Chapter 22

204 14 2
                                    

5 Tahun kemudian...

"Petra! Jangan lari-larian, nak! Nanti jatuh!"

"Aku takut dikejar sama kak Juna, bunda!" Teriak seorang anak berusia 5 tahun yang masih berlarian ke arahnya, karena anak kecil itu memang sedang dikejar oleh seorang submisive cantik bernama Arjuna.

"Hei kecil! Tunggu dulu, kakak hanya mau berikan kamu suapan terakhir loh!" Arjuna berteriak sambil ngos-ngosan karena ia juga lelah berlari mengejar Petra.

"Kakak! Aku itu udah kenyang tahu! Aku gak mau makan lagi!" balas Petra yang saat ini hampir sampai di dekat bunda nya.

Grep!

Petra sampai di depan sang bunda lalu segera memeluknya dengan erat.

"Bunda aku udah kenyang makan nya, tapi Kak Juna masih memaksaku buat habisin makanannya, huaaaa!" Petra mengadu pada bunda nya lalu iapun menangis.

Dan Arjuna pun sampai di dekat mereka berdua sambil ngos-ngosan juga. "Tang, aku nyerah deh ngasih makan nih anak satu!"

"Petra, satu suapan lagi ya, Sayang? Kasian loh kak Juna masak buat kamu?" ucapnya dengan nada lembut pada anaknya.

"Tapi Bunda ...?" Petra merengek menampilkan wajah melas nya.

"Yaudah kalau Petra gak mau makan lagi, ini makanan, kakak buang aja ya? Kakak gak mau masakin kamu lagi!" Arjuna berinisiatif membuat Petra takut supaya ia mau memakan makanannya untuk satu suapan saja.

"Tuh denger, 'kan? Kak Juna marah kalau kamu gak mau makan?" Bintang menatap dengan penuh kelembutan pada anak semata wayangnya.

Petra sesunggukan menangis sambil melihat Arjuna yang masih menatap marah padanya.

"Iya deh Bunda ... Aku mau," ucap Petra, yang akhirnya mau memakan makanannya.

Dan Arjuna pun mulai menyuapi kembali Petra dengan makanan yang sudah ada di sendok.

"Nah enak 'kan?" ucap Arjuna setelah selesai menyuapi Petra.

"Iya kak Juna! Enak!" Petra kegirangan setelah mengunyah makanannya dengan semangat.

"Yaudah kalau begitu, ayo balik ke apartemen yuk! Kayaknya udah panas banget disini." Bintang menyeka keringat pada kening anaknya.

"Iya, udah panas banget! Yuk ah pulang!" Arjuna pun segera membereskan semua peralatan piknik mereka, dan tidak lupa Bintang ikut membantu merapikan barang-barang piknik mereka.

"Bunda, aku tunggu di kursi panjang itu, ya?" ucap Petra sambil menunjuk kepada bangku yang berada tidak begitu jauh dari kedua orang dewasa itu.

"Yasudah sana, tapi inget ya? Petra jangan pergi kemana-mana sampai Bunda datengin Petra. Oke?" balas Bintang dengan nada lembut namun ada ketegasan di dalam kata-katanya.

"Okey Bunda!" Setelahnya barulah Petra berjalan sendiri menuju ke arah kursi itu sembari menunggu bunda nya dan juga Arjuna selesai berberes barang.

Selagi berberes merapikan barang-barang, Arjuna bersuara, "Tang, gimana? Kamu masih ditemuin sama Daddy nya si Petra?" 

Bintang menoleh ke arah Arjuna lalu menghela napas sembari menjawab, "iya aku masih terus di datengin mulu sama Daddy nya ... Rasanya aku gak akan bisa pergi kemanapun deh kalau dia masih terus buntutin aku kayak gini."

"Haduh bener-bener ya itu mantan mu, Tang, Tang  ...." Arjuna menggelengkan kepalanya heran. "Bagaimana bisa dia itu tau sama keberadaan kamu sih? Padahal aku udah hati-hati menyembunyikan mu sama anak kamu, loh."

Bintang termenung memikirkan semuanya yang sudah terjadi hampir beberapa tahun terakhir. Karena selama ini, Bintang berhasil ditemukan oleh Devon, mantan kekasihnya yang dulu sudah membuatnya seperti saat ini. Entah dari mana Devon mengetahui keberadaan Bintang dan anaknya itu.

Reverse Love 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang