Bagian 3 : Seperti Bangun Dari Mimpi

104 24 2
                                    

| Bagian 3 |

Picture : Cassiopeia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Picture : Cassiopeia

•••

CASSIOPEIA ATMAJA JATUH PINGSAN

Penyanyi kawakan naungan NNG Entertaiment Cassiopeia Atmaja dilarikan ke rumah sakit terdekat setelah jatuh pingsan di Bandar Udara Nualam malam ini.
Pihak NNG Entertaiment menyebutkan bahwa artisnya mengalami dehidrasi parah akibat kelelahan setelah melaksanakan aktivitas panjangnya di Benua Eropa.

Disebutkan bahwa Cassiopeia Atmaja memutuskan untuk mengambil hiatus sementara waktu dan akan menetap di tanah air sebelum kembali melanjutkan tour The Box berikutnya di Benua Asia.

•••

"Cass! Sumpah, akhirnya kamu sadar juga! Bisa-bisanya kamu pulang ke Teranesia setelah lima tahun melalang buana, malah collapse di bandara, di depan wartawan, di hadapan fans-fans kamu dan bikin panik satu negara!"

"Duh.. duh.. Tenang, Maddy. Ini mah artis mu bukan ngehebohin satu negara lagi, tapi satu dunia." Hydra, kakak tertua Cassiopeia terkekeh ketika melihat manajer sang adik yang panik sendiri sejak tadi karena banyaknya panggilan masuk di ponsel wanita itu. Hydra memang segera berangkat menuju rumah sakit ketika berita sang adik yang tak sadarkan diri memenuhi seluruh timeline sosial medianya.

"Mana bagian tenangnya, Mas? Ponsel aku sama dia aja nggak berhenti bunyi-bunyi dari tadi!" Maddy melirik kesal kepada sang bintang yang sejak tadi diam membisu, tak berani bicara. "Udah ku wanti-wanti supaya nggak after party tadi malem. Eh, dianya pinter-pinteran kabur sama kembarannya itu tuh, si Zacchio!"

"Loh, Zacchio ada di France juga? Dalam rangka apa?"

"Dia ngehadirin fashion week di Milan sama anak-anak yang lain, sekalian mampir. Toh kita pesta nggak sampai black out. Aku sampai di hotel dengan aman dan sadar." Cass membela diri.

"Loh! Loh! Sekarang anaknya sudah bisa ngomong ternyata ya!"

Cass menekuk wajahnya sedangkan Hydra hanya tertawa keras melihat sitkom yang sudah lama tak disaksikannya. Si pembangkang Cassiopeia dan si galak Maddison yang sudah berkali-kali hampir mengundurkan diri karena tidak kuat mengatur bayi besar keluarga Atmaja itu.

"Mbak.. Mbak... Coba deh Mbak dipikirin lagi ya. Emangnya selama ini aku pernah pingsan cuma gara-gara alkohol? Justru aku yang selalu jagain Mbak kalau kita mampir ke bar." Cass berusaha membela diri. "Aku beneran pusing sampai jatuh mendadak, Mbak. Karena kepala ku rasanya aneh banget setelah sampai di Teranesia. Aku tiba-tiba punya potongan-potongan kehidupan seseorang yang nggak pernah aku kenal."

"Cass, jangan aneh-aneh deh demi nggak nulis seratus lembar permintaan maaf dari Mbak."

"Demi Tuhan, Mbak Maddy!" Cass tiba-tiba bertingkah defensif. "Aku parno banget. Gambaran yang ku dapat waktu itu tuh bikin kaki ku gemetar. Seseorang jatuh ke jurang dan aku ikut terdorong ke sana sama seseorang yang nggak ku kenal. Aku nggak bisa nyelamatin orang itu dan diri ku sendiri, Mbak. Perasaan sekarat itu masih ada disini sampai saat ini." Cass mengusap wajahnya kalut.

"Cass. Cassiopeia." Hydra mendekat dan meremas pundak sang adik, berusaha menyadarkan Cassiopeia dari pikiran-pikiran yang dibuat-buatnya sendiri. "Tenang. Jangan bertingkah begini, oke? Mas panggilin dokter, gimana? Kita omongin keluhan kamu karena kemungkin besar kepala mu sempat terbentur kemaren."

Cass menoleh menatap Hydra dengan mata yang mulai memerah, dia teringat sesuatu hal dan hampir menangis dibuatnya. "Kalian kenal Bhumi Baya? Orang yang ada di kepala ku ini ini selalu nyebut-nyebut namanya,. Ingatannya jelas sekali, aku seperti ngalamin semuanya sendiri. Kalian tahu gimana keadaan penyanyi itu sekarang? Bhumi Baya mungkin sedang kritis atau malah nggak ada lagi di dunia ini sekarang. Dia artis terkenal kan? Aku tahu drama yang dia bintangi dua tahun ke belakang sukses besar."

"Cassiopeia. Jangan aneh-aneh." Maddy tampak semakin khawatir.

"Kita harus selamatin Bhumi Baya itu Mbak Maddy. Perasaan aku kosong banget."

Maddison menelan ludahnya bulat-bulat, mendekati sang penyanyi yang sudah dianggapnya seperti adiknya sendiri dengan penuh kesungguhan.

"Cassiopeia.. Coba kasih tahu Mbak, sekarang memangnya tahun berapa?"

"2024? Hari ini 1 Desember 2024. Aku baru selesai tour eropa dan pulang ke Teranesia kerena mau ambil hiatus panjang setelah Bunda bilang kondisi kesehatan Ayah makin memburuk."

Kegetiran dibibir Maddy tidak bisa ditutupi. Dia menatap Hydra disebelahnya yang menghela nafas berat setelah mengusap wajahnya tak percaya.

"Cass, ini tahun 2018. Tepatnya 1 Desember 2018. Kamu sudah lima tahun nggak pulang ke Teranesia setelah kamu teken kontrak dengan label Amerika di tahun 2013. Kamu baru menyelesaikan tour dunia kamu yang terakhir di Paris dan pulang ke Teranesia karena ada honorable invitation dari kerajaan. Ayahmu baik-baik saja dan dia sedang berada di Jepang bersama Bunda mu sekarang."

Kerutan di dahi Cassiopeia terlihat jelas. Dia kebingungan dengan ucapan sang manajer barusan jika sebuah dengungan tidak datang dan membuat mata Cass yang besar semakin melebar kepalanya berhasil memilah informasi.

Bhumi Baya..

Bhumi Baya..

Kamu harus hidup.

Kepala Cassiopeia tiba-tiba berdenyut hebat saat kilasan ingatan sebelum hari ini dan memori-memori baru yang mendadak hadir berputar dengan jelas di dalam kepalanya. Membuat bayang-bayang yang sebelumnya masuk ke kepalanya bagaikan kenyataan, kini berubah menyerupai halusinasi samar yang memisahkan diri dari garis kenyataan dan fana.

"Kamu nggak pakai narkoba kan, Dek? Seliar-liarnya kamu, kamu nggak bakal berada di jalan itu kan?" tanya Hydra yang mulai berfikir negatif tentang si bungsu. Walau bagaimanapun Cass menjadi tanggung jawab Hydra karena orang tua mereka sedang tidak berada di tanah air sekarang.

"Emang aku seburuk itu di mata Mas Hydra?" berdecak tak terima, Cassiopeia dan Hydra berakhir saling bertatap-tatapan dengan kejengkelan di kepala mereka masing-masing. Cassiopeia menghela nafasnya berat tanpa berniat menatap mata kakaknya lagi. "Udahlah.. lagian Mas tuh tahu apa soal aku."

"Kok jadi ngomong gitu sih, Dek?"

"Mas Hydra. Udah. Udah. Kok malah gini sih?" Maddy panik sendiri melihat kedua kakak beradik itu malah bertengkar.

"Ya gimana, Mad. Dia ini nih, mengkhawatirkan banget kan? Ada aja kerjaannya yang bikin orang ikut was-was. Umurnya udah 25 tahun, seharusnya dia bisa jaga dirinya sendiri. Apa tanggapan orang-orang kalau salah satu Atmaja yang milih jalan berbeda malah kesandung hal-hal seperti itu."

"Aku bersih kalau itu yang Mas takutin!" tekan Cass penuh emosi. Cass hampir memberontak jika saja Maddy tidak menghentikan pergerakannya lebih dulu. Perempuan itu menggeleng tegas, meyakinkan yang paling muda untuk bersikap lebih tenang.

"Mas Hydra tenang aja. Aku bisa jamin Cass nggak bakal berani bertindak gegabah seperti itu. Dia pasti cuma syok. Kalau kamu terus nunjuk-nunjuk begitu, kamu malah hancurin mental adik mu sendiri tahu nggak, Mas?" helaan nafas berat Maddison terdengar di ruangan itu. "Aku panggil dokter dulu buat cek kondisi kamu, Cass. Istirahat sebentar. Nggak perlu makan hati sama ucapan Mas Hydra mu barusan."

Cassiopeia yang mengalah akhirnya memunggungi sosok Hydra dan hanya perduli pada kehadiran Maddison yang menjaganya dengan baik.

"Makasih, Mbak Maddy."

•••

Dipublish 3 Mei 2024.
©cleorazane

LONSDALEITE (ChanBaek)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang