Bagian 6 : Pertemuan Pertama

109 24 7
                                    

| Bagian 6 |

Picture : Orchid TV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Picture : Orchid TV

•••

Bhumi Baya Alaska, umurnya 23 tahun, tingginya 174 centi meter. tinggi yang dihitung sebagai rata-rata tinggi lelaki Teranesia dewasa, tapi yang jelas.. dia jauh lebih pendek dari diriku, jauh jauh lebih pendek.

Mungkin kalau aku selalu mengikuti kebiasaanku untuk tidak melihat ke bawah ketika berjalan, aku tidak akan sadar kalau Bhumi Baya sedang berada di hadapan ku.

Dia anak pertama. Ternyata jarak umurnya hanya terbentang satu tahun sehingga banyak yang mengatakan kalau Bhumi Baya dan Gaia terlihat seperti sepasang saudara kembar. Berbanding terbalik dari Bhumi yang bercahaya seperti bulan di langit malam, Ghaia digambarkan sebagai matahari di musim dingin.

Penggambaran yang membuat Cassiopeia menyusun puzzle yang satu persatu mulai tersaji dikepalanya.

"Sejujurnya adik ku Gaia jauh lebih bisa diandalkan, jadi aku nggak perlu ikut campur sama urusan penting di rumah atau perusahaan keluarga, karena aku sendiri tahu aku bisa bikin kacau semuanya nanti." kilasan wajah Bhumi Baya yang tertawa muncul bagai kaset rusak, terlampau lepas, menggema, sampai saat bulan sabit itu mulai terbuka Cass bisa melihat kilat kesedihan disana.

Cass menjatuhkan ponselnya ketika pintu mobil yang dia tumpangi terbuka dengan keras dari luar. Wajah Cass yang semula terkejut karena ingatan itu, mendadak berganti dengusan kesal karena ternyata sang manajer lah yang mengganggu waktu merenungnya.

"Cass! Kamu kok Mbak panggilin dari tadi diam aja sih?" Maddy berdiri di luar mobil van Cassiopeia dengan kerutan di dahi. "Nulis apaan tuh? Sini sini Mbak lihat."

"Apaan! Nggak! Nggak boleh! Ini jurnal ku ya! Mbak nggak boleh tahu. Rahasia." Cass menjauhkan notebooknya dari Maddy dan mendorong kepala wanita itu menjauh dari jangkauan bukunya.

"Awas aja kalau kamu nulis aneh-aneh. Mbak sunat kamu." ancam Maddy dengan pelototan yang sejatinya tidak menakutkan sedikitpun di mata Cass. "Kamu turun cepetan sana, malah diam lagi nggak gerak-gerak. Kebanyakan libur kamu ya, makanya lemot gini, Cass?"

"Arghh. Ngomel mulu sih dari tadi, Mbak. Persiapan nikahnya lancar kan? Kok betenya ngajak-ngajak?" kata Cass sembari menyimpan bukunya di dalam ransel miliknya. Dia lantas segera keluar karena Maddy terus menerus menarik bajunya. "Sabar, Mbak!"

"Kamu tuh harus profesional. Hampir telat ini, Cass. Jangan bikin kesan buruk ke stafnya." Maddy merangkul lengan Cass yang justru terlihat seperti menarik paksa artisnya tersebut. "Citra penyanyi skala internasional, ingat."

LONSDALEITE (ChanBaek)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang