17. Tipe Cowok

153 11 52
                                    

Author note : maaf ya baru up pagi ini,        
                           semalam kuota ku habis 😿         

Kuy kepoin daily chat Leandra

❄️ @sstarrligght ❄️

🫧 Selamat membaca 🫧

-o0o-


"Sayang... bangun.. nggak mau Sekolah, emang?" Laras mengusap pelan rambut halus milik Cia. Sejak malam, Laras menemani Cia semalaman. Mengusap puncak kepalanya terus. Pagi ini, Cia belum bangun juga. Dahinya terasa sedikit panas.

"Eunghhh—" Cia menggeliat. Perlahan, ia membuka matanya. Menyesuaikan dengan cahaya lampu. Kemudian menatap Ibunya yang sedang tersenyum sebagai bentuk sapaan pagi hari ini.

Cia membalas senyumannya, "Ibu?"

"Ya?" Laras meregangkan tangannya. Membiarkan Cia masuk ke dalam dekapan pelukannya. Seakan menyalurkan energi untuk mengisi setiap lembaran hidupnya.

Cia menatap ke arah Ibunya, "Semalem Cia kenapa Bu? Kok Cia nggak inget-inget apa ya?"

Laras mengusap puncak rambut Cia, "Kemarin kamu dianterin sama pangeran dari langit ke delapan."

Mata Cia membulat lucu, "Pangeran? Serius Bu?"

Laras terkekeh pelan, melepaskan pelukan mereka. Ia beralih mengusap tangan Cia. "Ibu bercanda."

"Dih, Ibu bisa bercanda juga?"

"Udah sana mandi! Tuh liat jam berapa!"

Sontak Cia langsung melirik ke arah jam dinding berbentuk love yang terdapat di dinding Kamarnya. Matanya membulat sempurna ketika melihat jam yang menunjukkan pukul 06.00

"IBUUUU?! MASA CIA TERLAMBAT LAGI?!"

-o0o-

"Menurut lo, tipe cowok Cia kayak gimana?" tanya Lean pada Zion.

Keduanya kini berada di Warung Emak. Membolos satu jam pelajaran karena mereka sangat tidak menyukai guru matematika wajib di Sekolahnya.

Zion yang sedang melahap nasi uduk menjadi tersedak kala mendengar ucapan Lean tadi.

Buru-buru Lean menyerahkan satu botol air putih ke hadapan Zion. "Minum! Gue gak mau liat lo mati dulu."

Zion membuka tutup botolnya dan langsung meneguknya sampai habis. Botol kosong itu ia lempar ke sembarang arah.

"Kebiasaan! Ambil! Buang ke tempat sampah!" perintah Lean dengan tatapan tajam.

Zion menghembuskan nafasnya kasar dan menuruti perintah Lean tadi. Cowok itu membuang botol kosong tadi ke tempat sampah yang tidak jauh dari mereka berdua.

Zion mendekati Lean kembali, ia duduk di hadapannya sambil menatap horor. "Lo beneran suka sama dia, Le?"

Lean mengangguk santai, "Kenapa? Lo nggak suka?"

Zion menggeleng, "Gue kira lo suka sama Gavin," jawabnya santai namun membuat Lean melemparkan tatapan elang.

"Santai bos. Bercanda.." Zion mengangkat tangannya layak ditangkap oleh Polisi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LEANDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang