" Abang masuk rumah sakit "
Jaemin menghela nafas ketika sang ibu mengabari anaknya yang sakit. Apapun yang terjadi dia harus menemukan Renjun.
Jaemin menatap sekitarnya memastikan alamat yang diberikan kepadanya sesuai. Menggunakan jasa detektif swasta ternyata membuat Jaemin dapat dengan cepat mendapatkan informasi.
Jaemin melihat sekitarnya dimana hanya ada kuburan. Perlahan dia berjalan sambil melihat sekitarnya seolah mencari sesuatu. Matanya berhenti ketika melihat seseorang yang sangat dikenalnya sedang menatap nisan di depannya. Jaemin berjalan semakin mendekati sosok itu.
" Renjun "
Renjun membalikkan badan dan kaget melihat Jaemin dihadapannya. Perlahan Renjun berdiri dan berjalan mendahului Jaemin yang tentu saja segera diikuti oleh sang dominan.
" Ka ngapain sih ikutin aku!! " protes Renjun akhirnya.
Renjun berhenti berjalan karena sudah sampai halte bus dan Jaemin terus mengikuti walau dengan mobilnya sementara Renjun jalan kaki.
Jaemin segera menepikan mobilnya lalu turun menghampiri ketika Renjun sudah duduk di halte bus dekat TPU yang diketahui adalah sebagai kuburan almarhum ayah Renjun.
" Kamu kemana aja sayang, aku khawatir sama kamu " lirih Jaemin sambil menggenggam tangan sang kekasih. Sungguh dia sangat merindukan sosok di depannya ini, tapi dia mencoba menahan diri untuk tidak memeluknya.
Renjun mencoba menepis pegangan Jaemin. " Ka, surat aku kurang jelas atau gimana?? "
" Kalau aku ada salah, bilang sayang, jangan pergi kaya gini. Aku gak bisa kalau harus kehilangan kamu " ucap Jaemin.
Renjun mengepalkan tangannya menahan diri untuk tidak menangis. Sungguh dia mulai lelah dengan situasi yang sedang terjadi saat ini.
" Njun, liat aku, apa udah gak ada nama aku dihati kamu? " tanya Jaemin sambil menangkup wajah cantik kekasihnya itu.
Renjun masih diam menepis pelan tangan Jaemin dan mundur selangkah ke belakang.
" Njun, abang sakit, dia butuh kamu "
Renjun kaget " Abang sakit?!! "
Jaemin mengangguk dan kemudian mendekat meraih tangan si mungil.
" Kamu taukan abang itu gak bisa jauh-jauh dari kamu, aku udah kehabisan alasan supaya buat dia sabar menanti sampai kamu pulang " jelas Jaemin.
Renjun menunduk dan kembali diam. Jaemin pasrah, anaknya lebih penting saat ini.
" Kalau kamu gak peduli lagi sama aku, gapapa njun. Tapi tolong jangan jauhi abang, dia butuh kamu " pinta Jaemin.
Renjun menggigit bibir bawahnya bingung dengan apa yang harus dilakukannya.
" Ka, aku gak bisa. Kaka harus kasih kesempatan buat Ka Soobin " ucap Renjun akhirnya.
" Kalau aku dan keluarga aku udah gak ada di dunia ini lagi, mungkin kamu bisa pertimbangkan hal itu " tegas Jaemin.
" Ka, ngomong apaan sih!! Gampang banget bahas kaya gitu "
" Kita lagi bahas abang, kenapa kamu bahas Soobin "
" Kalau ka Soobin ke jalur hukum dan mengajukan tes DNA, gimana? "
" Berapa kali harus aku bilang, Soobin itu urusan aku "
Entahlah, Renjun kembali ragu.
" Kalau kehadiran aku sementara membuat kamu gak nyaman, aku bisa mengatasi itu, selama abang tetap bahagia " lanjut Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PARENTS || JAEMREN 🍁
FanfictionJaemin dikejutkan ketika sang pacar menyatakan bahwa bayi merah yang digendong oleh ibunya adalah anaknya. Sementara sang pacar sudah menghilang entah kemana. Alur cerita lambat tapi selesai Jaemren Bxb Jaemin dom Renjun sub Jangan salah lapak ya Ha...