Typo bertebaran
--Setelah sesi linglung tadi, cepat terselesaikan karena ada guru yang masuk.
Pembelajaran pagi ini adalah matematika, dan pelajaran tersebut membuat Louise ngeblank karena mau sampai 44 kehidupan pun dirinya tidak akan pernah paham dengan pelajaran matematika.
Setelah 4 jam akhirnya istirahat tiba dan 4 jam tersebut hanya pelajaran.
'Fiks gua harus protes ke emy buat ngurangi jam mtk'
--Saat istirahat tiba, Louise langsung saja untuk segera pergi ke kantin saja. Bercerita dengan makan akan lebih bagus, lagipula karena pelajaran matematika tadi mendadak jiwa dan raganya seolah-olah mau pisah saja.
Yang mereka berempat pesan tidak lebih semangkuk bakso dengan es jeruk, duduk berempat . Karena ini kantin suasana yang ada sangatlah ramai.
" Nah gini ceritanya, gua amnesia. Sekian terimakasih "
Ucapan singkat dari Louise mampu membuat ketiga remaja tersebut ternganga.Amnesia? Karena apa coba?
" Huft, baiklah², kalau begitu kita bertiga akan kembali perkenalan. Karna lo pasti bingung ", Louise yang diajak bicara mengangguk-angguk saja, dengan sedikit demi sedikit memakan baksonya.
" Nama gue Floyd weber dominic, terus yang dihadapan lo pas itu Steve Bentley Edward, terus disebelahnya Ralph Jeffrey Geoffrey ".begitulah perkenalan singkat yang diucapkan oleh Floyd sendiri.
" Nah kalau begitu, mohon kerja samanya untuk kedepannya berhubung memori gua lagi konslet ". Senyum tulus terpancar dari wajah Louise yang mampu membuat sebagian besar penduduk kantin yang melihatnya heboh sendiri.
Namun keempat manusia tersebut segera menghabiskan apa yang mereka pesan sebelum kembali ke kelas, ya karena sudah bel masuk.
Lalu saat sudah berada di kelas, ketua kelas tiba-tiba mengumumkan jika 3 jam kedepannya jamkos karena guru sedang mengadakan rapat dadakan.
Dan dari situlah kericuhan dan perpecahan dimulai, sedangkan Steve sendiri mengusulkan untuk pergi ke rooftop saja, karena disana lebih sejuk dan sepi.
Sesampainya di rooftop....
" Cerita dong sikap gue sebelumnya ", Louise duduk pada sofa lonjong yang ada dengan di sebelah kirinya ada Floyd sedangkan dua lainnya memilih rebahan di lantai.
Ralph, Jeffrey dan Steve sempat bertukar pandang sebentar. Seperti seolah-olah telepati saja. Namun setelah 2 menit akhirnya ketiganya mengangguk dan..
" Nah jadi dulu lo itu orangnya bisa dibilang pendiam tapi sangat pintar yang tapinya suka nyari perhatian sama geng rajawali dan tak jarang selalu mengusik adik kelas, meski hanya satu orang" . Floyd menjabarkan singkat atau intinya saja dan disambut tatapan cengo Louise pastinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate's Cruel Plan
Teen Fictionberkisah tentang nathan Louise Giandra, anak tunggal yang sejak kecil dituntut untuk sempurna. Hingga membuat jiwanya pergi dari raganya dan menempati anak kelima Serene, marga yang paling disegani oleh dunia. lalu bagaimana Louise akan bertahan hid...