran.

"Gue cuma mau kasih dia waktu. It's not like I want to get closer to him as a crush or something. I wanna be friend with him, because I care about Bhumi Baya as I care about you, Liam and Kenzo."

"Lo nggak tahu peduli ke sahabat dan ke orang yang baru lo suka itu bisa jadi beda tipis. Sama orang yang baru itu, lonya belum sempat nyelam terlalu jauh. But it just need more time 'til it goes more deep and you finally drowning into the dark. Nanti bisa lo raba-raba sendiri deh bedanya, karena tai ayam aja bisa jadi rasa coklat. Because you already blind, so all you can follow ya feeling lo yang menurut lo oke semua kalau soal dia."

Zacc diam sesaat, menimang-nimang pemikirannya dengan dahi berkerut. "Oh nggak. Sebenarnya lo memang udah tenggelam terlalu dalam. You already lost your sense of sight sih, Cass. Good luck."

"Tai."

"Bahkan waktu lo belum tahu dia beneran nyata aja lo udah bucin. Banyak-banyak tobat, Cass. Dikasih cobaannya gini banget sama tuhan."

"Ngomong lagi lo gue tonjok."

Zacc tertawa, ia kembali mengikuti langkah kecil-kecil Cass disebelahnya. Beberapa tetangga yang juga lari pagi pun tak jarang turut menyapanya dan Cass ketika mereka berpapasan.

"Beneran udah kayak komplek gue sendiri kan? Tetangga lo udah akrab banget sama gue nih. Apa gue ambil juga satu rumah disini? Gimana menurut lo?"

"Kata gue sih sadar diri, nyet. Iya uang lo banyak, tapi pernah nggak lo kunjungin seenggaknya sebulan sekali? Setahun aja jarang, bahkan ini mau hampir tiga tahun! Lo mau bangun museum apa gimana? Mending lo periksa sertifikat lo, siapa tahu ada yang kalap lo beli waktu mabok terus lupa letak rumahnya dimana. Terus tobat beneran dah, banyak orang yang nggak punya rumah di luaran sana."

LONSDALEITE (ChanBaek)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang